Kegundahan Atas Nama Loyalitas
Menjadi seorang pimpinan yang mengurus banyak sekali bawahan dari berbagai strata sosial, suku dan karakter yang bhineka tunggal Ika. Dan amanah sebagai pimpinan ini tidak seumur hidup atau sampai mati. Bahkan bisa jadi hanya hitungan bulan. Hendaklah harus dijalani, dilakoni dengan baik. Jangan sampai menzolimi bawahan. Karena semua amanah yang dipikul di pundak jabatan kita akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat.
Namun sungguh disayangkan sumpah jabatan seringkali ditanggalkan saat duduk di kursi empuk, ruang ber-AC, mobil dinas mewah, rumah dinas megah. Lagi-lagi prinsip aji mumpung tandatangan dan air ludah masih berharga, masih didengerin pihak-pihak luar yang memiliki kepentingan dengan bawahan. Kesempatan inilah yang dapat membuat gonta ganti merk mobil, renovasi rumah sampai beristri dua (hahahaa) pokoknya ngumpulin pundi-pundi pribadi. Sementara darah bawahannya dihisap. Oalah kayak vampir aja. Para pimpinan yang seperti ini hatinya telah diisi Allah SWT dengan kemiskinan sehingga sibuk dengan urusan dunia. Kalau hati sudah miskin pastinya akan merasa kurang terus, tidak cukup, tidak puas dan tak pandai bersyukur. Karena jauh dari beribadah kepada Allah SWT. Seharusnya mikir dulu sebelum berbuat. Siapa yang yang akan dinafkahi dengan harta ilegal itu? Jangan heran kalau pada akhirnya anda para pimpinan memiliki anak-anak yang susah untuk diurus. Karena anda bekali darah daging mereka dengan hal yang haram, dapat dari hasil menzolimi orang lain. Belum lagi anda mendapat doa dari orang yang anda zolimi. Maka dari itu bagi para atasan yang bersifat vampir sadarlah segera bertaubat. Jangan segala sesuatu itu di atas namakan loyalitas terhadap pimpinan/atasan. Di atas anda masih ada yang wajib kita semua makhluk loyal kepadanya tanpa harus mengorbankan SK, materi yang banyak. Berhati-hatilah dengan yang namanya jabatan duniawi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi!
woow... Tulisan benarbenar dari hati.. Semangat Bu Naz.. Sehat sll dan salam literasi