Nanik Wijayanti

Nanik Wijayanti lahir di Yogyakarta tanggal 20 November 1972. Bertugas di SDN Tanjung Barat 09, Jakarta Selatan sejak Desember 2023. Sebelumnya pernah mengajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Melarat yang Nikmat dan Sehat

Melarat yang Nikmat dan Sehat

Sepulang dari takziah di Karawang, sepanjang jalan menuju pintu tol aku melihat deretan kios penjual oleh-oleh. Aku tertarik dengan kerupuk warna-warni yang digantung di hampir setiap kios.  Kerupuk yang rasanya gurih dan nikmat namun harganya terjangkau. Itulah kerupuk melarat, oleh-oleh khas dari Cirebon.

Disebut kerupuk melarat tak lepas dari sejarah lahirnya kerupuk tersebut. Pada masa kolonial, pemerintah Belanda pernah menetapkan kebijakan tanam paksa atau cultuurstelsel, rakyat dipaksa untuk menanam tanaman yang bernilai  tinggi seperti kopi, tebu, tembakau, dan sebagainya. Sedangkan untuk menanam bahan pangan padi sangat dilarang keras pada saat itu. Rakyat lalu memutuskan untuk menanam singkong dan salah satu olahannya adalah kerupuk.

Pada tahun 1920-an, dunia  mengalami krisis ekonomi dan Indonesia pun ikut terkena imbasnya. Minyak goreng mahal dan langka, membuat pembuat kerupuk mempunyai alternatif lain dalam menggoreng yaitu menggoreng dengan pasir yang sudah dicuci bersih. Penyebutan kerupuk melarat digunakan oleh orang - orang kota karena dianggap sebagai simbol kemiskinan karena dimasak tanpa menggunakan minyak goreng.

Kerupuk melarat terbuat dari tepung aci atau sari singkong sehingga bebas gluten. Selain itu, karena digoreng dengan pasir panas, kerupuk melarat juga bebas kolesterol. Dibandingkan dengan kerupuk lainnya, kerupuk melarat menjadi lebih sehat namun tetap nikmat dikonsumsi. 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Apalagi ditambah sambel dage, makin mantaaap hehee....

29 Aug
Balas

Waktu pakde kecil minyak goreng masih langka. Tempe, ikan asin, kerupuk cukup digoreng dengan pasir atau dipanggang di atas bara api sisa simbok masak nasi jagung.Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.

27 Aug
Balas

Pasti rasanya tetap nikmat dan ngangenin ya Pakde. Semoga sehat dan sukses selalu Pakde.

28 Aug

Kepingin merasakan enaknya kerupuk melarat. Sukses selalu untuk Ibu

27 Aug
Balas

Terima kasih kunjungannya. Semoga sehat selalu Opa.

28 Aug

Kerupuk melarat digandrungi konglomerat. Hehehe. Sukses selalu

27 Aug
Balas

Terima kasih Pak. Semoga sehat dan sukses selalu.

28 Aug

Wak keren banget bu

28 Aug
Balas

Oh namanya kerupuk melarat, baru tahu Bunda. Sering mkn tp g tahu sejarahnya.

28 Aug
Balas

Skrng berubah jd kerupuk keren & menyehatkan, Bunda. He he...

27 Aug
Balas

Iya Oma ternyata lebih sehat. Semoga sukses selalu Oma.

28 Aug

Oh..walah, ternyata bukan sengaja digoreng dg pasir yaa awalnya. Memiliki latar belakang krisis toh. Zaman dl, sy selalu membeli kerupuk ini, tapi kecil-kecil gak kaya sekarang. Namanya kerupuk oseng. Karena matengnya digongseng di atas pasar. Terima kasih informasinya. Keren. Sukses

27 Aug
Balas

Begitulah sejarahnya yang saya juga baru tahu. Terima kasih Bunda. Semoga sehat selalu.

28 Aug

Krupuk pasir kesukaan saya, Bu. Krupuk melarat ga bikin melarat. Haha....

28 Aug
Balas



search

New Post