Naili Rachmasari

Mengajar di SMPN 131 Jakarta. Mengajar adalah suatu kecintaan, sudah menjadi passion. Mengajar ternyata harus mengikuti perkembangan zaman, karena subyek pendis...

Selengkapnya
Navigasi Web
TantanganGurusiana Hari Ke 79                       SIGI DAN WIRU

TantanganGurusiana Hari Ke 79 SIGI DAN WIRU

#TantanganGurusiana Hari Ke 79

SIGI DAN WIRU (Tamat)

Sudah hari ke tiga Sigi pergi ke hutan, pastilah sebentar lagi Sigi akan tiba di rumah. Wiru terus saja mengintip keluar rumah, nampak sepi dan aman, ia hanya melihat kelinci lucu yang kadang keluar seolah sedang menggodanya. “Duh, kelinci nakal itu ingin ku tangkap rupanya, awas yaa, aku akan keluar dari rumah ini dan mengejarnya”, batin Wiru. Kelinci itu seolah meledek Wiru, kedua tangannya di gosok-gosokkan ke hidung dan telinganya bergerak. Hilang kesabaran Wiru melihat tingkah anak kelinci itu yang sudah tiga hari menggodanya. Wiru segera mengambil kunci dari atas lemari dan ia menghampiri pintu depan rumah, memasukkan kunci dan memutarnya. Sekejap pintu rumahpun terbuka, Wiru langsung melompat mengejar ke arah kelinci lucu.

Baru saja Wiru melompat sebanyak tiga langkah, ia langsung disergap singa kecil, “aaaah, tolong…tolong akuuuu”, wiru berteriak meminta pertolongan sambil berusaha melepaskan gigitan singa itu dari lehernya. Seluruh badan Wiru menjadi dingin dan berkeringat karena ketakutan. Wiru sangat menyesali karena tidak menuruti kakaknya. “Sigiiii, tolong aku, aku janji akan menuruti semua pesanmu sigii”, dengan suara yang keras wiru berteriak-teriak. Anak singa meskipun telah berhasil mencengkeram wiru, ia agak kesulitan untuk membunuhnya, karena anak singa memang sedang berlatih untuk berburu. Wiru pun langsung berpikir cepat, “wah, tentulah ayah anak singa ini tidak jauh darinya, aku bisa mati kalau ayahnya tiba-tiba muncul”, batin wiru.

Benar saja yang diduga Wiru, suara raja hutan itu menggetarkan heningnya pedesaan, “matilah aku, sigiiii… tolong aku”, jerit wiru ketakutan. Wiru bermaksud melarikan diri dengan sekuat tenaganya, namun sulit sekali melepaskan cengkeraman anak singa yang sedang latihan berburu ini, sementara suara ayahnya semakin mendekat, langkah kakinya yang berat ikut menerbangkan debu-debu. Wiru sudah mulai kehilangan harapan, apakah nyawaku Cuma sampai di sini? apakah aku segera akan menyusul ibu? pikiran wiru semakin berkecamuk saja. Tiba-tiba saja Sang raja hutan sudah berada di hadapannya, wiru semakin ingin pingsan tetapi tidak bisa. Kemudian sang raja hutan memisahkan kami, ia menarik anaknya untuk menjauhi wiru, “aduh sekarang giliran ayahnya, matilah aku”, ujar wiru perlahan sambil menutup dua matanya.

Wiru masih menutup dua matanya, situasi menjadi hening dan tegang, ada apakah gerangan. Wiru membuka telapak tangannya sedikit demi sedikit, Nampak seperti seekor rusa besar, berotot seperti rusa pejuang, “ohh, siapa itu, sedang apa ia di sini, aku baru melihatnya. Wiru membuka telapak tangannya lebih lebar, ada rusa besar lagi di sebelahnya dan Kak sigi, kemana sang raja hutan ya? Wiru langsung berlari ke arah sigi. “kakaaaaaaaaak, aku hampir saja dimakan singa besar, tetapi aku berhasil melawannya”, jelas wiru. “Oh ya? terus kemana singa itu pergi, apa karena kau berhasil menghalaunya?”, tanya sigi dengan senyumnya menggoda wiru. “Ah Kakak nih, menggoda aku terus. aku tidak tahan dikurung di rumah selama tiga hari kak, tapi sekarang aku tahu maksud kakak berpesan seperti itu, maafkan aku ya Kak”, ujar wiru sambil memeluk sigi.

“Wiru ini ayah, Sang raja hutan adalah teman kecil Ayah, makanya ia langsung berpamitan pergi ketika tahu kamu anak Ayah”, jelas Sigi. “Ayah? apa benar ini ayah kita Kak? Ayah kemana saja selama ini, wiru sampai tak mengenali ayah. Dan ayah tidak tahu kalau tiga hari yang lalu ibu meninggal”, seru wiru. “Ayah minta maaf wiru, kamu anak yang lucu dan sedkit nakal. Ini ayah nak, ayah baru saja menyelesaikan perjalanan yang cukup panjang dan jauh. Mengenai ibumu, ayah sangat kehilangan, sangat berduka dan menyesal mengapa tidak ada di sisinya ketika ia meninggal. Tapi ayah tidak boleh berlarut dalam kesedihan, karena ayah mendapatkan amanah dari ibu, yaitu dua anak yang cantik dan lucu”, jelas ayah sambil memeluk kami berdua. “Mari kita masuk ke dalam, kita beristirahat sejenak sambil bercerita. Mari paman dodo, kita beristirahat di dalam saja”, ajak ayah kepada paman dodo.

“Terima kasih, aku langsung pulang saja Besvan, karena anak dan istriku pasti juga menunggu aku. Sigi, Paman pulang dulu ya, wiru rusa lucu, salam kenal dari paman ya, kamu tidak boleh nakal ya”, ujar Paman dodo sambil memegang wajah wiru dengan gemasnya. “Baik Paman, aku berjanji akan menuruti nasehat Ayah dan Kak sigi. Paman dodo berpamitan dan kemudian pergi.

“Ayo anak-anakku, kita masuk ke dalam, kita beristirahat dan ayah sangat rindu kepada kalian, apalagi wiru. Ayah meninggalkan ibumu ketika sedang mengandung kamu wiru”, ujar ayahnya. Sigi, Wiru sangat berbahagia, akhirnya mereka tidak sebatangkara lagi, ada ayah yang akan melindungi, menjaga, membimbing mereka hingga dewasa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bu, cerita anaknya saya juga ingin coba buat cerita untuk anak. Salam literasi dan sukses ya bu

06 Aug
Balas

Terima kasih Bu rahmi. Hanya tantangannya itu, saya suka lupa selalu memgarah ke cerita dewasa terus, untuk pemilihan kata juga kita harus mencari kata-kata yang dipahami anak, itu juga jadi kesulitan saya. Semoga bisa lebih baik lagi ke depannnya. Bu Rahmi juga InsyaAllah sukses untuk membuat tulisan cerita anak.Salam literasi Bu Rahmi

06 Aug
Balas

keren, cerNak nya....hayo fokus pada satu keahlian porsinya 80%, artikel2 yang lain 20%

06 Aug
Balas



search

New Post