MOTIVASI SAYA MENGIKUTI MWC
NEVER TOO OLD TO LEARN
12 jam setiap hari adalah waktu yang sangat panjang bagi saya dan keluarga untuk berpisah karena tugas yang harus saya emban di sekolah. Memang tugas guru tidaklah hanya mengajar di depan kelas. Masih banyak tugas lainnya yang harus dikerjakan. Tetapi masih ada waktu luang untuk dimanfaatkan. Sebagian teman-teman guru memanfaatkan waktu tersebut untuk pulang, bercanda, chatting lewat sosial media, browsing, mendengarkan musik dan bahkan ngrumpi. Saat-saat inilah saya selalu merasa galau karena teringat keluarga. Amanda si sulung yang autis, Silvia yang masih kuliah, si bungsu Thesa kelas 1 SMP dan suami yang sampai sekarang masih menderita stroke. Saya merasa menjadi orang yang sangat merugi bila saya tidak dapat memanfaatkan waktu-waktu tersebut untuk hal—hal yang berguna dan produktif
Ada beberapa brosur pelatihan yang saya baca saya yakin lewat tangan bu Surti ada campur tanganTuhan. Terima kasih bu Surti. Brosur yang beliau sharekan lewat WA di group MGMP menjadi pencerah bagi saya. Saya memilih MWC – MediaGuru Writing Camp yang diselenggarakan oleh MediaGuru untuk bergabung. Awalnya ada keraguan dalam diri saya untuk mengikuti pelatihan ini karena saya harus meninggalkan keluarga selama 3 hari. Tetapi selama beberapa hari saya selalu memikirkannya antara dorongan dalam hati yang sangat kuat untuk mengikuti pelatihan dengan tanggung jawab kepada keluarga. Hidup memang penuh pilihan dan kita harus berani memilih. Apa yang kita pilih akan membawa konsekuensi dan pengorbanan yang akan kita alamai. Konsekuensi yang akan saya hadapi begitu saya mengikuti pelatihan MWC dan pengorbanan dari keluarga saya yang merelakan saya pergi mengikuti pelatihan ini. Akhirnya dengan mantap saya mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan. Maafkan ibumu, Amanda, ibu harus pergi sementara. Semoga engkau semakin dewasa. Suamiku maafkanlah saya, untuk sementara saya tidak bisa melayanimu, semoga engkau bisa mandiri selama tidak ada saya. Silvia dan Thesa, ibu minta tolong, dampingi bapakmu dan kakakmu selama ibu tidak di rumah. Terima kasih untuk pengorbanan kalian. I DO LOVE YOU.
Walaupun ada suara-suara sumbang yang mengatakan”koyo wong legan golek momongan, wis tuwo khok golek repot”. Bagi saya “NEVER TOO OLD TO LEARN”- satu kata bijak dari negeri seberang yang selalu saya ingat dan menyemangati hidup saya. Saya yakin kalau tujuan baik akan membawa kebaikan juga. Semoga saya tidak salah memilih.
Harapan saya mengikuti pelatihan ini adalah saya akan memiliki keterampilan menulis sehingga saya dapat menuangkan apa yang ada dalam pikiran, hati dan yang saya lihat dan mungkin yang saya alami sendiri dengan baik. Sehingga pengorbanan yang dilakukan oleh keluarga saya tidak akan sia-sia.
.
Tuhan sekiranya Engkau mengijinkan saya untuk menulis berikanlah saya kemudahan untuk melakukannya. Harapan saya adalah semoga tulisan saya kelak akan bermanfaat bagi banyak orang, Amin.
Salatiga
Natalia Susiana DA
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jujur saya merinding membacanya. Semoga diberi kesehatan untuk semuanya. Semangat menulisnya luar biasa dan menulis buku sebentar lagi menjadi nyata
Amin. Terima kasih atas dukungannya pak. Mohon bimbingannya ya pak.
Sangat menyentuh, tetap semangat bu salam kenal salam literasi
Matur nuwun ibu, salam kenal juga