Nefrizal

Menjadi pembelajar sejati.... Tuliskan apa yang kamu baca, baca apa yang kamu lihat. Lihat apa yang terlihat dan tersurat dengan mata kepala dan mata hati. Nis...

Selengkapnya
Navigasi Web
PAK, ANAK SAYA RANGKING BERAPA?
ilustrasi penerimaan rapor siswa (sumber : mamhtroso.com)

PAK, ANAK SAYA RANGKING BERAPA?

PAK, ANAK SAYA RANGKING BERAPA?

Oleh : Nefrizal

#pentigraf

#TantanganGurusiana Hari ke-27

Karena kondisi masih belum normal seratus persen dan bahkan sudah new normal tetapi masih abnormal. Maka pada hari ini Sabtu, 20 Juni 2020 Pak Malin membagikan rapor kepada siswanya disekolah. Siswa yang menerima rapor harus memakai masker dan menjaga jarak sesuai dengan protokol Covid -19. Tidak semua siswa hadir dalam menerima rapor tersebut. Ada juga beberapa siswa yang meminta Pak Malin untuk dikirim lewat WA. Rapor didownload dulu dari aplikasi e-rapor. Setelah itu rapor yang sudah menjadi file pdf dishare ke masing-masing nomor WA siswa yang sudah terdaftar di group belajar. Dari pagi tadi sampai siang Pak Malin sibuk membagikan rapor. Karena sekarang sudah berada di Kurikulum 2013 (K-13) edisi revisi 2017 maka pada lembaran rapor siswa tidak ada lagi yang namanya peringkat kelas.

Tetapi kenyataan pada hari ini masih saja kita mendengar siswa bertanya kepada guru “Saya rangking berapa Pak?” Coba bayangkan, sudah berjalan lebih kurang tujuh tahun K-13 ini dilaksanakan bertahap tetapi mindset siswa dan orang tua siswa masih model kompetisi/ persaingan. Jadi untuk merubah mindset itu perlu waktu yang lama juga. Sekarang dengan disosialisasikannya Keterampilan Abad 21 yaitu salah satunya Kolaborasi/ kerjasama maka seharusnyalah mindset siswa kita mulai dari Sekolah Dasar, Menengah Pertama dan selanjutnya harus dirubah. Kita sebagai guru, pendidik harus mengarahkan siswa kita untuk bekerja sama dalam hal ini kerja sama yang positif. Tidak perlu lagi bertanya kepada guru rangking berapa tetapi yang perlu ditanyakan itu adalah Mata Pelajaran ini nilainya berapa?

Setelah Pak Malin membagikan rapor siswanya. Pak Malin sebagai guru di SMK juga mempunyai anak kandung yang belajar dan diajari oleh guru yang lain pun bergegas untuk ke sekolah anaknya yang masih Sekolah Dasar. Sesampainya di sekolah anaknya Pak Malin masuk ke ruang kelas dimana disana dibagikan rapor. Tak berapa lama menunggu nama anak Pak Malin pun dipanggil. Setelah duduk dan sedikit basa basi Pak Guru pun memberikan rapor anaknya. Setelah dilihat kehalaman nilai disana tertera angka-angka nilai dari mata pelajaran yang dipelajari anaknya. Tak lama kemudian Pak Malin pun bertanya ” Pak, anak saya rangking berapa?”

@home, 20 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pak endingnya

21 Jun
Balas

Terima kasih buk. Salam literasi

25 Jun

Mantap bg

21 Jun
Balas

Fenomena itu terjadi di mana mana pak..selalu ranking yg ditanyakan..ampun deeh..kasihan siswa jika selalu dibandingkan begitu..salam

21 Jun
Balas

Pertanyaan yang sering dilontarkan saat penerimaan raport.. Jika bertanya demikian Saya jelaskan ni K13 semua anak rengking 1

23 Jun
Balas

Pertanyaan yang sering dilontarkan saat penerimaan raport.. Jika bertanya demikian Saya jelaskan ni K13 semua anak rengking 1

23 Jun
Balas

Pak Malin kan bukan kepala sekolah anaknya. Bantu jawab ya, Bu. Hehehe. Keren.

21 Jun
Balas

Iya buk...Maaf saya bapak lho....Terima Kasih buk

21 Jun

Bagus twistnya... Manusiawi atau saking melekatnya kata ranking dengan nilai rapor?

21 Jun
Balas

Susah juga move on walau di rapor sekarang tidak ada rangking lagi. Terimakasih buk

21 Jun

Hehehe ... Pak Malin juga belum bisa move on dari pertanyaan legendaris itu. Mantap twistnya Pak guru.

21 Jun
Balas

Walaupun guru, Pak Malin juga manusia. Karena sudah terbiasa waktu sekolah dulu sering menanya guru rrangking berapa. he he..Terima kasih buk. Salam literasi

21 Jun

Hahahhahaha.... Keren pak twistnya

21 Jun
Balas

terima kasih buk...

21 Jun

terima kasih buk...

21 Jun

Pak malin berperan ganda, sbg guru dia tahu bahwa dlm rapor tdk ada ranking, tapi sbg orang tua dia penasaran ...

24 Jun
Balas

Penasaran ya pak? Salam.

20 Jun
Balas

Sama buk..kita selain guru juga adlah orang tua...gimana lagi belum bisa move on

20 Jun

Mantul pk

20 Jun
Balas

terima kasih pak Jofa

20 Jun

Bagus pak...suksea sll nggih

21 Jun
Balas

Terima kasih buk. Sukses juga buat ibuk

21 Jun



search

New Post