Pengalaman tak terlupakan, yang kalau dikenang sekarang membuat malu yang tiada tara.Tapi betul-betul saya alami.

Ketika saya masih duduk di bangku SD, saya diajak ibu ke rumah eyang. Karena kebetulan, ada saudara yang baru datang dari Jakarta. Dia adalah sepupu saya, sama-sama masih duduk di bangku SD. Kami memang jarang bertemu, jarak yang memisahkan kami.Ketika kami ke rumah eyang, saya diajak bulik main bareng sama sepupu yang dari Jakarta. Ketika mau keluar bu lik berkata kepada saudara sepupu saya "El, rotinya sudah habis ya?"

Tanpa pikir panjang saya langsung menjawab, "Rotine ilang nang bis?"

sontak semuanya tertawa terbahak-bahak.Ternyata apa yang saya ucapkan tadi salah besar. Menurut penafsiran saya waktu itu, rotinya hilang di bis (bus).Maklum waktu itu memang belum mengerti bahasa Indonesia, jadi menterjemahkan perkataan hanya dari kemiripan bunyi saja.