Tahun pelajaran baru bagi siswa kelas 1 merupakan masa peralihan dari pendidikan kanak-kanak menuju pendidikan dasar. Mereka harus kembali beradaptasi dengan suasana baru, guru baru, bahkan teman baru. Berbagai macam tantangan yang harus diatasi oleh guru pada masa orientasi siswa baru. Membutuhkan tenaga extstra untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman sehingga membuat kesan pertama menjadi menarik bagi siswa. Tahun pelajaran 2015-2016 merupakan awal pertemuanku dengannya. Terlihat jelas semua rasa dihatinya yang membuatnya terdiam tanpa kata. Rasa takut, khawatir, malu menjadi satu sehingga dia hanya tertegun melihat teman-temannya bermain. Akupun mulai bertanya  "siapa namamu nak?". " Salsa" jawabnya lirih. Karena kulihat wajahnya mulai menampakkan air mata yang berkaca-kaca, maka aku langsung mengambil tindakan untuk memangku dan merangkulnya. Kemudian aku berusaha mengajaknya kembali untuk berbincang santai sembari mengeluarkan rayuan sebagai motifasi agar dia tidak merasa takut. Alhamdulillah akhirnya usahaku dihari pertamanya berhasil membuat senyum manisnya muncul sampai tiba waktu pulang. Kini sudah masuk hari kedua dan kondisipun masih tetap sama. Dia hanya duduk termangu melihat teman-temannya bermain. Akupun memperhatikannya dari tempat dudukku sembari menunggu respon dia mungkin sebentar lagi mau bergabung dengan yang lain. Setelah beberapa menit aku menunggu dan diapun belum menampakkan antusiasnya untuk bergabung, akupun kembali mendekati dan menyapanya. "Assalamualaikum mbak Salsa". Sapa ku sambil memperlihatkan senyum lebar ku. "Waalaikumsalam". Jawabnyapun masih nada lirih. Akupun memulai dengan pertanyaan-pertanyaan ringan. Sampai pada akhirnya menuju pertanyaan inti yakni "Ustadzah melihat dari kemarin mbak Salsa sedih, ada apa nak?". Diapun terdiam tanpa menjawab sepatah katapun.

Bersambung