Keunggulan program keagamaan MAN Koto Baru Padang Panjang, bukan berarti tidak memiliki kekurangan. Kekurangan yang ada saat ini merupakan tantangan ke depan dan juga sekaligus menjadi sebuah pengharapan. Beberapa tantangan yang dimaksudkan dapat dideskripsikan sebagai berikut.

Pertama, imput peserta didik, dalam hal ini ada 2 kelompok; (1) penerimaan peserta didik yang tidak sesuai dengan kriteria program keagamaan, (2) jumlah peserta didik yang berkisar 900 sampai 1000 lebih orang peserta didik menjadi tantangan, misalnya jumlah peserta tidak seimbang dengan tenaga pendidik. Jumlah peserta didik tidak diiringi dengan pengembangan sarana prasarana.

Kedua lulusan (output), lulusan menjadi perwujudan dari visi, misi, tujuan pendidikan di madrasah. Parameter keberhasil sebuah madrasah terletak pada kelulusan peserta didik, tingkat kelulusan, persentase kelulusan, dan kualitas kelulusan. Lulus saja belum dapat dikatakan sebagai sebuah keberhasilan sebab madrasah dan sekolah lain pun juga meluluskan peserta didiknya. Kelulusan ini menjadi tantangan program keagamaan MAN 2 Kota Padang Panjang. Bila merunut ke lima tahun ke belakang ada tren kecenderungan perbaikan lulusan bersifat stagnan. Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja dan harus disusun target yang jelas dan realistis.

Ketiga, guru atau tenaga pendidik. Guru atau tenaga pendidik salah satu tantang yang terbesar yang dihadapi oleh MAN 2 Kota Paddang Panjang khususnya program keagamaan. Kriteria guru program keagamaan salah satunya harus dapat membaca kitab standar, memiliki keterampilan berbahasa Arab, dan tauladan dihadapan peserta didikpe dalam keseharian. Selain itu, tentu guru program keagamaan juga didorong untuk tidak tertinggal dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keempat, kepala madrasah dan manajemen. kepala madrasah dan manajemen madrasah terletak pada kelihaian seorang kepala madrasah dalam memenej potensi-potensi yang dimiliki oleh madrasah. Potensi-potensi itu untuk ukuran MAN 2 Kota Padang Panjang cukup komplik, misalnya jumlah siswa, jumlah guru, tenaga kependidikan, ketersediaan anggaran, dan pengelolaan administrasi lainnya. Kepala madrasah harus menyadari bahwa tantang madrasah berada pada kelompok-kelompok tersebut. Kepala madrasah harus dapat memetakan kekuatan dan kekurangan, kepala madrasah harus dapat memberdayakan setiap potensi yang ada, kepala madrasah harus berani dalam mengambil kebjikan untuk kepentingan madrasah, dan kepala madrasah harus responsif dan memutus serta menyelesaikan setiap gonjang-ganjing yang memungkinkan rusak tatanan kerukunan civitas madrasah. Kepala madrasah harus menyadari, bahwa sesungguhnya masalah tidak datang dengan gelombang besar, akan tetapi setiap masalah berasal dari hal-hal yang kecil

Kelima, pembinaan akhlak. Pembinaan akhlak belum dapat dilaksanakan secara maksimal. Salah satu faktornya yaitu tidak seimbangnya jumlah pembina dengan peserta didik program unggul keagamaan. Akibatnya peserta didik belum mampu bersikap dan berperilaku sesuai norma, tata aturan kedisplinan madrasah. Sebagaimana diketahui ukuran akhlak tentu akhlaknya Rasulullah Saw atau setidaknya mengarah atau mendekatinya.

Keenam kebijakan. Kebijakan pemerintah terkadang tidak selalu menguntungkan program unggul keagamaan, misalnya pertukaran kurikulum, pemutasian guru-guru yang potensial, kepala sekolah yang kurang visioner dengan program unggul keagamaan. Pengurangan anggaran dan bahkan peniadaan anggaran untuk program keagamaan. Kesemuanya merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh MAN 2 Kota Padang Panjang.

Ketujuh perkembangan teknologi dan informatika. Perkembangan teknologi dan informatika sangat menggerus pemikiran, pendirian, ketahanan diri, dan bahkan penurunan keimanan. Program keagamaan dan MAN 2 Kota Padang panjang dihadapkan pada tantangan perkembangan teknologi dan informatika. Kecenderungan civitas akademika belum siap dan belum dewasa untuk memanfaatkan dan mempergunakannya, misalnya trens peserta didik saat menggunakan internet pada hal yang tidak bermanfaat, seperti game, informasi provokatif (hoxs) dan lain sebagainhnya.

Deskripsi kekurangan tersebut sekaligus menjadi harapan ke depan agar perjalanan program unggul keagamaan MAN 2 Kota Padang panjang selalu berkibar seperti lantunannya ayat-ayat Al qur’an dan hadits sepanjang masa. Seperti menderunya ombak yang tidak ada hentinya. Oleh karena itu, harapan ke depan petama imput siswa harusnya diterima berdasarkan kriteria penerimaan yang telah ditetapkan, kedua meluluskan lulusan yang berkualitas, ketiga memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang selalu bersinergi dan profesional dalam menjalankan tugasnya, keempat kepala madrasah yang memiliki kecukupan ilmu, arif dan bijaksana, visioner dan bersahaja serta menjadi tauladan untuk diri dan orang lain, kelima pembinaan ahklah harus dijadikan prioritas utama, agar siswa menjadi suri teladan untuk dirinya sendiri, teman sejawat, dan masyarakat luas, keenam kebijakan pemerintah harusnya berpihak pada program unggul keagamaan, dan ketujuh kematangan, kedewasaan, dan kebermanfaatan pemanfatan teknologi dan informatika.

Untuk dipahami, saat ini Islam dihadapakan pada pesatnya perkembangan budaya-budaya eropa yang sangat kuat untuk mempengaruhi generasi Islam Indonesia untuk melupakan jati dirinya sebagai muslim. Kejayaan Islam itu berada pada generasi penerus yang kuat imannya, kuat fisik, dan tinggi ilmunya. (kh,29/5/2020) (ke 4 dari 4 tulisan tentang program keagamaan MAN 2 Kota Padang Panjang)