Dalam perjalanan pulang ke Jakarta, ada sebuah kejadian yang cukup mengagetkan. Saat itu kami sedang di atas jalan tol layang Mohammed Bin Zayed. Seperti umumnya kendaraan yang melaju di atas jalan tol, semua memacu kendaraannya antara 60-100 km perjam bahkan ada yang lebih.

Kendaraan kami melaju lancar hingga tiba-tiba di depan terlihat beberapa kendaraan menurunkan kecepatannya bahkan sempat terhenti. Paksu pun melambatkan laju kendaraan. Kami menduga di depan telah terjadi sebuah kecelakaan. Hati mulai berdebar mengingat beberapa hari sebelumnya terjadi kecelakaan tragis di jalan tol Cikampek.

Dugaan kami benar, sebuah mobil tampak melintang menutupi sebagian jalan. Ban belakang mobil bagian kanan pecah. Bodi mobil penyok di sebelah kanan akibat menghantam beton pembatas. Penumpangnya pun terlihat shock dengan kejadian yang baru saja dialami.

Kami bersyukur kecelakaan itu tak menimbulkan korban jiwa. Untunglah, kendaraan di belakang mobil naas tersebut bisa menahan lajunya sehingga tak menimbulkan tabrakan beruntun. Itulah salah satu manfaat menjaga jarak aman saat berkendara di jalan tol. Seandainya jarak terlalu rapat bisa dibayangkan yang bakal terjadi. Selalu berdoa dan berhati-hati saat mengemudi wajib dilakukan semua pengemudi agar selamat dalam perjalanan.