Seni Berumah Tangga (Tantangan Gurusiana Hari Ke-9)
Hidup berumah tangga tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Ketemuan, pacaran, tunangan, menikah, itu semua tidak cukup berhenti di situ. Tentunya yang sudah berumah tangga bisa menebak setalah itu apakah yang akan terjadi? Eng ing eng....hahahaha.
Pertama kali yang sangat vital bagi pasangan yang sudah berumah tangga adalah urusan tempat tinggal setelah menikah. Kenapa saya sebut vital? Realitanya tempat tinggal bagi pasangan baru yang sudah menikah sangat berpengaruh besar terhadap keharmonisan rumah tangga. Objektif kah? Belum tentu, karena ini kecenderungan menurut saya. Jadi lebih condong subjektif. Setelah menjadi sebuah keluarga, setiap pasangan menginginkan keluarganya nanti ke depan menjadi keluarga harmonis. Ada sebagian pasangan yang mengikuti keluarga suami atau disebut patrilokal. Ada yang mengikuti keluarga istri atau matrilokal. Ada juga yang sebagian besar memilih untuk tinggal di rumah sendiri meskipun itu membuat rumah, kos, ataupun kontrak.
Ketika sebuah keluarga tinggal dalam rumah yang dibuatnya sendiri, kecenderungan mereka dipaksa mandiri dari nol tidak tergantung atau terganggu orang tua. Keharmonisan pasangan lebih stabil daripada yang tinggal dengan keluarga istri atau suami. Kenapa? Karena semua yang terjadi dalam rumah hanya diketahui oleh pasangannya masing-masing. Beda lagi dengan pasangan yang tinggal di keluarga istri atau suami. Pasangan ini berkumpul dengan ibu mertua, saudara ipar, kakak atau adik ipar. Kecenderungan permasalahan lebih besar karena masing-masing belum tentu bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Kadang lebih apes lagi ketika tinggal dengan mertua dan ipar yang judes pada istri atau suami. Konflik pun tidak akan terkendali. Kadang mertua mempengaruhi anaknya tidak percaya dengan kita,batau sebaliknya kita yang tidak peduli terhadap mertua. Banyak kejadian ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Tapi tidak menutup kemungkinan banyak juga kalau tinggal dengan mertua dan ipar akan selalu baik-baik saja.
Bagaimana caranya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak baik ketika kita berumah tangga masih tetap tinggal dengan mertua atau ipar? Komunikasi sangat penting dalam keluarga, tidak hanya dengan suami, istri, tapi dengan mertua maupun ipar. Jangan sampai terjadi salah paham. Intinya yang muda selalu wajib menghormati yang tua, dalam kondisi apapun. Tapi kadang kita lupa dengan nilai norma pada agama dan budaya kita. Hal ini bisa mendatangkan kondisi yang tidak baik sehingga berujung perceraian. Tidak selalu tinggal di keluarga suami atau istri menjadi bulan-bulanan mertua ataupun ipar. Kadang kita harus tahu diri ketika tinggal dengan keluarga suami atau istri kita. Jalinlah komunikasi yang baik, dan lakukanlah kewajiban kita sebagaimana mestinya sehingga ke depannya keluarga akan harmonis dan jauh dari konflik keluarga.
Rembang, 28 Juni 2020
Salam Literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya, bensr sekali analisisnya.
Trimakasih buk.