#Tantangangurusiana Hari ke3#

Kikan Pulang

Sudah dua minggu kikan tak pulang ke rumah, rasa rindu bunda akan kehadirannya sudah membuncah dalam hatinya. Kabarpun tiada, sedang apakah dirimu di sana Nak? Kadang bunda bergumam sendiri sambil menatap keluar dengan mata yang nanar, terus memandang seolah tak sabar melihat titik kecil di ujung jalan, siapa tahu itu Kikan.

"Ibu masuk dulu ya, nanti sakit, anginnya besar sekali Bu", ujar Asih sambil menarik kursi roda ibu perlahan ke arah dalam menuju kamarnya. " Asih, pintu jangan ditutup ya, mungkin Kikan akan pulang malam ini, ibu merasakan seperti itu", ujar ibu. Asih hanya terdiam, tidak menjawab, sambil merapihkan sprei kasur Ibu. "Nah, ibu istirahat ya, besok kita bisa jalan-jalan keliling komplek, semoga besok mataharinya bersahabat ya Bu", Asih memakaikan selimut ke arah tubuh Ibu yang sudah berbaring.

Asih berjalan ke depan, menutup dan mengunci pintu rumah dengan perlahan. Merapihkan gorden jendela dan mengeceknya. Kemudian Asih menatap foto Mbak Kikan yang cantik dengan rambut panjangnya, mata bulat dan besar serta senyumnya yang teramat manis. Asih merapihkan letaknya di atas meja pajangan, mengelap debu yang menempel di kacanya. "Oalah Mbak Kikan, umurmu kok ya ndak panjang, takdir Allah ndak ada yang tahu, semoga Ibu kuat dan sabar", gumam Asih sambil mengusap butir air mata yang menghangati pipinya.