PERAN UKS TERHADAP KESEHATAN WARGA MTsN 4 BLITAR
Karya Nanik Sulistiani, S. Pd.
VISI
Terbentuknya Generasi Muda yang Sehat
Misi:
1. Membiasakan siswa berperilaku Hidup Sehat
2. Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Kesehatan
3. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
4. Menciptakan Lingkungan yang Bersih dan Sehat
Moto
Hidup Sehat Dimulai dari Diri Sendiri
Kesehatan tidak bisa dilepaskan dari agenda kerja UKS. UKS dan kesehatan adalah satu mata rantai 10% dari total jumlah siswa menjadi kader UKS. Program harian UKS bekerja sama dengan kantin Matsanega adalah menghindari makanan yang mengandung 5P menuju keberhasilan program pembelajaran di Matsanega., menganjurkan untuk menjual makanan yang penyajian higienis (menggunakan etalase agar terbebas dari lalat dan debu), pemeriksaan dan pemotongan kuku tiap hari Jumat oleh kader UKS, pembiasaan cuci tangan sebelum membeli jajan dan makan, meminimalisasi sampah dengan cara membawa mangkuk saat jajan. UKS dan kantin melakukan tindakan preventif dengan cara memilih dan memilah jajan yang ‘sehat’ baik dilihat dari cara mengolah, kebersihan olahan, dan bahan baku yang diolah untuk menjadi makanan). Kegiatan ini dimaksud agar makanan yang dikonsumsi siswa dan guru terjaga kualitas/ terhindar dari zat kimia berbahaya agar tidak mudah jatuh sakit.
Sekali lagi UKS tidak bisa dipisahkan dari madrasah. Kesehatan fisik dari peserta didik atau pun civitas akademika menjadi program kegiatan UKS. Salah satu dari beberapa program UKS MTsN 4 Blitar yang telah berjalan di antaranya imunisasi MR, yang juga program nasional. Bekerja sama dengan puskesmas kecamatan Gandusari.Program kegiatan yang lain, yang rutin dilakukan adalah razia potong kuku pada tiap hari Senin minggu awal tiap bulan, Pengukuran tinggi badan dan berat badan di tiap semester. Sebagai masukan sebaiknya hasil dari penimbangan dan pengukuran dilaporkan pada wali murid dengan mencantumkan di rapor. Dari data ini akan didapat berat badan ideal yang seharusnya dimiliki peserta diidk. Jika berat ideal belum didapat maka solusi dari tim UKS diperlukan. Caranya bisa dengan sosialisasi pada saat upacara bendera. Hal tersebut bisa dilakukan oleh kader tidak harus pembina UKS.
Memang jangkauan penanganan masalah kesehatan yang dilakukan UKS MTsN 4 Blitar sebatas pembelajaran kesehatan minimal, kalau ada kasus ‘besar’ perlu pelibatan tenaga medis dari puskesmas setempat. Supaya program tidak terkesan monoton, perlu variasi program tentunya.
Kesehatan psikis peserta didik pun pun bisa ditangani UKS MTsN 4 Blitar. Hal ini tidak boleh overlaping dengan program BK atau Bimbingan Konseling. Kesehatan psikis peserta didik MTs yang mulai mengalami masa pubertas (ketertarikan pada lawan jenis yang membuat prestasi belajar menurun, broken heart tiap saat meski tidak pernah punya pacar (terjadi di kalangan siswa) , minder karena keterbatasan fisik, kecenderungan untuk menentang tata tertib, menarik perhatian guru dengan masalah).
Waktu-waktu konsultasi antara siswa dan guru BK PUN dijadwal. Pelibatan guru mata pelajaran Akidah Akhlak bisa dijadikan solusi karena perlu dasar ilmu keagaamaan untuk menstabilkan emosi peserta didik. Perkembangan emosi peserta didik dicatat dalam grafik emosi. Hal ini bisa membantu konsultan untuk terus mengikuti perkembangan peserta didik.
Dengan demikian, harapan terbaiknya adalah terbantunya peserta didik dalam mengatasi masalah yang menghambat prestasi belajar. Tidak ada alasan lagi untuk tidak berprestasi.
Standard Ruang UKS
(tertera dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 24 tahun 2007).
Prasarana Ruang UKS meliputi :
1.) Memiliki luas bangunan minimum 12m2, 2.) Terdapat ruang / tempat perawat khusus, 3.) Terdapat ruang khusus pasien, 4.) Ruangan yang nyaman, ventilasi dan pencahayaan cukup. Sedangkan sarana standar ruang UKS meliputi :
1.) Tempat Tidur, tempat untuk memeriksa dan istirahat bagi pasien yang sedang sakit 2.) Lemari, sebagai media tempat penyimpanan obat-obatan dan alat medis lainnya 3.) Meja, digunakan oleh petugas UKS untuk mencatat riwayat kesehatan pasien yang masuk 4.) Kursi, tempat duduk petugas UKS dan pasien yang melakukan pendaftaran / pemeriksaan 5.) Catatan Kesehatan Peserta Didik, dapat berwujud buku daftar catatan atau papan daftar yang menerangkan riwayat peserta yang telah terdaftar di ruang UKS, biasanya digunakan untuk mencatat nama, kelas, keluhan maupun cara pengobatan 6.) Perlengkapan P3K, merupakan 1 set perlengkapan obat-obatan beserta alatnya 7.) Tandu, digunakan pada saat siswa-siswi membutuhkan pertolongan evakuasi (pemindahan pasien dari tempat kejadian menuju ruang UKS) 8.) Selimut, merupakan kain lembut untuk memberikan rasa hangat bagi pasien 9.) Tensimeter, alat untuk mengukur tekanan darah pasien (bias berupa manual / digital) 10.) Termometer, digunakan untuk mengukur suhu tubuh pasien (bias berupa manual / digital) 11.) Timbangan Badan, alat untuk mengukur berat badan siswa (bias berupa manual / digital) 12.) Pengukur Tinggi Badan, alat yang digunakan untuk mengetahui tinggi siswa 13.) Tempat Sampah, berfungsi sebagai tempat pembuangan limbah medis 14.) Tempat Cuci Tangan, biasa disebut juga dengan wastafel tempat untuk mencuci tangan 15.) Jam Dinding, sebagai penunjuk waktu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar