Zoom, Zoom, dan Zoom
Full zoom itulah giat hari ini. Ada tiga undangan zoom dari luar dan satu dari sekolah sendiri yang harus diikuti. Zoom pertama yaitu webinar dari KPK tentang program 'PERISAI' (Penguatan Integritas dan Antikorupsi) tahun 2025. Sekolah diharapkan membuat program implementasi Pendidikan Antikorupsi (PAK) pada peserta didik lalu mengirimkan laporannya ke platform jaga.id. Webinar dimulai pukul 08.00-11.00 WIB. Aku menggunakan laptop untuk webinar ini.
Zoom yang kedua hampir berbarengan dengan webinar dari KPK yaitu webinar "Sosialisasi Kegiatan Jakarta Panen Buku 2025". Webinar diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta. Dari webinar ini, sekolah diharapkan mengirim minimal lima karya dari siswa baik berupa novel, cerpen, cerita anak, cerita bergambar atau buku pengayaan. Karya tulis ini akan dijadikan buku ber ISBN dengan pendampingan dari penerbit. Untuk zoom ini aku menggunakan gawai untuk mengikutinya.
Pada pukul 09.00 pula, sekolah mengundang orang tua siswa kelas 6 untuk mengikuti zoom. Tujuannya adalah sosialisasi tentang SIDANIRA. Zoom ini menggunakan laptop operator dan aku hanya memberi kata sambutan sebentar lalu kembali mengikuti dua zoom lainnya. Karena ada dua zoom, aku harus bergantian fokus sehingga kurang maksimal mendengarkan materi. Untunglah panitia mengirim link materi untuk dipelajari kembali.
Siang harinya aku masuk zoom lagi. Kali ini dari Dinas Pendidikan tentang Sosialisasi Kegiatan "School Reinventing Cities". Hasilnya adalah sekolah diharapkan mengirim minimal 1 tim yang terdiri dari maksimal 3 murid, mulai dari kelas 4 sampai 6. Tim harus mempunyai akun Microsoft Education dan menguasai Minecraft Education. Bila tidak punya akun akan dipinjamkan hingga batas akhir kegiatan di bulan Juni 2025.
Setelah mengikuti tiga zoom, kepalaku langsung pusing ditambah badan pegal-pegal. Begitu banyak kegiatan atau program yang harus diikuti dan semuanya butuh waktu, tenaga, dan juga biaya. Sementara kegiatan pembelajaran dan kegiatan lainnya pun sudah padat. Apakah sekolah dalam hal ini murid menjadi subyek atau justru obyek dari berbagai program yang kadang datang dari sponsor. Hadeeeuh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Mbak Kepsek. Untung kegiatannya daring. Kalo nggak, kebayang repotnya harus berada di tempat berbeda dalam waktu yang sama.. hehe. Sukses selalu
Iya Pak tapi lelah juga meski daring. Sukses selalu.
Semangat bun,..sehat dan sukses selalu
Aamiin
Mantap, salam sukses
Terima kasih Opa.
Bgt lah, Bunda. Hampir semua gr pernah mengalaminya. Nah...trs mrd yg kt nya subjek apa tiba2 jd objek ya? Hehee...
Iya Oma makin banyak saja kegiatan yang harus dikerjakan dan kadang tak ada anggarannya.
Kenyang Bund. Giatnya mantap
Betul Bun sampai pusing.
Kita ini wayang, apa kata dalang. Suruh zoo, ya ikut aja. tetap semangat, Bu. salam sehat.
Iya Bun betul.