HARIYATI
Perjalanan ke Jogja itu tampaknya bagi Arif telah menyisakan rasa sakit dalam hatinya. Betapa tidak perempuan yang sempat singgah di hatinya itu ternyata telah.memiliki pilihan yang tentu bukan dirinya. Lamunan itu tak putus-putusnya, hingga tak sadar kalau ia telah sampai di kotanya. Mas, turun terminal Rajekwesi ya? Suara kondektur itu menghentikan lamunannya.
Peristiwa itulah yang memutuskan Arif untuk tidak melanjutkan rasa cintanya pada perempuan itu. Hariyati, sosok yang baginya telah banyak memberikan motivasi hidup, mengobarkan api keberanian, melukis kehidupan dalam satu organisasi, serta sederet kebaikannya, rupanya telah salah aku persepsikan, demikian Arif mengingatnya di depan sekretariat itu. Malam yang panas hari itupun, tanpa desiran angin menambah panasnya hatinya, yang hampir tak kuasa ia kendalikan.
Namun, Arif sangat bersyukur sebagai pimpinan organisasi kemahasiswaan islam, yang seringkali harus dihadapkan masalah yang menuntutnya menyelesaikannya, baginya peristiwa ini adalah sebuah ornamen hidup yang indah bila mampu menikmatinya. Bukankah Tuhan tak akan memberikan kesulitan pada hambanya, melainkan hambanya mampu menyelesaikannya.
Arif bergumam dalam hati, aku harus melupakannya untuk sementara dengan aktivitas yang aku ciptakan. Itu kuyakini dapat menjadi obat dari kekesalan.Dan hari-hari pun menjadi penuh makna, yang tentu tidak saja bagi diri Arif, tetapi juga bagi organisasinya, umat, dan bangsa. Dan periode kepemimpinan Arifpun berakhir dengan catatan sejarah yang dikenang banyak orang hingga kini.
18 tahun berlalu, Tuhan mempertemukan kembali dengan perempuan yang dulu pernah singgah di hati Arif. Hariyati mulai bercerta dengan ketulusannya. Sungguh apa yang aku lakukan ketika di Jogya adalah semata-mata aku tak kuasa melihat Salma adikku yang juga menaruh hati padamu mas.
Kendati Hariyati tak rela kalau lelekaki pilihan Salma yang sesungguhnya adalah dambaan hidupnya juga. Hariyanto meneruskan ceritanya. Mas, Tuhan telah mentakdirkan kita untuk tidak saling memiliki, tapi hanya saling mencintai. Hariyati menceritakan seluruh perjalanan hidupnya, bersama lelaki pilihan Tuhan yang tidak lain adalah suaminya kini, yang ternyata belum juga memenuhi hatinya.
Tampaknya malam sudah semakin larut, dan kedai kopipun hampir ditutup pemiliknya. Keduanya saling bersalaman dan bersiap meninggalkan kedai kopi itu. Namun Hariyati masih juga menyempatkan diri menyapa Arif. Mas, doakan semoga lelaki pilihan Tuhan yang sekarang adalah suamiku menjadi sepertimu. Amien, jawab Arif. Yakinlah Hariyati, bahwa pilihan Tuhan adalah yang terbaik.
Arif merenungkan nasib Hariyati, perempuan tangguh yang pernah singgah di hatinya, semoga Tuhan bersamamu disetiap gerak waktu .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Galau jadinya.
alurnya membingungkan, mungkin perlu diperjelas