Episode Warungkondang bagian 2
Akhirnya namaku dipanggil juga oleh panitia. Aku terima SK, kemudian ketika sampai kembali ke tempat duduk semula, baru aku buka. Ternyata aku ditugaskan di SMPN 2 Warungkondang Kab. Cianjur. Aku pernah mendengar nama tempat bernama Warungkondang, tetapi tidak tahu letaknya dimana. Aku berfikir warungkondang itu dekat karena yang aku tahu Kab. Cianjur berbatasan dengan Kab. Bandung. Aku pernah beberapa kali lewat Cianjur, kalau mudik ke Rangkasbitung. Dan itu tidak terlalu jauh.
Setelah pulang dari acara pembagian SK, aku menemui adikku untuk memintanya mengantar aku ke Warungkondang. Dari obrolan dengan adikku ternyata Warungkondang itu letaknya ke sebelah selatan dari Kabuppaten Cianjur. “Nanti kita naik bis dari Terminal, supaya dapat tempat duduk”, kata adikku. Aku hanya mengiyakan saja.
Hari senin kami berangkat. Di terminal sudah ada antrian bis ke berbagai jurusan. Kami naik Jurusan Bandung-Sukabumi. Bis Jurusan tersebut akan melewati Warungkondang, arah selatan dari Terminal Muka. Sekarang terminal tersebut sudah menjadi Hutan Kota. Letaknya dekat kantor Dishub. Dekat dengan pertokoan Ramayana. Sehingga masyarakat lebih mengenalnya sebagai terminal Ramayana.
Sebelum bis berangkat, saya berpesan kepada kondektur untuk menurunkan kami di warungkondang. “kang kami turun di warungkondang ya”, kataku. “Oh Warkon, masih jauh de tenang aja.” Di Jalan aku perhatikan apa saja yang terlihat. Aku tandai setiap belokan, setiap perhentian bis. Supaya kalau besok-besok aku berangkat sendiri tidak tersesat. Sambil menikmati perjalanan pertamaku.
Bis melewati Padalarang masuk ke Situ Ciburuy, melalui jalan berkelok di daerah Cipatat. Setelah melewati Jembatan Rajamandala akhirnya sampai di daerah Kab. Cianjur. Jembatan Rajamandala adalah batas antara Kabupaten Bandung (Sekarang Kabupaten Bandung Barat). Melewati Jembatan Rajamandala sampai di daerah Cipeuyeum kemudian Ciranjang, karangtengah dan akhirnya sampai diterminal muka. Di terminal muka bis istirahat sambil menurunkan penumpang jurusan Cianjur, dan menaikkan penumpang yang akan ke sukabumi. Terminal Muka wajtu itu cukup ramai. Terminal ini merupakan terminal transit bagi kendaraan umum yang akan ke sukabumi, Bogor atau ke Jakarta. Banyak pedagang asongan. Yang paling unik di terminal ini adalah penjual telor rebus. Karena sampai sekarang jarang sekali penjual telur rebus di terminal terminal yang lain, terutama di jawa barat.
Setelah istirahat kurang lebih 30 menit, bis melanjutkan perjalanan . Waktu itu belum ada bis AC, sehingga di bis terasa panas. Karena penumpang cukup banyak dan suara suara pedagang asongan yang menjajakan dagangannya, ditambah suara pengamen yang menyanyikan lagu yang entah apa judulnya.
Setelah perjalanan yang melelahkan akhirnya sampai juga di Warungkondang.
Bersambung….
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar