BERHATI-HATILAH DENGAN BAHAN BACAANMU
Oleh : Nefrizal, S.Pd
Guru SMK Negeri 1 Tanjung Raya
Cerita ini bukan tentang menceritakan diri saya. Saya baru pemula dalam literasi sejak bergabung dengan blog gurusiana.id ini. Ini kisah seorang bapak yang pecinta literasi. Di rumah yang sederhana tersebut ada sebuah lemari yang penuh buku kalau dihitung mungkin ada sekitar 300 an judul buku. Beliau adalah seorang pecinta membaca. Buku-buku bacaan bapak ini dikumpulkan sejak menjadi mahasiswa disalah satu perguruan tinggi ternama di Sumatera Barat. Kecintaan membaca beliau terlatih sejak aktif dalam pergerakan mahasiswa.
Memang begitulah seharusnya menjadi mahasiswa kata beliau harus banyak literasi. Dulu setiap bulan beliau selalu usahakan membeli buku walaupun dari uang belanja yang disisihkan. Bacaan beliau tidak saja buku perkuliahan saja tetapi juga berbagai macam tema dan keilmuan. Kita setelah tamat kuliah belum tentu bekerja sesuai dengan apa yang kita pelajari di bangku kuliah. Bisa jadi kita jadi politisi atau wirausahawan, dan menjadi politisi itu tidak ada kuliahnya. Hanya dengan aktif dikegiatan kemahasiswaan saja modal kita untuk menjadi politisi. Menjadi orator dalam setiap demonstrasi sudah tidak asing lagi bagi beliau. Mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat adalah makanan keseharian beliau sejak menjadi mahasiswa.
Saya terkagum dengan cerita kenangan beliau. Tidak gampang menjadi politikus itu harus banyak membaca dan membaca. Makanya buku bacaan beliau begitu banyak dan semuanya rata-rata tentang pergerakan. Pemikiran kita akan terbentuk dari apa yang kita baca, yang kita dengar dan kita sering diskusikan. Jika kita banyak membaca bacaan “sampah” ya sampah itulah yang akan keluar dari pembicaraan dan tulisan kita. Maka berhati-hatilah dengan bahan bacaanmu. Apalagi sekarang kalau kita hanya suka membaca berita, berita sekarang yang banyak adalah berita orderan. Orang menulis berita karena dibayar. Jika tidak dibayar tidak akan ada dimedia massa atau online. Berita pesanan ini banyak apalagi di musim pilkada dan pileg. Jadi bacalah buku, buku yang bermutu yang memberikan konsep-konsep pemikiran sehingga idealis berpikir kita terbentuk tidak gampang diombang ambingkan musim dan cuaca. Kalau membaca berita di media massa atau media online sekedarnya saja sebagai penambah. Melihat situasi dan kondisi pergerakan orang dan barang.
Dari diskusi dan studi banding saya kerumah beliau ada satu pesan yang saya selalu ingat. Berhati-hatilah dengan bahan bacaanmu. Apa yang engkau baca itulah yang akan menjadi dasar pemikiranmu. Banyaklah membaca terutama buku yang bermutu. Jangan berita. Buku memberikan kita pemikiran yang jelas. Begitulah pesan yang dapat saya bagi dalam tulisan pendek ini. Semoga bermanfaat.
Bukittinggi, 6 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Inspiratif pak
Terima kasih pak atas sharingmya ttg hati hatilah ttg bacaanmu. Sgt bermanfaat memang kita hrs menyaring, hrs bisa memilih bahan bacaan tuk di baca
Keren pa.... Salam literasi
Keren. Nasehat yang sangat berarti. Sukses selalu ya.
Keren pak. Siapakah dia jadi penasaran.
Terima kasih atas nasihatnya Pak.
Penasaran orangnya..heeSiapa ya kira-kira?koleksi bukunya sampai 300 judul buku.Keren, pejuang literasi sesungguhnya.Kalau gabung di gurusiana pasti jadi penulis populer..
sangat bermanfaat pak---ulasan yang mencerahkan dalam berliterasu--salam sukses terus pak
Yups. Betul sekali, Pak. Terima kasih aatas tulisan yang mengingatkan kita akan hal itu.
Siapakah beliau.. MasyaAllah.sangat mencerahkan terimakasih.semangat berliterasi
Quote: Mari kita saling membaca tulisan sahabat literasi kita. Sukses selalu.
Sukses untuk kita semua.