Oleh : Nefrizal, S.Pd

Guru SMK Negeri 1 Tanjung Raya

Ketika kebahagiaan kita diambil oleh sentuhan jemari kita dengan berinteraksi dengan gadget ,kita sudah kehilangan rasa kebahagiaan yang sebenarnya. Kapan kita tidak pernah melupakan gadget kita? Ketika kita makan tetap pegang gadget, ketika kita belajar tetap pegang gadget. Bahkan ketika kita berlibur pun tetap pegang gadget. Kita merasa sangat kehilangan ketika tidak ada gadget disamping kita. Kita akan kembali pulang jika gadget kita yang ketinggalan dibandingkan kita ketinggalan dompet. Sudah begitu kuatnya kecanduan kita kepada gadget ini. Waktu terasa cepat berlalu ketika kita berakrab ria dengan gadget kita.

Seharusnya ketika kita menyelesaikan tugas dan mendapat nilai A plus lah kita merasa bahagia dan senang. Seharusnyalah ketika kita melewati 1 jam berolahragalah kita merasa sehat dan bahagia. Tetapi tidak. Seharusnyalah ketika berkumpul dengan sahabat dan tertawa bersama dalam canda kita merasa senang dan bahagia tetapi kenyataannya tidak. Kita merasa bosan dan cepat lelah jika tidak bersama gadget. Benarkah begitu?. Ketika itulah kita tidak menjadi produktif lagi. Belajar 15 menit membosankan sementara bermain sosial media berjam-jam sanggup sampai larut malam. Jika kita biasakan sifat ini kita akan menjadi pribadi yang tidak produktif, berpikiran negatif dan sifat buruk lainnya. Terus bagaimana cara agar keluar dari zona nyaman itu?

Salah satu cara agar kita dapat mengembalikan kebahagiaan dengan aktifitas yang bermanfaat adalah dengan Dopamin Detox, yaitu melakukan aktifitas yang tidak menimbulkan Dopamin tinggi atau mendapatkan kesenangan instan seperti kebiasaan kita selama ini. Tentukan satu hari saja kita tidak berinteraksi dengan internet, tidak bersosial media. Tidak makan makanan junk food dan main game online. Pokoknya kita tidak memegang gadget kita seharian. Awalnya kita akan merasakan perasaan yang membosankan. Tetapi alihkan rasa bosan kita dengan melakukan aktifitas yang menyalurkan energi kita sehingga kita berkeringat seperti olah raga, bercocok tanam, mendaki gunung dan sebagainya tanpa gadget.

Melakukan Dopamin detox ini sama seperti kita berpuasa kita tidak makan dan minum dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya termasuk juga puasa internet. Puasa sosial media dan yang berhubungan dengan gadget. Ketika rasa keinginan itu timbul harus kita alihan secepatnya dengan berbagai aktifitas yang menurut kita selama ini membosankan. Disaat itulah aktifitas kita tidak menimbulkan Dopamin tinggi. Kita telah mereset Dopamin dalam otak kita. Sebaiknya lakukan aktifitas Dopamin rendah diawal hari sehingga kita dapat melakukan kegiatan yang mendapat imbalan Dopamin tinggi diujung hari. Contohnya kita menyelesaikan tulisan kita diawal hari dan jika sudah selesai baru kita berikan imbalan Dopamin tinggi dengan bersosial media dengan teman-teman atau komunitas menulis. Jadi kendalikan diri kita untuk mendapatkan Dopamin tinggi sehingga otak kita tidak kebanjiran Dopamin.

Lakukanlah Dopamin detox ini sekali sepekan atau sekali sebulan sehingga kita tidak merasa ketergantungan dengan gadget kita. Kita akan merasakan kembali rasa senang dan bahagia kita yaitu setelah melakukan kerja keras dan mendapatkan Dopamin. Selamat tinggal kesenangan semu dan selamat datang kebahagiaan kerja keras. Semoga.

Bukittinggi, 21 September 2020