Kisah Persahabatanku dengan Bunda Surya
Belum genap tiga tahun aku mengenalnya, awal perkenalanku dengannya lewat dunia maya dikomunitas penulis. Bahkan aku sudah beberapa kali satu buku dengannya.
Jalinan persahabatanku dengannya lebih dekat lagi, ketika beliau membeli buku yang berjudul Menyemai Asa di Belantara Kalimantan dan Mahligai Delia yang Terkoyak.
Dari sejak itu kita sering komunikasi, sekedar menanyakan kabar, terkadang saling komentar tentang status wa masing-masing. Semakin hari jalinan persahabatanku dengannya semakin erat.
Hampir setiap hari kami saling sapa. Terlebih ketika aku tahu kalau suaminya sedang diberi ujian sakit dan harus bolak-balik ke luar masuk rumah sakit.
Terlebih ketika putrinya akan melepaskan masa lajangnya, aku bisa merasakan kegundahan hatinya karena setelah putrinya menikah akan langsung diboyong oleh suaminya ke Bali.
Hampir setiap hari aku memantau perkembangan kondisi suaminya, aku bisa merasakan kegalauan hatinya yang memikirkan suaminya yang sedang sakit.
Tapi waktu itu aku belum tahu kalau bunda Surya juga ternyata sedang sakit yang ternyata dia terkena kanker payudara. Ketika aku mendengar berita itu sesak hati ini mendengar ceritanya.
Ingin rasanya waktu itu memeluknya memberikan kekuatan, tapi apa daya kita hidup berjauhan, hanya lewat dunia Maya kita bisa bertemu dan berkomunikasi. Dari sejak itu aku semakin intens menanyakan kondisi kesehatannya.
Seiring berjalannya waktu karena kesibukanku setelah masuk sekolah dan sudah mulai full day, aku jarang berkomunikasi dengannya begitu juga dengan bunda Surya. Setelah sekian bulan aku baru teringat akan kondisi bunda Surya.
Seketika itu juga aku langsung menanyakan kabar nya lewat wa, tapi sayang wa ku tidak langsung dibalas karena wa nya tidak aktif. Aku semakin gelisah memikirkan kondisinya. Setelah beberapa hari barulah chat ku dibalas tapi itupun anaknya yang membalas. Duh ya Allah hati ini semakin resah dan gelisah.
Membayangkan kondisi nya yang sedang terbaring lemah di tempat tidur, waktu itu kondisi nya masih di rumah. Dan kemarin sekitar lepas duhur bunda khatijah memberikan kabar tentang kondisi bunda Surya kalau saat itu sedang kritis di rumah sakit. Langsung berderai air mata ini sambil tak putus putus Mendokan kesembuhannya.
Malam harinya sekitar pukul 23.00, berita yang tidak aku inginkan datang dari bunda khatijah, mengabarkan bahwa bunda Surya sudah meninggal dunia.
Innalilahi wainnailaihi Roji'iun selamat jalan sahabat mayaku bunda Surya Dwi Soekarman walaupun diri ini belum pernah bertemu dengannya. Tapi kedekatan aku dengan almarhumah sudah seperti saudara.
Almarhumah sosok yang sangat baik dan penyabar. Halus dan lembut tutur bicaranya, Beliau juga sosok guru yang amat sangat dicintai oleh murid-muridnya. Kedekatanku dengan almarhumah selama ini menjalin komunikasi lewat dunia Maya.
Sedih aku rasakan saat mendengar berita kau terbaring tak berdaya di rumah sakit, seandainya dekat ingin rasanya aku menjenguknya disaat saat akhir hidupnya ðŸ˜ðŸ˜
Tidurlah dengan tenang ditidur panjangmu wahai sahabatku, sakit yang kau rasakan kini sudah hilang. Insyaallah Husnul khotimah.
Ya Rabb berikanlah almarhumah tempat yang istimewa di sisimu ya Rabb. Aku akan selalu merindukan coretan indahmu, wahai sahabat, tidurlah dalam keabadian ðŸ˜ðŸ˜
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Benar say, beliau memang orang yang baik. Semoga Allah mengabulkan doa kita, ditempatkannya dia di tempat terindah di sisi-Nya. Aamiin
Amiiin ya Allah
Aamiin.