#TG-0016

Anda boleh berbangga ketika suatu ketika menjadi satu di antara ‘yang terpilih’. Iya dong. Itu artinya Anda adalah satu dari sekian banyak personil lain yang telah memenuhi kriteria yang ditentukan. Dengan kata lain Anda telah masuk golongan yang ‘spesial’, boleh jadi dianggap tidak sama dari pada umumnya.

Mengapa disebut terpilih? Sebab ia ternyata memenuhi syarat setelah melewati serangkaian proses sedemikian rupa dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Namanya terpilih, tentu saja jumlahnya akan lebih kecil dari pada umumnya, berbeda dari yang biasa, dan mendapat tempat atau perlakuan yang lebih istimewa dari standarnya.

Misalkan saja, dari 20 keranjang buah jeruk, maka setelah disortir didapatlah hasil hanya 5 keranjang yang terpilih. Sehingga setelah itu, siapa pun akan dapat membandingkan hasil keranjang jeruk di awalnya, dengan keranjang jeruk yang sudah disortir. Temtu saja semakin baik sortirayna maka semakin baiklah hasil yang akan didapat nanti. Jika dilihat lebih dekat akan terlihat perbedaannya, seperti jeruk yang terpilih itu akan tampak lebih besar, lebih segar, dan lebih manis rasanya. Sementara jeruk yag tidak terpilih, mungkin buahnya agak kecil, mulai layu, atau rasanya yang kurang manis. Sehingga layak jika jeruk yang terpilih mungkin akan berbeda harga (lebih mahal) dengan yang tidak terpilih.

Begitu pun seseorang yang sedang mengikuti kompetesi tertentu maka ia harus bersiap-siap saat pengumuman dipublikasikan. Sebab boleh jadi ia akan menjadi satu di antara beberapa yang akan terpilih menjadi sang juara kompetisi nanti. (Amin Ya rabb). Dan mereka yang terpilih itu mungkin hanya 5 orang yaitu yang terpilih sebagai juara I, juara II. Juara 3. Sisanya adalah hanya peserta yang belum beruntung untuk terpilih.

Jika demikian sepantasnyalah Anda berbangga hati sebagai guru dan pendidik, ketika suatu masa Anda terpilih untuk mengembangkan kompetisi diri atau masuk ke golongan tertentu untuk mengurusi hal yang benar.

Sebab apa? Sebab lihat saja, dari sekian banyak guru lain yang ada, Andalah yang terpilih. Hal ini mungkin karena Anda yang dianggap memenuhi kriteria, lebih berkualitas secara wawasan dan keilmuan dibandingkan dengan guru lainnya, atau karakter Anda lebih mulia seperti jujur, amanah, disiplin, dan bertanggung jawab. Atau integritas dan loyalitas telah ditunjjukan dengan nilai yang istimewa. Sehingga Anda benar-benar terpilih berdasarkan kriteria yang ada. Jika demikian halnya maka Anda layak untuk membanggakannya.

Lihatlah, ketika Menjadi yang terpilih oleh manusia saja, kebanggaan terasa luar biasa. Kalau terpilih sebagai pemenang maka rasanya tak akan berhenti tersenyum senang. Jika terpilih untuk mengembang tugas tertentu, maka ia pun patut merasa luar biasa

Nah, Bagaimana lagi jika suatu saat Sang Khalik memilih kita di antara sekian banyak hamba-hambanya? “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al-Fajr:27 sd 30)

Dan ini hanya terjadi jika kita telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkanNya. iman yang kuat, ilmu yang hebat, amalan yang dasyat. Mari berusahalah senantiasa untuk menjadi yang terpilih diantar hamba-hambanya. InsyaAllah bisa.

Self_reminder.

I_am_not_teaching_I_am_learning.

Ktb, 26 Februari 2022