DWI

NUR DWI YANTI, kelahiran Bandung seorang guru SD Negeri di Kota Tangerang Selatan Banten Mohon masukan dan saran positif pada kolom komentar untuk pengembangan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Yuk Kelola Jejak Digital yang Baik

Yuk Kelola Jejak Digital yang Baik

Waktu tak terasa sudah menunjukan pukul 15.50 WIB beberapa menit lagi kegiatan GMLD Pertemuan ke 2 akan segera di mulai melalui WaGroup.

Kegiatan sehari ini cukup padat mulai dari membuat sampel modul digital, melengkapi SIDIA (Sistem Informasi Adiwiyata) secara online dan menyiapkan materi ajar untuk esok serta menyusun tugas kuliah. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatku untuk mengikuti kegiatan GMLD H-2.

Kegiatan GMLD membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).

Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar para pendidik khususunya dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga kita dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, dan profesionalisme.

Hari ini pertemuan kedua Program GMLD (Guru Motivaor Literasi Digital), paparan materi disampaikan oleh Bapak Dedi Dwitagama, M. Si, adalah seorang pendidik juga merupakan Trainer dan Motivator bidang Pendidikan, Remaja, Parenting, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, HIV/AIDS, Kepemimpinan, Berbicara dimuka Umum, Teknologi Informasi, Menulis Kreatif/Creative Writing dan Komunikasi/TIK. Sama halnya dengan Om Jay beliau seorang aktivitas bloger yang aktif, kreatif dan mengispiratif.

Kegiatan dibuka oleh Ibu Helwiyah yang dilanjutkan dengan pertanyaan sederhana dari Pak Dedi, tentang siapa guru atau dosen yang dikagumi pada masa-masa kita sekolah. Pertanyaan beliau dijawab dengan antusias oleh para peserta namun saat dilacak melalui web browser banyak nama serupa muncul tetapi tidak sesuai profil yang diharapkan.

Hal ini membuka awal materi mengenai jejak digital yang baik. Banyak guru hingga dosen yang merupakan orang-orang hebat namun semua itu seperti hilang tanpa jejak dan hanya mampu kita kenang melalui memori kita.

Seperti apakah jejak digital yang baik?

Disinilah pentingnya kita mengelola jejak digital yang baik, dimana kita mampu menyimpan jejak digital dapat berupa profil, kegiatan atau bentuk partisipasi lainnya. Mengapa hal ini penting, agar apapun itu dapat dikenang dan dapat diikuti melalui history tanpa harus kita menyimpannya secara tersendiri. Ketika kita mampu mengelola Jejak Digital dengan baik maka apapun bentuk yang kita lakukan tidak akan hilang melalui web browser atau pun beragam jenis akun media sosial.

Ambil sisi positif dari pemanfaatan digital, kita perlu mentransformasi diri kita menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.

Dari sekian pertanyan peserta ada satu pertanyaan menarik bagi saya yaitu pertanyaan dari Pak Yusril Kota Mataram yang menanyakan apakah jejak digital itu suatu prilaku, perbuatan yang mempurekan orang untuk mengelola atau mengikuti kita ataukan suatu karya yang dapat dinikmati oleh orang lain.

Pak Dedi menyampaikan bahwa jejak digital dapat berupa prilaku, perbuatan dan tindakan serta karya bahkan berkaitan dengan profil kita pribadi yang dituangkan melalui media atau plaform-plaform di internet. Selanjutkan kita juga harus mampu mendokumentasikan tentang hal-hal baik dengan tujuan untuk menginspirasi orang lain.

Dengan kata lain segala sesuatu yang kita tinggalkan melalui digitalisasi kembali kepada maksud dan tujuan kita. Ketika kita meninggalkan jejak digital yang baik maka akan terekspos hal-hal yang positif.

Akhir statement dari pemateri, bahwa hendaknya kita mampu membuat dan mengelola jejak digital yang baik pilihan yang dapat kita lakukakan apakah kita akan memilih seperti lilin yang menerangi namun akhirnya padam atau memilih seperti kata pepatah bahwa gajah mati meninggalkan gading dan harimau meninggalkan belang. Jika kita hendak dikenang oleh anak cucu kita maka beritakan kebaikan melalui media-media sosial. Dengan demikian maka kita akan meninggalkan jejak digital yang baik yang akan dikenang selamanya.

Tetap semangat untuk jejak digital yang baik

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post