Hasil Belajar Teks Eksposisi VIII H MTsN 4 Blitar
Kelompok I
Siklus Pelana Kuda Penderita DBD
Tesis
Fase demam tinggi 40°C
~ Hari 1-3 fase demam tinggi
~ Demam mendadak tinggi,disertai berbagai gejala yang muncul
Fase kritis 30°C
~ Hari ke 4-5 fase kritis
~ Demam turun drastic seolah terjadi kesembuhan
~ Kemungkinan terjadi “dengue shock syndrome”
Fase penyembuhan
~ Hari 5-7 fase penyembuhan
~ Demam Kembali tinggi sebagai reaksi dari kesembuhan
Argumentasi
Berantas DBD melalui
3M
˃ Menguras tempat penampungan air
˃ Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
˃ Memanfaatkan Kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki
Potensi untuk menjadi tempst perkembiakan nyamuk penular demam berdarah.
Plus
~ Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersikan
~ Menggunakan kelambu saat tidur.
~ Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk .
~ Menanam tanaman pengusir nyamuk.
~ Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.
~ Menggunakan anti nyamuk semprot maupun oles bila di perlukan.
Penegasan Ulang
Memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujanan ,kasus DBD
Di Indonesia terpantau meningkat. Penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang tanda dan gejala DENGUE sangat penting agar terjadi keterlambatan di masyarakat untuk menangani penderita dan keterlambatan dalam hal rujukan penderita fasyenkes.
Tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan covid-19 dalam setiap kegiatan pencegahan dan pengendalian DBD
Bahasa Indonesia
Teks Eksposisi kelas VIII H
Kelompok II:
-Ainin Ayu Vidia Salma Romdoni
-Aldi Bagus Kurniawan
-Aldi Feriansyah
-Aprilio Wildan Musafa
-Firnanda Nur Graini
-Irma Dwi Bertiyana
-Hesti Maulidya
Fenomena Gerakan Tanah
Tesis
Sebanyak 165 warga di lima Kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, terpaksa mengungsi ke dua titik lokasi yang lebih aman setelah tempat tinggal mereka mengalami kerusakan akibat adanya fenomena gerakan tanah. Dua Lokasi yang menjadi tempat pengungsian warga berada di Kantor Desa Binangun dan Kantor Desa Balerejo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur.
Argumentasi
Hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar per Sabtu (22/10), fenomena pergerakan tanah itu berdampak pada 27 KK/223 jiwa dan 27 unit rumah warga.
BPBD Kabupaten Blitar telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna penyelamatan warga, pendataan qdan melakukan pemasangan rambu-rambu peringatan upaya untuk menimimalisir kemungkinan terburuk.Esok hari, BPBD akan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak dan warga yang mengungsi. Bantuan tersebut antara lain logistik pangan, perlengkapan keluarga dan perlengkapan bayi. Adapun kendala medan yang dihadapi dalam distribusi bantuan, tidak menyurutkan tim dalam melakukan upaya penanganan darurat.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Blitar, menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika hingga Sabtu (22/10).
Sementara itu, berdasarkan analisis gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, termasuk wilayah dengan potensi gerakan tanah menengah hingga tinggi.
Menyikapi bahaya gerakan tanah di wilayah Blitar, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi bencana susulan khususnya yang berada di sekitar alur-alur retakan. Masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah terancam gerakan tanah bisa evakuasi sementara ke tempat yang lebih aman hingga situasi kondusif sesuai dengan arahan pemerintah daerah setempat.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, terus mengingatkan dan meminta pemerintah daerah untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem di Indonesia. Suharyanto meminta agar BPBD dan komponen penanggulangan bencana di daerah mempersiapkan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi potensi bencana. Perkuat patroli dan pemantauan di daerah-daerah rawan untuk percepatan respon kedaruratan masyarakat ketika terjadi bencana.
Sementara untuk jangka panjang, Kepala BNPB meminta agar tata kelola lingkungan dilakukan dengan baik agar kejadian bencana seperti banjir tidak terulang kembali."Indikator keberhasilan penanggulangan bencana adalah ketika kejadian bencana tidak terjadi lagi di tempat yang sama atau minimal dapat dikurangi dampaknya," tegas Suharyanto.
Penegasan Ulang
Khusus bagi masyarakat, apabila terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai maupun di lereng tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu. Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya.
Teks Eksposisi Bahasa Indonesia kelas VIII H
Kelompok III
-Aldi Bagus Kurniawan
-Aprilio Wildan Musafa
-Aldy Feriansyah
-Hesti Maulidya
-Irma Dwi Bertiyana
-Firnanda Nur Anggraini
-Ainin Ayu V.S.R
Banjir Rendam 8 Desa Di Kabupaten Blitar
Tesis
Senin, 17 Okt 2022 09:00 WIB. Sejumlah desa di dua kecamatan Kabupaten Blitar terendam banjir. Wilayah Blitar memang diguyur hujan sejak semalam hingga pagi ini. Tidak hanya merendam rumah, banjir juga merendam jembatan penghubung desa yang membuat akses warga terputus.
Argumentasi
Berdasarkan data sementara yang dihimpun detikJatim, ada delapan desa yang terendam banjir. Sejumlah desa itu berlokasi di tiga kecamatan yang berbeda. Antara lain Kecamatan Sutojayan, Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Binangun, dan Kecamatan Wonotirto. Banjir tahunan ini disebabkan daerah resapan air yang semakin sedikit.
Penegasan Ulang
"Untuk sementara paling parah wilayah Kecamatan Sutojayan. Paling banyak desa atau kelurahan yang kena banjir," ujar Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto saat dikonfirmasi detikJatim melalui sambungan telepon, Senin (18/10/2022).
Kelompok IV
Kebakaran Di Pasar Puncak Jaya Papua 17 Kios-7 Ruko Hangus
Sabtu,15 Okt 2022 22:15 WIB
Tesis
Kebakaran terjadi di Pasar Lama Kota Baru,Kampung Lunggwiner, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya,Papua. Kobaran api menghanguskan sedikitnya 17 kios dan 7 ruko. Peristiwa kebakaran itu terjadi Sabtu (15/10) sekitar pukul 11.30WIT.
Argumentasi
Dari keterangan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian,sumber api disebut berasal dari deretan kios bagian tengah. Warga yang melihat kejadian itu kemudian melapor ke pIket jaga Polres Puncak Jaya. Terkait penyebab terjadinya kebakaran,l anjut Kamal menyampaikan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui pemicu terjadinya kebakaran. Para pemilik kios dan ruko masih mengamankan barang yang tersisa ke tempat mengungsis ementara baik di rumah kerabat maupun keluarga.
Penegasan Ulang
"Anggota Polres Puncak dibantu Personel Kodim 1714Pj yang membantu mengamankan sekitar lokasi kejadian. Memasang garis polisi agar menghindari aksi penjarahan barang yang berhamburan di sekitar lokasi (kebakaran).
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar