Nabila Putri Yasmine

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Saatnya Mengembalikan Kejayaan Indonesia di Era Sains dan Teknologi

Saatnya Mengembalikan Kejayaan Indonesia di Era Sains dan Teknologi

Sains dan teknologi adalah dua konsep yang saling terkait erat dan sering dibicarakan saat ini. Sains atau ilmu pengetahuan adalah cara untuk mengungkap, menjelaskan, dan memahami alam semesta beserta isinya, sementara teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui solusi inovatif dan berbagai kemudahan. Perkembangan IPTEK di Indonesia memiliki akar sejarah yang panjang dan penuh dinamika dimulai sejak masa penjajahan kolonial Belanda hingga saat ini.

Tumbuh dalam budaya agraris dan maritim, masyarakat di kepulauan Indonesia mampu membangun kehidupan dan peradaban melalui hal-hal sederhana yang ada di sekitar mereka. Sejarah mencatat bahwa nenek moyang Indonesia memiliki kecerdasan luar biasa dalam bidang sains dan teknologi. Hal tersebut bisa kita lihat dari berbagai penemuan seperti kitab Sutasoma, Empu Tantular, dan kitab-kitab lainnya. Peninggalan sejarah seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan candi-candi lainnya juga menjadi bukti kejayaan Indonesia sejak masa lalu. Berikut beberapa aspek utama yang menunjukkan kemajuan sains dan teknologi di masa dahulu:

1. Arsitektur Megah: Borobudur, Prambanan, dan Candi-Candi Lainnya

Teknik pembangunan candi mencerminkan keahlian nenek moyang kita dalam rekayasa sipil, matematika, dan astronomi. Penempatan candi juga mempertimbangkan orientasi astronomi, yang menunjukkan bahwa peradaban Nusantara memiliki pemahaman yang mendalam tentang pergerakan benda-benda langit.

2. Kitab- Kitab Ilmiah: Warisan Intelektual Nusantara

Kitab Negarakertagama tidak hanya berisi sejarah, tetapi juga menggambarkan sistem administrasi yang kompleks dan konsep tata negara yang maju. Sementara itu, Kitab Sutasoma mengandung ajaran moral serta konsep harmoni social, yang mencerminkan pemikiran mendalam mengenai filsafat dan etika. Karya-karya ini menunjukkan bahwa intelektual Nusantara berkembang tidak hanya dalam aspek spriritual, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam bidang ilmu sosial, politik, dan alam.

3. Teknologi Maritim: Bangsa Pelaut dengan Kapal-Kapal Besar

Bangsa Indonesia dikenal sebagai pelaut handal dengan kehalian dalam membangun kapal besar yang dapat membawa muatan hingga ratusan ton. Kapal-kapal Nusantara menunjukkan kecanggihan dalam bidang navigasi dan astronomi. Selain itu, peta navigasi kuno dan pemanfaatan bintang sebagai panduan menunjukkan bahwa nenek moyang kita memilki pengetahuan mendalam pada bidang katografi dan navigasi laut.

Nenek moyang kita telah memiliki pencapaian luar biasa dalam ketiga bidang tersebut. Kejayaan ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki potensi besar dalam sains dan teknologi sejak dulu. Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai faktor seperti kolonialisme dan kebijakan yang kurang mendukung perkembangan sains dan teknologi menyebabkan kemunduran. Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan Indonesia mengalami kemunduran di dalam bidang sains dan teknologi, sebagai berikut.

1. Kehilangan Literasi dan Ilmu Pengetahuan Dampak dari Penjajahan Belanda

Penajajahan oleh Belanda membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebelum kedatangan Belanda, kerajaan-kerajaan di Nusantara memiliki tradisi ilmiah yang sangat berkembang, terbukti dari banyaknya kita-kitab ilmiah dan sistem administrasi yang maju, terutama dalam pengelolaan pemerintahan dan perdagangan. Eksploitasi sumber daya alam dan manusia juga menyebabkan masyarakat lebih bekerja untuk kepentingan ekonomi Belanda dengan mengalihkan perhatian masyarakat dari pengembangan ilmu pengetahuan menjadi fokus untuk bertahan hidup

2. Penghancuran Inovasi Lokal

Teknologi lokal yang sudah berkembang, seperti pembuatan kapal besar semakin diabaikan dan dihancurkan oleh kebijakan Belanda. Mereka melarang pembuatan kapal oleh pribumi untuk mengendalikan perdagangan maritim di Nusantara. Kebijakan ini merugikan perkembangan teknologi lokal yang sebelumnya berkembang pesat.

3. Ketidakadilan dalam Akses ke Pengetahuan dan Teknologi selama Kolonialisme

Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, akses terhadap pengetahuan dan teknologi sangat terbatas dan tidak merata. Sistem yang diterapkan oleh pemerintah kolonial sengaja dibuat untuk menguntungkan pihak kolonialis dan sekelompok kecil orang pribumi yang dipilih untuk terlibat dalam sistem tersebut, sementara mayoritas rakyat pribumi justru dikesampingkan. Ketidakadilan inilah yang memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknolgi di Indonesia.

4. Kurangnya Dukungan terhadap Riset dan Pengembangan (R&D).

Salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi adalah rendahnya alokasi anggaran untuk riset dan pengembnagan (R&D).

