Nanik Wijayanti

Nanik Wijayanti lahir di Yogyakarta tanggal 20 November 1972. Bertugas di SDN Tanjung Barat 09, Jakarta Selatan sejak Desember 2023. Sebelumnya pernah mengajar ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Saba Budaya Baduy

Saba Budaya Baduy

Mengisi libur Paskah kemarin, aku bersama beberapa teman berkunjung ke kampung wisata Baduy yang berada di Ciboleger, Lebak, Banten. Suku Baduy adalah masyarakat adat asli Banten. Kunjungan ke sana bisa dibilang dadakan karena tanpa persiapan dan dibicarakan sambil lalu pada saat itu. Semula ragu akan bisa terlaksana.

Pak Ujang sebagai penggagas ide, sehari sebelumnya mengingatkan kami akan rencana tersebut. Jumat pagi pukul 06.00,  kami  harusnya berkumpul di dekat pintu tol Tanjung Barat. Ternyata rencana akan konvoi tak bisa terlaksana.  Tiga mobil yang berangkat tak dapat jalan bersamaan karena sesuatu hal. Meski demikian semuanya sampai ke tujuan walaupun dalam waktu yang berbeda. Sampai di terminal Ciboleger, kami pun memasuki kampung Baduy Luar yang terdekat.

Kampung itu kini telah menjadi pasar yang cukup ramai, hampir setiap  rumah menjual suvenir khas Baduy dan barang lainnya. Suasananya sudah sangat jauh berbeda jika dibandingkan puluhan tahun lalu saat aku ke sini. Tentu saja karena tuntutan  perubahan zaman dan pengaruh budaya luar. Jika dulu suasana kampungnya terasa tenang, tradisi masih dipegang kuat, perdagangan secara barter, tak berorientasi materi, kini hal itu mulai bergeser. Perubahan ini memang sangat tampak pada suku Baduy Luar, untuk Baduy Dalam masih  terjaga dengan baik.

Suku Baduy memang terbagi menjadi dua bagian. Baduy Luar adalah suku Baduy yang lebih terbuka terhadap dunia luar. Mereka mulai meninggalkan beberapa ketentuan adat seperti larangan bersekolah,  memakai bahan kimia seperti sabun dan sampo untuk mandi, dan menggunakan barang-barang modern. Suku Baduy luar lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat lain atau wisatawan. Ciri mereka yaitu berpakaian adat warna hitam atau biru tua. Bahkan ada gadis Baduy Luar yang terkenal sebagai artis Tik Tok yaitu Sarti dan Dewi.

Suku Baduy Dalam adalah suku yang masih memegang adat dan tradisi dengan kuat. Mereka tak ada yang bersekolah, tidak memakai barang-barang modern,  tidak memakai bahan kimia, tak beralas kaki, dan tak melakukan berbagai gaya hidup kekinian lainnya. Semuanya masih alami dan sangat menghargai alam. Suku Baduy Dalam mengenakan pakaian adat berwarna putih. Suku Baduy Dalam tinggal di bagian Pegunungan Kendeng yang lebih tinggi sedangkan Baduy Luar lebih banyak di bagian lereng. 

Untuk mencapai perkampungan Suku Baduy tidaklah mudah dibutuhkan fisik dan tenaga yang cukup kuat. Jalannya berupa jalan setapak yang berbatu, licin, juga kadang terjal dengan kanan kiri hutan, jurang atau kebun. Perjalanan akan  makin berat dan sulit bila menuju kampung Suku Baduy Dalam. Dibutuhkan waktu 6 jam bahkan lebih hingga sampai di perkampungan terdekat. Namun suasana dan pemandangan yang asri akan  membayar semua lelah.

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bun...sehat dan sukses selalu

21 Apr
Balas

Duhh...asyeknya. sy kepengin bgt, Bunda. Wisata ke Banten. Smga ada rejeki sehat & bs ke sana.

20 Apr
Balas

Ditunggu ya Oma

20 Apr

Asyik nih. Bisa belajar budaya. salam sukses, Bu.

20 Apr
Balas



search

New Post