Nanang sudiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Tour of Duty (Bag. 4Nyawa Kedua)

Tour of Duty (Bag. 4Nyawa Kedua)

Bulan April mempunyai kenangan tersendiri bagiku. Saat itu menjelang UN tahun 2012. Aku bersama sahabatku berangkat ke Cidaun. Aku yang membawa kendaraan, karena sahabatku kondisinya kurang fit. Dia baru saja mengalami kecelakaan terjatuh dari motor, ada beberapa tulang rusuknya yang retak dan sedikit bergeser dari tempatnya. Dokter sebenarnya menyarankan untuk istirahat. Tetapi ini adalah UN pertama kali kami sebagai Kepala Sekolah, sehingga dia  merasa bertanggung jawab, dan memaksakan diri untuk hadir. Ku jemput dia ke rumahnya. Kami bermaksud untuk mengambil Naskah soal UN yang dibawa dari Kabupaten oleh pengurus Sub Rayon, dan rencananya titik bongkarnya di SMPN 1 Cidaun. Kami sudah membuat janji soal akan sampai sekitar jam 5 sore dan bisa langsung di distribusikan ke sekolah. Kami berangkat hari Sabtu, sedang UN dilaksanakan hari Senin.

Perjalanan berdua seperti itu sudah sering kami lakukan. Dan Aku sudah terbiasa membawa mobil sendiri ke Cidaun. Ketika berangkat dari Bandung selepas dhuhur cuaca cukup cerah, tidak ada tanda akan hujan. Memasuki Ciwidey barulah hujan  turun, memasuki kebun teh sekitar Rancabali kabut turun sehingga jalan sedkit gelap. Aku mengendarai mobil Rush putihku dengan hati-hati. Selepas tikungan yang berliku menjelang tanjakan hantap di daerah Naringgul, hujan mulai reda. Karena hujan sudah reda aku bermaksud menurunkan kaca, dan mematikan AC. Karena  semenjak hujan turun AC terus menyala. Saat itulah awal musibah terjadi. Karena kurang konsentrasi mobil sedikit bergerak ke kiri, dan temanku berteriak, “ awas… awas”. Sebenarnya kalau sedang konssntrasi hal itu biasa terjadi, dan paling tinggal memutar stir ke kanan maka jalan mobil akan normal kembali.

Tetapi Karena kaget stir otomatis kubanting ke kanan. Dalam penglihatanku di sisi kiri ada barisan pohon berjajar sehingga mobil otomatis mengikuti arah pohon berjajar. Tetapi kemudian mobil seperti melayang dan menerobos pohon-pohon pisang. Aku replek memegang erat stir mobil dan berteriak “Allohu akbar…allohu akbar.” Temanku juga sama berteriak teriak. Kurasa mobil menabrak sesuatu dan terasa terbalik. Hening sejenak. Ketika kesadaran kami sudah pulih, kami kaget ternyata kami duduk di atas kap mobil bagian dalam. Dan stir mobil diatas kepala. Rupanya mobil kami  terbalik. Alhamdulillah Alloh memberikan ketenangan, kami tidak panik. Kudorong pintu mobil di sebelah ku, susah . Ternyata terjepit batu. Akhirnya kami bisa keluar dari pintu samping belakang. Ketika sudah keluar barulah kami sadari, kami sudah berada di dalam jurang. Kutengok mobil terbalik, andai saja tidak tertahan oleh batu besar. Tentu kami akan lebih terperosok ke dalam jurang. Kutengok ke atas, Ya Allah kulihat orang-orang sudah berkerumun. Ternyata kami masuk  jurang cukup dalam ada sekitar 10 meter kedalamannya.

Kami masih shok, kami melihat orang-orang berusaha menolong. Accu mobil dicabut untuk menghindari kebakaran. Stop kontak mobil di ambil. Mereka sigap sekali menolong. Temanku berusaha menelpon ke teman- teman yang lain. Alhamdulillah Pak Koswara dalam perjalanan dari Bandung dan sudah sampai tidak jauh dari lokasi kecelakaan. Pa koswaralah yang mengkoordinasikan pertolongan kami. Mulai dari menghubungi polisi dan menghubungi orang-orang yang biasa menolong kecelakaan seperti kami. Di daerah itu memang sering terjadi kecelakaan masuk jurang seperti ini. Dengan peralatan sederhana, dengan sistem derek, mereka menyebutnya alat takel. Mobilku diderek ke atas. “Ya Allah, Astagfirullah, Allohu Akabar, “kusebut lagi namaNya. Melihat mobilku yang hancur, terasa lemas lututku. Hati berdebar keras. Andai bukan karena pertolonganMU, tentu tubuh kami sudah hancur bersama mobil itu. Allah Yang Maha Rohman dan Rohim, seolah memberikan nyawa kedua bagi kami. Alhamdulillah segala puji bagiMu. Kami selamat tanpa mengalami cedera sedikit pun. Tidak ada luka tidak ada darah. Sungguh sebuah keajaiban. Walaupun kata saksi mata, mobil kami terbang masuk jurang. Rupanya aku salah menginjak pedal rem, karena panik yang kuinjak adalah pedal gas.

Benar- benar aku berhutang budi kepada pak Koswara, tanpa sungkan beliau menolong kami. Sampai malam beliau berada di lokasi, sampai yakin kami sudah aman. Karena kami tidak membawa uang yang cukup untuk membayar orang-orang yang menderek kami, beliau yang mebayarnya. Karena tidak mungkin menunggu mobil derek, maka mobil kami yang rusak parah akhirnya dinaikkan ke atas truk untuk langsung dibawa ke bengkel di Bandung. Atas saran Pak Koswara, kebetulan beliau adalah ketua Sub Rayon waktu itu, kami disuruh pulang lagi ke Bandung bersama truk yang mengangkut mobilku. Urusan UN biarlah di serahkan ke para wakil kepala sekolah. Kami pun menurut. Kami pulang ke Bandung, mobil langsung dibawa ke bengkel di daerah Kopo, atas saran asuransi. Karena mobilku masih dicover oleh asuransi. Sampai di bandung sekitar jam 1 malam.

Karena fihak bengkel sudah dihubungi oleh fihak asuransi, maka ketika kami tiba sudah ada yang menunggu. “Bapak lewat mana?” Tanya petugas bengkel. Ketika kubilang lewat Ciwidey mereka kaget. “Kok lewat Ciwidey, katanya tadi di Cianjur?”. Oh rupanya mereka tidak tahu bahwa kami di Cianjur selatan, andai kami menunggu mobil derek dari bengkel, tentu tidak akan bertemu, karena mereka tidak tahu lokasi kami. Setelah urusan administrasi dengan bengkel selesai, kami pun pulang. Temanku naik taxi, sedang aku ikut dengan truk  sampai Katapang, Karena truk tersebut akan kembali ke Naringgul lewat Katapang. Sambil masih merasakan ketidakpercayaan atas apa yang terjadi, di perjalanan aku terus berfikir, bagaimana nanti bicara sama istriku. Pasti istriku akan kaget aku pulang malam-malam tanpa mobil yang tadi siang aku bawa.

Bersambung….

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Innalilahi....pak..sabar kuat. Semoga itu bettasbih yg menolong bapak dan keluarga kelak.

05 Apr
Balas



search

New Post