Oleh : Nefrizal, S.Pd

Guru SMK Negeri 1 Tanjung Raya

Apa itu AKM dan SK yang disebut sebagai pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). AKM kepanjangan dari Asesmen Kompetensi Minimal dan SK adalah Survey Karakter. Dari penjelasan Pusmenjar Kemdikbud pada virtual meeting Pelaksanaan Simulasi Skala Besar (PSSB) tadi pagi jam 09.00 sampai jam 12.00 WIB ada beberapa persamaan dan perbedaan mendasar antara UNBK dengan AKM dan SK. Persamaannya secara mendasar adalah ujian atau asesmen ini menggunakan perangkat komputer atau Laptop dengan jaringan internet. Jadi jangan khawatir sekolah yang sudah menyediakan labor komputer untuk UNBK tahun 2016 sampai 2020 akan tetap terpakai karena AKM dan SK yang rencananya akan digelar tahun 2021 masih tetap menggunakan perangkat komputer.

Apa saja perbedaan UNBK dengan AKM dan SK? Ada sembilan hal yang menjadi perbedaan antara UNBK dengan AKM dan SK.

Pertama : Jenjang Penilaian; UNBK untuk jenjang SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sementara AKM untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK. Jadi AKM akan dimulai dari jenjang SD/MI.

Kedua : Level Siswa; UNBK dilaksanakan diakhir tingkat seperti di kelas 9 (SMP/MTs) dan kelas 12 (SMA/MA/SMK) sementara AKM akan dilaksanakan pada kelas 5 SD/MI, kelas 8 SMP/MTs dan kelas 11 SMA/MA/SMK, serta kelas 9 dan 12 (optional). Jadi AKM bukan untuk menjadi penentu kelanjutan siswa untuk naik tingkat ke jenjang yang lebih tinggi tetapi untuk melihat sejauh mana tingkat pencapaian siswa dalam berpikir.

Ketiga : Subjek Siswa ; UNBK dilaksanakan oleh seluruh siswa kelas 9 dan 12 untuk sensus seluruh siswa. Tetapi AKM dilaksanakan untuk sensus sekolah, siswa yang mengikuti AKM adalah sampel saja. Hasil AKM untuk memperbaiki proses PBM di sekolah.

Keempat : Tingkat Jenis Tes ; UNBK memiliki jenis tes Highstake sementara AKM dan SK berupa lowstake. Artinya UNBK memang untuk tingkat tinggi sementara AKM dan SK tidak untuk ujian akhir.

Kelima : Model Soal ; UNBK berupa pilihan ganda dan isian singkat sementara AKM berupa Pilihan Ganda, PGK, Menjodohkan, Drag & Drop, Highlight, Essay dan Soal interaktif.

Keenam : Periode Tes persiswa ; UNBK dilaksanakan 4 hari sementara AKM dilaksanakan selama dua hari. Karena soal-soal pada AKM tidak menguji permata pelajaran tetapi tingkat analisa siswa terhadap suatu permasalahan yang komplek/tematik.

Ketujuh : Moda Pelaksanaan ; UNBK menggunakan moda semi online yaitu soal tes didownload oleh server secara online dan siswa ujian di komputer client secara offline. Selesai ujian jawaban siswa di upload secara online oleh server. Sementara AKM dan SK akan dilaksanakan secara Full Online supervised (utama), Semi Online dan Offline (sekolah tertentu).

Kedelapan : Metode Penilaian ;UNBK menggunakan metode CBT (Computer Based Test), sementara AKM menggunakan metode CAT (Computerized Adaptive Testing) dengan Multi Stage Adaptive Testing (MSAT).

Kesembilan : Spesifikasi minimal infrastruktur sekolah ; UNBK minimal memiliki infrastruktur Server sekolah, Komputer Client dan Band Width (jelas) sementara AKM tidak memerlukan Server sekolah. Komputer Client memory 2 GB, Resolusi 1360 x 768 dan windows 7 keatas Band Width (BW) 20 MBps untuk 50 peserta.

Itulah sembilan hal yang menjadi perbedaan mendasar antara pelaksanaan UNBK dengan AKM dan SK nantinya. Setelah pengarahan dalam virtual meeting tadi kemudian dilanjutkan dengan simulasi skala besar dengan melibatkan peserta sebanyak 56.540 orang peserta perwakilan dari sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK seluruh Indonesia. Karena banyaknya peserta yang ikut serta dalam simulasi tersebut sehingga menyebabkan jaringan error dan blank putih pada layar peserta simulasi. Satu hal yang baru pada AKM dan SK ini nantinya adalah komputer test yang digunakan siswa harus memakai webcam sehingga dapat dipantau langsung dari Pusat data atau server. Jadi kelakuan (behavior) peserta tes akan dapat diukur oleh pelaksana tes dari jarak jauh.

Itulah sedikit informasi yang dapat penulis share, dalam pelaksanaan simulasi skala besar untuk persiapan AKM dan SK tahun 2021 yang kebetulan penulis ditunjuk sekolah sebagai peserta dari PSSB tanggal 10 September 2020. Semuanya bisa direncanakan dengan baik jika pandemi ini segera berakhir. Jika pandemi ini belum ada tanda-tanda berakhirnya semua rencana untuk sistem penilaian atau asesmen ini belum dapat kita pastikan berjalan dengan baik. Tetapi yang namanya usaha harus tetap kita rencanakan dengan sebaik-baiknya. Semoga.

Bukittinggi, 10 September 2020