Pada suatu hari ada murid saya yang mempunyai banyak masalah. Dan sesuai dengan aturan sekolah jika ada murid yang bermasalah maka saya harus melakukan panggilan orangtua melaui surat panggilan. Panggilan pertama sudah saya lakukan, namun orangtua anak tersebut tersebut tidak datang. Padahal anak ini sudah sering bolos sekolah, selain itu juga nilai tugas dan ketrampilannya juga sering kosong sehingga banyak guru yang mengeluh tentang si anak ini. Panggilan pertama diabaikan, dan begitu juga panggilan kedua dan ketiga. Akhirnya saya penasaran dan tidak sabar lagi, saya bonceng murid saya tersebut dan saya suruh dia tunjukkan dimana letak rumah anak tersebut.

Anak tersebut menunjuk ke sebuah rumah yang saya lihat sepertinya agak kotor. Banyak rumput yang tumbuh agak tinggi di halaman bahkan didepan pintu. Hal ini membuat saya ragu apakah benar ini rumah dia apa bukan. Saya ketuk pintu rumah itu dan saya ucapkan salam tapi tidak ada yang menyahut. Saya ulangi ketukan dan salam saya sampai tiga kali tapi tetap tidak ada yang menyahut. Lalu saya tanya murid saya “apa benar ini rumahmu?” dia menjawab: “iya bu benar”. Saya amati disamping kanan dan kiri rumah tapi tidak ada tanda-tanda kehidupan disana. Saya mulai ragu. Saya tanya lagi: “lalu kemana ibumu?” , “mungkin keluar mam” kata dia.

Saya keluar kejalan berniat mau bertanya kepada tetangga seberang rumah, siapa tahu ada yang melihat keberadaan ibu dari murid saya tersebut. Kebetulan ada seorang ibu-ibu yang terlihat sedang menggosok baju diruang tamu dan sepertinya beliau sudah tau keberadaan saya. Saya pun mengucapkan salam dan bertanya “assalaamu’alaikum bu, apakah ibu ada melihat ibu anak ini?” . Ibu tersebut menjawab: “loh anak ini kan yang rumahnya dijalan sana, bukan ini. Ini rumah kosong mba”. Astaghfirullooh ternyata anak ini sudah bohong sama saya. Hmhmhm