Sepulang silaturohim dari rumah bapak samiono selaku kepala dusun kraton desa wonoasri, kami tertarik untuk melewati jalur lintas selatan yang merupakan hutan perbatasan antara desa curah nongko dengan desa wonoasri, kemudian selesai wawancara kami putuskan untuk melewati jalur lintas selatan tersebut.

Diawal kami masuk keperbatasan desa, mata kami langsung dijamukan dengan pemandangan sawah berbalut hutan belantara milik PTPN Blater Temputejo, maka kami semakin penasaran untuk terus berjalan menuju jalur lintas selatan, meskipun terik matahari semakin menyengat sebab jam menunjukkan pukul 11:00 WIB ditambah lagi medan jalan yang bergelombang lebih dari yang namanya makadam, akan tetapi semua rintangan itu tidak menggoyahkan niat kami sedikitpun untuk melihat keindahan jalur lintas selatan yang penuh dengan hutan karetnya.

Sesuai dengan awal pemandangan semakin kita mengikuti jalur lintas selatan semakin manja mata kami untuk memandang, dan kami ber 7 terus memacu kuda besi  untuk mengikuti jalur tersebut, tak lupa sambil membuka google maps , dan tak lain tujuan kita sebenarnya adalah arah pulang.

Setengah jam kami pun berjalan mengikuti google maps yang agak-agak menyesatkan dalam memberikan petunjuk di tambah sinyal yang semakin menipis, alhasil kita berhenti dan memutuskan untuk putar balik, Rozikij sebagai pemegang google maps mencari jalan yang berbeda dari jalur yang awal dan ternyata google maps memberikan info lagi-lagi kurang akurat, dimana kami dilewatkan hutan belantara PTPN yang jalannya bergelombang lebih parah dari jalan awal yang kami lewati, dan yang menjadi inti kecemasan teman-teman cewek adalah hutan yang sepi dan jalan semakin sulit, sesekali teman-teman cowok berhenti untuk mengawasi teman-teman cewek ketika melewati medan yang sulit tersebut. Lambat laun kita berkendara dan alhamdulillah kami bisa keluar dari hutan dengan selamat.