Nanang S

Guru madrasah aliyah negeri 10 jombang Domisili di kab Jombang...

Selengkapnya
Navigasi Web

copet

COPET PUN BERMUSYAWARAH

Pada tanggal 7 Januari 1977 aparat keamanan kota Bandung Jawa Barat, berhasil mengungkap adanya musyawarah para copet. Musyawarah diikuti para copet dari berbagai daerah. Diam-diam copet dari Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Jakarta telah hadir mengirim utusanya masing-masing. Bahkan hadir juga tokoh copet dari Palembang sebagi peninjau. Terungkap juga bahwa ternyata para copet ini merumuskan kesepakatan-kesepakatan baru, teknik-teknik baru dalam mencopet dan mematuhi wilayah kekuasaan masing-masing, sehingga tidak terjadi perkelahian antar copet hanya gara-gara perebutan wilayah. Mungkin sudah ada semboyan “sesama copet dilarang saling mencopet”

Walau sebagai copet (Comot Dompet), akan tetapi dalam bekerja selalu penuh perhitungan matang, karena resiko yang juga cukup besar. Tidak jarang nyawa taruhannya. Copet juga manusia, perlu musyawarah kalau ada masalah agar tercapai mencapai mufakat. Musyawarah adalah ciri orang-orang Indonesia yang telah dilakukan oleh nenek moyang kita. Dengan tidak melihat pekerjaan sebagai copet, dalam hal ini mereka telah melaksanakan salah satu sila dalam dasar negara kita ,sila ke berapa hayo..? Karena semakin banyak copet di Indonesia saat itu, maka para tokoh-tokoh copet perlu melaksanakan musyawarah. Agar terjadi keserasian langkah dan meningkatkan kompetensi mereka.

Musyawarah adalah cara terindah menyelesaikan masalah. Karena semua diajak berbicara dan bertanggung jawab bersama. Memperlakukan manusia seperti manusia. Tidak ada keputusan yang lebih tinggi dari keputusan hasil musyawarah. Jika akan mengubah hasil musyawarah tentu perlu diadakan kembali musyawarah. Jangan diputuskan secara sepihak.

Sekarang, bagaimana dengan institusi tempat kerja Anda. Apakah musyawarah menjadi podasi dalam membina hubungan dengan komponen-komponen yang ada di dalamnya. Atau model komunikasi cara seorang juragan dengan bawahannya. Sekedar main perintah tanpa bertanggung terhadap tugas yang diberikan kepada bawahannya. Juragan hanya mau tahu hasilnya beres. Atau cara-cara feodal seperti jaman kolonial Belanda.

Sekolah/madrasah adalah suatu unit kerja yang melibatkan banyak orang. Masing memiliki job deskripsi tersendiri . Maka perlu dibangun cara komonikasi yang efektif. Dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Pemimpin jaman now haruslah memandang anak buah sebagai patner. Kondisi ini akan membuat anak buah nyaman. Bekerja selalu bergairah dan prestasi akan mudah diperoleh.

Nabi Muhamad SAW menurut riwayat sahabat bernama Abu Hurairah r.a., adalah seorang yang suka tukar pikiran atau berdiskusi dalam istilah kita sekarang. Padahal beliau adalah guru dari para sahabat, suri tauladan kaum muslimin, panglima perang, kepala negara, pemegang kunci baitul mal dan pemimpin umat Islam. Beliau tidak malu menerima masukan dari bawahan jika dipandang lebih baik. Kita hanya pimpinan dari institusi yang kecil, jauh dibanding tanggung jawab Rosululah SAW, tidak mau menerima masukan dari anak buah bahkan malu kalau mendapat usul dari anak buah yang lebih baik. Siapa kita ya…!

SELAMAT BERMUYSAWARAH,

KARENA MUSYAWARAH ADALAH SUNAH,

JANGAN MALU MELAKUKAN MUSYAWARAH

KARENA ITU CARA MEMANAUSIAKAN MANUSIA SECARA FITRAH

SEMOGA KERJA TAMBAH BERKAH....

AAMIIN !

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post