Suasana asrama kembali ramai, dengan berakhirnya masa libur semester. Penghuni kamar Salwa mulai full. Semua tempat tidur terisi oleh yang punya. Layaknya baru bertemu kembali setelah sekian lama tak berkumpul. Mereka bercerita pengalaman masing-masing dan Salwa menjadi pendengar setia keempat temannya bercerita. Sekali-kali terdengar tawa diantara mereka. Tak terasa malam semakin larut dan rasa kantuk mulai menyerang. Merekapun beringsut menuju pembaringan masing-masing. Waduh, mengapa ini kepalaku terasa pusing sekali, dan tubuh terasa meriang. Gumam Salwa seraya menarik selimut menutupi sekujur tubuhnya. Ya Allah jangan biarkan aku dengan rasa sakit seperti ini. Rintihnya dalam hati. Pagi telah menjelang, semua penghuni kamar telah bersiap menyongsong hari pertama perkuliahan. Namun Salwa masih di atas pembaringannya. "Salwa, kamu enggak kuliah hari ini."Tanya Vina mendekati tempat tidur Salwa.

"Masya Allah! Panas banget tubuhmu ?"Jerit Vina kaget saat memegang tangan Salwa.

"Vina, tolong bawa aku ke klinik asrama". Pinta Salwa

"Kamu kuatkan jalan, aku akan bantu kamu ke klinik."Jawab Vina sambil memapah Salwa keluar kamar menuju klinik di ujung kamar asrama. Sesampainya di klinik Salwa di swab dua jam kemudian hasilnya keluar dan ia dinyatakan reaktif. Otomatis pihak klinik minta Salwa untuk diisolasi di sana. Vina pun di swab juga karena ia telah bersama Salwa pagi ini. Namun hasilnya negatif. Mungkin keadaan imunitas dirinya yang sedang turun dan berkumpul dengan tenan-temannya yang baru pulang berlibur. Membuat tubuhnya mudah terserang virus.