Indonesia hanya mengalokasikan kurang dari 1% PDB. Hasil riset yang dihasilkan oleh ilmuwan Indonesia sering kali tidak dimanfaatkan oleh industri domestik. Hal ini menghambat kemajuan riset dan teknologi dalam negeri.

Kemunduran sains dan teknologi di Indonesia bukan terjadi secara tiba-tiba, tetapi akibat berbagai faktor yang berlangsung selama berabad-abad lamanya. Indonesia masih memiliki peluang besar untuk kembali bangkit jika mampu memanfaatkan sumber daya manusia, digitalisasi, dan kebijkaan yang mendukung inovasi. Namun, masih ada tantangan besar yang harus diatasi agar pengembangan sains dan teknologi bisa berjalan dengan baik.

1. Rendahnya Investasi dalam Riset dan Pengembangan (R&D).

Minimnya investasi yang hanya mengalokasikan sekitar 0,2% dari PDB untuk R&D menyebabkan banyak inovasi local sulit berkembang dan bersaing secra global.

2. Kurangnya Infrastruktur dan Fasilitas Riset yang Memadai

Banyak laboratorium dan pusat riset di Indonesia yang masih menggunakan peralatan kuno dan kurang didukung oleh teknologi terbaru.

3. Kurikulum Pendidikan yang Belum Berorientasi pada Inovasi

Sistem pendidikan masih terlalu berfokus pada teori dibandingkan praktik dan penelitian. Kurangnya pendidikan berbasis problem-solving, kreativitas, dan kewirausahaan teknologi membuat lulusan sulit bersaing di era digital.

4. Ketergantungan pada Teknologi Asing

Indonesia masih sangat bergantung pada teknologi impor di berbagai sektor, seperti industri manufaktur, energi, dan transportasi. Banyak perusahaan yang lebih memilih membeli teknologi dari luar negeri daripada mengembangkan sendiri.

Saat ini, sistem pendidikan di Indonesia lebih mengutamakan pengajaran teori daripada secara praktis. Hal ini mengakibatkan banyak lulusan yang kurang siap menghadapi tantangan dunia kerja yang membutuhkan keterampilan praktis. Kurangnya penekanan pada riset dan inovasi juga menjadikan siswa kurang berlatih untuk berpikir kritis dalam memecahkan solusi terhadap masalah yang ada. Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan strategi yang tepat untuk dapat membangun ekosistem sains dan teknologi yang lebih kuat dan berdaya saing di tingkat global.

1. Meningkatkan Pendidikan yang Berfokus pada Riset dan Eksperimen

Strategi yang perlu diterapkan, yaitu menambah durasi praktik di laboratorium dan proyek berbasis riset mulai dari tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi dan juga mewajibkan tugas akhir yang berfokus pada inovasi dan penerapan nyata.

2. Memasukkan Keterampilan Digital dalam Kurikulum

Menjadikan pemrograman komputer, analisis data, dan kecerdasan buatan sebagai mata pelajaran wajib di tingkat sekolah menengah, mengembangkan platform pembelajaran digital interaktif, dan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.

3. Meningkatkan Kolaborasi antara Universitas, Industri, dan Pemerintah

Mengembangkan program magang berbasis riset di perusahaan teknologi, mendorong universitas untuk berkolaborasi dengan industri dalam pengembangan kurikulum dan penelitian, dan mendirikan pusat riset berbasis industri di kampus, tempat dimana mahasiswa dapat bekerja pada proyek-proyek yang langsung diterapkan di dunia kerja.

4. Mengembangkan Pendidikan Berbasis Kewirausahaan Teknologi

Mewajibkan mata kuliah Technopreneurship (kewirausahaan teknologi) pada jurusan sains dan teknik, membentuk inkubator startup teknologi di universitas untuk mendukung mahasiswa mengembangkan inovasi menjadi bisnis nyata, dan memberikan dana hibah untuk proyek-proyek mahasiswa.

Perkembangan sains dan teknologi di Indonesia menunjukkan potensi besar yang telah ada sejak zaman dahulu, tercermin dalam berbagai penemuan penting di bidang arsitektur, ilmu pengetahuan, dan kelautan. Namun, dampak dari penjajahan kolonial dan kebijakan yang tidak mendukung riset dan inovasi mengakibatkan kemunduran dalam bidang ini. Beberapa tantangan utama yang perlu diatasi antara lain rendahnya investasi dalam riset, terbatasnya infrastruktur yang mendukung, serta kurikulum pendidikan yang kurang fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan inovasi. Dengan penerapan strategi yang tepat, seperti meningkatkan pendidikan berbasis riset, memasukkan keterampilan digital dalam kurikulum, memperkuat kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah, serta mengembangkan pendidikan yang berfokus pada kewirausahaan teknologi, Indonesia masih memiliki peluang besar untuk mengembalikan kejayaan sains dan teknologi yang pernah ada. Langkah ini akan mendorong Indonesia untuk bersaing di tingkat global, menciptakan solusi inovatif, dan memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa. Dengan tekad yang kuat, pengembangan ekosistem sains dan teknologi yang kokoh dapat menjadi fondasi utama bagi kemajuan Indonesia di masa depan

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post