ndhan_ajha

tak ada arah dan tujuan......

Selengkapnya
Navigasi Web
Makna Koin Dalam Gurusiana

Makna Koin Dalam Gurusiana

TERNYATA INI MANFAAT JUMLAH POIN DALAM GURUSIANA (Eko Andri Wahyudiono) 02 Jul @Opini

Beberapa hari ini, saya sering berfikir dan merenung mencari jawaban atas artikel ibu Riful Hamidah. Beliau adalah seorang gurusioner populer tercantik dari 6 orang lainnya.Tentu saja, bisa begitu, karena berbagai alasan.

Pertama, dia paling cantik, karena gurusioner populer lainnya didominasi para kaum Adam. Kedua, tulisan beliau selalu sangat bermanfaat dengan berbagai jenis artikel yang telah ditulisnya sehingga dibaca koleganya terutama kaum hawa. Ketiga, yang terakhir, namanya memang sudah cantik.

Saya sering menjelaskan bahwa nama Bu Riful itu dari bahasa Inggris, yaitu Beau Tiful. Tetap terbaca Bu Riful, kan!? Dalam artikelnya, bu Riful Hamidah juga penasaran dan bertanya secara oratoris, sebenarnya poin yang banyak dimiliki itu untuk apa sih dan apa juga manfaatnya.

Kemarin pagi, tiba-tiba ada undangan mendadak untuk saya terkait sosialisasi materi E-absensi yang akan disampaikan oleh Pak Jamal, pejabat Cabang dinas pendidikan dari Provinsi Jawa Timur.

Setiba di Aula sekolah, sengaja saya duduk di kursi yang paling belakang guna menjaga jarak dan membatasi diri terkait masih mewabahnya pandemi Covid-19 yang dinyatakan masih merebak. Sambil menunggu pemateri menyampaikan paparannya, saya membuka android saya dan mengakses gurusiana, blog para guru Indonesia yang tergabung di dalamnya.

Secara tidak sengaja, mata saya melihat angka poin saya sebesar 276852 (Dua ratus Tujuh puluh Enam ribu Delapan ratus Lima puluh Dua). Wow, fantastis, kan?. Namun, setelah itu, saya bertanya-tanya dalam hati. angka ini manfaatnya untuk apa sih?

Memang saya pernah membaca artikel pak Muhammad Ihsan, CEO, Gurusiana, dan menuliskan bahwa poin gurusiana bisa dibawa ke restoran. Ah, ternyata setelah makan di restoran, kita ya tetap harus membayar dengan uang rupiah kita sendiri karena poin itu hanya bisa kita bawa saja sih di dalam android.

Saat sedang asyik berkutat dengan android saya, tiba-tiba, Pak Jamal, menegur dan mendekati saya. Beliau adalah pemateri yang ternyata memang saya sudah kenal lama dan hubungan kami sangat dekat. Disamping jagoan masalah komputer, beliau juga seorang pejabat di kantor dinas pendidikan cabang di kota saya. Setelah bertanya kabar dan berbasa-basi, akhirnya saya memberanikan diri, sambil menunjukkan akun blog gurusiana saya pada beliau, untuk menanyakan perihal manfaat poin di gurusiana.id.

Akhirnya beliau meluangkan waktunya dan menjelaskan, bahwa poin itu adalah jumlah partisipasi dari para viewers atau pembaca yang melihat atau memberikan komentarnya di setiap artikel yang diikuti, diberi komentar, di-like dan seterusnya. Hal itu tidak hanya di blog gurusiana.id saja, namun juga di semua blog online penulisan artikel berbasis website.

Pak Jamal juga menambahkan bahwa satu iklan di blog gurusiana akan memberikan kontribusi finansial pada pemilik blognya. Bila ada satu komentar, satu follower, satu LIKE, satu jawaban dan aktivitas lainnya pada setiap artikel di blog gurusiana dari semua penulis lain atau para pembaca, itu akan dihargai sama dengan 1 (satu) Rupiah oleh perusahaan atau biro pemasang iklan.

Jadi jika saya mendapatkan poin 276852 dari artikel saya selama hampir satu tahun setengah menjadi anggota blog gurusina, itu artinya sama dengan saya menerima Rp. 276.852. Jadi si penulis artikel akan mendapat hak atau reward berupa finansial dengan nominal uang kontan sebesar yang tertera dalam poin sebagai pemilik akun di blog dari CEO Gurusiana.

Luar biasa penjelasannya dan mudah dipahami. Saya seketika menjadi senang dan bersemangat untuk menulis lagi. Saat saya mau bertanya lagi tentang bagaimana proses pencairan penerimaan poin itu jika dirupiahkan dan bila diminta kontan, apakah melalui voucher, transfer rekening bank, atau bentuk lainnya, tiba-tiba Pak Didik, guru di sebelah saya mengganggu dan menyela diskusi kami berdua tanpa permisi.

Dia menekan pundak saya sambil berbisik namun masih terdengar jelas di telinga saya meskipun mengenakan masker yang tebal, “Pak, Ayo pulang! Materi sudah disampaikan dari tadi nih! Tuh, bapak dan ibu guru lainnya sudah keluar Aula dari tadi. Kamu ini duduk di kursi kok bisa tertidur pules begitu selama presentasi disampaikan! Enak banget !?"

Tanpa berkata apa-apa, saya pun segera bangkit dari kursi dan tanpa menoleh pula, bergegas mengekor Pak Didik keluar aula, namun saya tersadar untuk kembali ke Aula lagi karena tas dan laptop saya masih tertinggal di bawah kursi.

Salam...

EKO ANDRI WAHYUDIONO (naskah asli)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Belum ada pak..he he

01 Jun
Balas

ada jawabnya pk!

01 Jun
Balas



search

New Post