BERTAKWALAH KAMU KEPADA ALLAH SEMAMPUMU
Oleh : Nefrizal, S.Pd
Membicarakan masalah fikih beribadah tidak akan ada habis-habisnya karena sifat fiqih dalam agama Islam itu sendiri sifatnya dinamis dan selalu berkembang sesuai dengan perkembangan keadaan. Contoh sederhananya saja tentang tata cara sholat misalnya. Jika kita sehat wal afiat kita bisa melaksanakan sholat dengan posisi berdiri dan sesuai dengan aturan yang ada. Jika kita sakit kita bisa sholat dalam kondisi duduk atau posisi tidur atau jika tidak bisa juga dengan isyarat. Yah ada kemudahannya sesuai dengan kondisi kita.
Begitu juga jika kita dalam perjalanan ada ketentuan sholat dengan dijamak atau qasar. Atau ada tata cara sholat di atas kendaraan dalam perjalanan. Atau yang paling ekstrem dalam kondisi perang sekali pun ada juga tata cara sholatnya. Semuanya agar kewajiban sholat tidak ditinggalkan umat Islam dalam kondisi apa pun. Begitu juga dengan ibadah-ibadah lainnya. Beragama itu mudah tetapi jangan dimudah-mudahkan.
Dalam memandang persoalan pelaksanaan kewajiban beragama ini kita harus merujuk pada dalil dan ketentuan agama yaitu Alquran dan sunnah Nabi SAW. Jika tidak ada dalam kedua nash tersebut kita bisa merujuk kepada ijma’ para ulama dan qiyas. Tentu dua dalil yang terakhir ini ada persyaratan khususnya. Sehingga dalam mengamalkan sebuah amal kita harus mengikuti dalil yang ada. Tidak sembarangan saja melakukan sebuah ibadah. Sehingga pekerjaan kita itu bernilai ibadah disisi Allah SWT dan menjadi amal kebaikan buat kita.
Dalam kondisi pandemi ini penulis melihat ada kecenderungan umat atau pun beberapa ustadz tidak menyesuaikan ilmu fikih dengan menggunakan masa darurat atau tidak normal. Contohnya saja sholat berjamah kok berjarak?. Sholat memakai masker tidak sah karena ada penghalang antara mulut dan hidung dengan tempat sujud. Beliau ini memandang kondisi beribadah sekarang dalam kondisi darurat/pandemi. Tetap saja memandang fikih dalam kondisi aman dan tentram karena perbedaan cara pandang kondisi sekarang. Para ustadz ini tidak meyakini bahwa sekarang kita berada dalam kondisi wabah, mereka masih tidak percaya. Mereka menganggap ini seperti penyakit biasa saja.
Cara memandang kondisi sekarang yang menyebabkan mereka tidak memakai fikih darurat tetap saja fikih dalam kondisi normal. Bagaimanapun diberikan pengetahuan tentang kondisi wabah sekarang jika pemikiran mereka tidak sama ya cara pandang fikih beribadah itu akan tetap berbeda. Kita memakai masker dalam sholat karena kita memandang sekarang kondisi darurat bagi mereka tidak perlu. Kita menjaga jarak bagi mereka tidak sah. Ya, sampai kapanpun tidak bisa dipertemukan dua cara pandang ini. Oleh karena itu kita kembalikan saja bahwa kita mencari persamaannya bukan perbedaan. Persamaannya bahwa syariat itu harus dilaksanakan karena itu adalah perintah Allah SWT sementara fikih mengatur hukum dan tata cara pelaksanaannya. Tujuannya satu yaitu mencapai derjat takwa kepada Allah SWT. Maka dalam sebuah ayat dalam Al-Quran, Allah berfirman: “Bertakwalah kepada Allah semampu kalian...” (QS. al-Taghabun (65):16). Dan hadis Nabi “ Jika diperintahkan pada sesuatu, maka lakukanlah semampu kalian” (HR. Bukhari No. 7288 dan Muslim No. 1337). Semoga bermanfaat.
Disarikan dalam pengajian virtual “fikih dimasa pandemi”
Bukittinggi, 15 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luruskan niat beribadah. Beribadalah karena Allah
Luar biasa artikelnya pak,,krn semua itu tergantung niat dan cara pandang masing2..sukses selalu pak
sangat menginspirasi pak, ..salam literasi