“Jangan pernah kamu menyepelekan kebaikan sekecil apapun, meski dengan menyambut saudaramu dengan senyuman.” (HR Muslim)

Saya begitu terkesan dengan sabda Rasulullah SAW yang satu ini. Betapa tidak, karena beliau memotivasi kita supaya tak henti berbuat kebaikan tanpa perlu melihat besar atau kecilnya. Karena besar dan kecilnya suatu perbuatan sangat relatif, tergantung sudut pandang siapa yang akan digunakan.

Pesan moral hadits di atas sangat jelas. Siapapun dapat manangkapnya dengan mudah. Kita distimulus untuk tidak memandang remeh perbuatan sederhana namun berdampak positif bagi orang lain. Dalam hadits di atas beliau mencontohkan menebar senyum saat bersosialisasi dengan orang lain.

Sekilas, senyum nampak cukup sederhana. Orang yang ingin melakukannya tak perlu effort besar. Namun ternyata senyum memiliki efek yang cukup besar bagi kehidupan. Senyuman bisa membuat first impression yang baik bagi lawan bicara. Selain itu , senyuman dapat memilimalisir penyakit hati dan rasa benci lawan bicara. Bukankah sikap yang membuat orang lain merasa senang dan tanpa kebencian saat bersua dengan kita adalah kebaikan? Bermula dari senyumanlah komunikasi yang positif terbangun.

Apa itu kebaikan? Ar-Raghib Al-Ashfahani mengartikan kata ma’ruf (kebaikan) sebagai segala perbuatan yang dinilai baik oleh akal maupun agama. Berangkat dari definisi ini, apa saja yang dalam penilaian masyarakat umum maupun agama baik adalah kebaikan. Kapanpun dan dimanapun bisa kita kerjakan.

Hal senada, dalam riwayat al-Bukhari, Nabi SAW berpesan: “Takutlah kamu kepada neraka, walau dengan bersedekah sebutir kurma.” Bagi sebagian orang, apalah arti dari sebutir kurma. Namun, tidak bagi yang sudah berhari-hari dalam kondisi kelaparan dan kehausan, sebutir kurma adalah nafas kehidupan yang dapat menyelamatkannya dari kematian.

Ayo berbuat baik kapanpun dan dimanapun kita berada. Kita lakukan apa saja yang kita bisa. Ucapkan kata-kata positif saat bertemu sahabat. Tebar senyuman kepada mereka saat berjumpa, sehingga meninggalkan kesan baik pada mereka. Tanpa kita sadari, kita telah berbuat kebaikan yang bernilai pahala di sisi Allah SWT.