Bukan cita – cita

Karya Nanik wahyuni

Tidak ada cita-cita pada diriku untuk terjun kedunia ABK.

Yang tiap hari harus mempunyai tenaga kuat untuk menghadapi mereka.

Tapi saat aku dekat dengan mereka terasa sempurna hidup di dunia .selain itu, aku juga merasa bahagia dan berguna bagi manusia.

Ini bukan cita-cita aku untuk terjun kedunia ABK. Tapi, dari situ lah aku mendapatatkan sesuap nasi untuk menyambung hidup . Dari pukul 07:00 aku berjumpa dengan mereka sampai pukul 11:00 bersama mereka.sungguh indah kegiatan aku bersama mereka. Sekali lagi aku merasa sempurna diantara mereka.ada sebagian orang bilang kalau guru ABK itu malaikat tanpa sayap.

Tapi, bagi aku itu tergantung dengan iklas dan tidaknya terlebih dahulu saat mendidik mereka.

Sungguh beruntung diriku menjadi tenaga pendidik ABK.walau saat ini status diriku guru honor tapi ada kebanggaan menjadi orang yang berguna bagi mereka terimaksih tuhan .

Awal masuk di dunia ABK, diriku merasa sedih melihat mereka tapi, saat melihat senyumanya ada pelangi yang terlihat dari mereka. Mereka mencium tangan ku dengan iklas dan gembira.

Dengan nada keras mereka berkata ``Ibu cantik namanya siapa``? saat itu lah aku merasa sangat bahagia.

Dalam hatiku berkata ``tuhan sungguh beruntungnya aku ini hidup dengan kesempurnaan, punya dua tangan,dua kaki, satu mulut untuk bisa bicara, dua telinga yang bisa untuk mendengar, dan tubuh yang sempurna berjalan tanpa sandaran`` kata dalam hati ku paling dalam.

Banyak kata-kata indah yang keluar dari mulut mereka yang tidak bisa aku tuliskan semua di dalam tulisan ini. Yang pasti mereka anak yang sangat luar biasa yang di ciptakan tuhan untuk melengkapi isi dunia ini . Tanpa mereka mungkin kita tidak bisa belajar rasa bersyukur kalau kita ini sempurna. Walau tak ada yang sempurna didunia ini.Terimakasih tuhan yang sudah berikan aku kemampuan dan memeberi kesempurnaan. Terlihat jelas pada saat ini aku mampu menulis kata-kata indah tentang mereka .