Nanang sudiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

REMAJA ADALAH PEMIMPIN MASA DEPAN

Hari ini jumat tanggal 13 Maret 2020, kegiatan di sekolah diawali dengan sholat dhuha bersama dilajutkan dengan Santapan Rohani, berupa kultum atau tausyiah singkat. Pemberi kutum atau tausyiah bergilir antara guru dan siswa. Kebetulan jadwal hari ini adalah jadwal saya.

Pada kesempatan hari ini saya membahas apa yang saya tulis di tantangan menulis gurusiana hari keempat yaitu tentang nasihat Luqman kepada anaknya, yang tercantum dalam al Qur’an surat Luqman ayat 13-19. Sebagian anak mungkin pernah mendengar materi ini, karena mereka ada yang menjawab dengan benar, ketika saya tanyakan tentang apa yang tercantum dalam surat tersebut.

Seperti umumnya anak-anak, mengkondisikan mereka supaya memperhatikan apa yang disampaikan memerlukan teknik-teknik tertentu. Dengan sedikit canda dan penekanan pada beberapa kalimat, Alhamdulillah sebagian besar mereka menyimak apa yang disampaikan. Saya tekankan tentang larangan Luqman kepada anaknya untuk tidak menyekutukan Allah, selalu hormat terhadap orang tua, selalu berbuat baik, mengerjakan perintah Allah untuk menjaga sholat, tidak berlaku sombong, selalu menjaga agar tidak berlebihan dalam urusan dunia.

Untuk menarik perhatian mereka , disinggung tentang mencintai lawan jenis. Seperti umumnya remaja, mereka mulai melirik lawan jenisnya. Ini adalah kodrat manusiawi, sehingga kalau kita larang dengan tanpa alasan mereka akan memberontak dengan melakukannya diam-diam dibelakang kita. Mereka diberi pengertian bahwa menyukai lawan jenis boleh saja, tetapi tidak berlebihan, mengidolakan seseorang boleh saja, tetapi tidak boleh berlebihan. Cinta yang sesungguhnya hanya cinta kepada Allah, dan idola yang paling tepat adalah Rosululloh.

Kecintaan remaja terhadap seseorang, atau sering disebut mengidolakan, biasanya hanya terbatas pada bentuk fisik dan popularitas. Yang semuanya akan berakhir atau berubah. Tetapi dengan mencintai Allah dan RosulNya, bersifat kekal. Dalam mengidolakan seseoran (biasanya artis) mereka berusaha mencontoh segala tingkah laku artis idolanya tersebut. Mulai dari cara berjalan, berpakaian, model rambut, makeup dan lain sebagainya. Padahal apa yang dicontohnya tersebut belum tentu cocok dengan bentuk fisik dan karakter budaya lingkungannya.

Diakhir kultum mereka diajak untuk menindaklanjuti kegiatan yang pernah dilakukan sebelumnya, yaitu kegiatan pengumpulan dana berupa infak yang diprakarsai oleh Baznas . Setiap seminggu sekali mereka di arahkan untuk bisa menyisihkan uang jajannya, disalurkan sebagai infak. Diharapkan kegiatan infak ini dapat mendidik mereka untuk belajar empati kepada sesama. Kita harus yakin bahwa setiap perbuatan baik sekecil apapun akan kembali kepada kita, sekecil apapun perbuatan buruk akan kembali juga kepada kita.

Mudah-mudahan kegiatan sholat dhuha bersama ini dapat membentuk akhlak yang baik pada anak. Kebiasan baik itu harus dibiasakan sejak dini. Dan dalam pebiasaan awalnya memang harus dipaksa. Seperti minum obat, obat itu pahit tetapi obat dapat menjadi jalan kesembuhan. Biarlah kita bersusah payah mendidik anak-anak dengan sedikit paksaan tetapi itu akan menjadi kebiasaan. Alah bisa karena biasa.

Dekadensi moral sudah semakin nyata saat ini. Perbuatan buruk seolah hal yang lumrah. Rasa hormat anak terhadap orangtua, rasa hormat murid terhadap guru sudah berkurang. Diperlukan inovasi-inovasi dalam mendidik anak. Mengajar mungkin bisa dilakukan oleh computer, oleh mesin. Tetapi kehadiran guru di kelas dalam rangka mendidik sangat diperlukan, tidak bisa digantikan oleh robot. Anak membutuhkan sosok idola yang kekinian. Yang membuat mereka nyaman, mereka ingin diberi kebebasan, Kita berikan kebebasan, kebebasan yang bertanggung jawab.

Energi masa remaja adalah energi yang dahysat, yang harus dibuatkan sarana penyalurannya. Di sekolah peran kegiatan ekstrakurikuler sangat diharapkan sebagai sarana penyaluran energi tersebut. Ekskul yang inovatif dan menarik mutlak diperlukan. Bagi guru-guru yang mempunyai kemampuan sebagai pembina dan pelatih ekskul tentu sangat diharapkan. Tetapi jangan memaksakan diri kalau memang tidak mempunyai keahlian khusus. Kita bisa memanfaatkan orang-orang disekitar sekolah yang mempunyai keahlian spesifik.

Remaja sekarang adalah pemimpin masa depan, ditangan kitalah tanggung jawab untuk mempersiapkan mereka sehingga siap pada waktunya. Semoga Allah memberi kemudahan dan bimbinganNya .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bisa karena biasa, supaya jadi biasa perlu latihan yang terus menerus, supaya menjadi karakter yang baij

14 Mar
Balas



search

New Post