Serial Upin Ipin begitu menarik hati Paijo, sampai sampai tidak fokus dengan orang yang lalu lalang di rumahnya. Bapaknya yang sedang menimba air pun tidak digubris untuk dibantu. Dasar memang anak badung, Paijo selalu begitu setiap harinya. Kog membantu orang tua, belajar untuk dirinya sendiri saja tidak mau alias mager. Emak si Paijo pun kadang sampai berurai air mata atas kelakuan anaknya. Disuruh menyimak tugas sekolah di TVRI, dia malah fokus kartun. Doa si emak semoga Corona cepat hilang biar Paijo sekolah lagi, tidak membuat pusing kalau di rumah saja. Kadang mak punya pikiran jangan-jangan muka anaknya berubah jadi kartun, kalau kelamaan di rumah.

Paijo memang terkenal nakal di sekolah ataupun di rumah. Teman sebayanya tidak ada yang seperti dia, sudah nakal, manja, dan suka nangis kalau minta sesuatu tidak dikabulkan. Si emak pernah bilang kalau Paijo masih pantas menjadi anak TK daripada anak SD kelas 5 itu saja sudah nunggak satu tahun yang harusnya kelas 6. Si emak bagaikan makan buah simalakama, dimanja jadinya payah, di marahin dia anak satu-satunya.

Sore itu si emak bergegas mandi karena ada arisan PKK virtual dengan zoom. "Paijo minta tolong emak belikan sabun mandi" ucap emak keras sambil menuju kamar mandi. Paijo samar-samar mendengar apa yang dikatakan emaknya, dia masih damai dengan film kartunya, tapi kali ini pakai hp. Lama tak datang, emak teriak memanggil Paijo lebih keras. "86 Mak" teriak Paijo sambil berlari ke toko tetangga. Beberapa menit kemudian Paijo memberikan barang yang diinginkan emak. "Sana taruh di kamar mandi, Mak ngasih makan ayam sebentar" kata emak di kandang ayam. Di kamar mandi emak teriak untuk yang ketiga kalinya. "Paijooooooooo, sabun mandi bukan sabun cuciiiiiiiiiii @#$_&-++@#$_&@!!!!"

Rembang, 7 Juni 2020

SALAM LITERASI

#PentigrafLagi