KONTRAK BELAJAR DENGAN ANAK SENDIRI (Hari ke-70)
KONTRAK BELAJAR DENGAN ANAK SENDIRI (Hari ke-70)
Oleh : Nefrizal, S.Pd
Guru SMK Negeri 1 Tanjung Raya
Kabupaten Agam Sumatera Barat
#TantanganGuruSiana hari ke-70
Setelah adanya monev dari Pemerintahan Daerah Kabupaten Agam sepekan yang lalu, maka keluarlah instruksi dari Bupati Agam bahwa pembelajaran dari rumah diperpanjang dan pembelajaran tatap muka belum boleh dilaksanakan. Rencananya pekan pertama Bulan Agustus ini akan diperbolehkan belajar tatap muka terbatas disekolah. Apa yang menjadi pertimbangan dari Pemda Agam setelah adanya monev kemaren adalah karena adanya kasus guru terpapar Covid-19 yang berasal dari perantau yang pulang kampung.
Melihat kondisi seperti ini orang tua harus semakin ekstra sabar dengan pembelajaran dari rumah. Termasuk orang tua yang berprofesi sebagai guru karena pendidik dan tenaga kependidikan tetap melaksanakan tugas disekolah. Oleh karena itu penulis dan istri mempunyai ide untuk membuat kontrak belajar dengan anak sendiri. Maklum penulis dan istri sama-sama guru. Dua orang anak kami masih sekolah di SD kelas VI dan kelas IV. Kita biasanya membuat kontrak belajar dengan siswa disekolah. Untuk mensiasati instruksi Bupati Agam kami membuat kontrak belajar dengan anak sendiri. Kedua anak penulis panggil untuk membicarakan tentang pembelajarannya besok hari, karena ayah dan ibu mereka pergi kesekolah maka semua jadwal belajar dari rumah pada Hari Senin besok harus dilaksanakan. Untungnya guru SD mereka sudah mengirimkan tugas-tugas yang akan diberikan untuk sepekan. Jadwal belajar pekanan ini dijemput kesekolah Hari Kamis kemaren, sehingga sudah ada rangkuman pelajaran sepekan kedepan. Untuk penyerahan tugas bisa dilakukan/dikirim ke guru mereka sampai jam 9 malam.
Pembelajaran dari rumah secara daring dan luring seharusnyalah fleksibel dengan waktu karena anak-anak sebagai siswa yang belajar dari rumah tidak terlembaga. Untuk mendidik kedisiplinan mereka karena tidak belajar di sekolah cukup sulit dilakukan karena siswa SD belum bisa mandiri untuk belajar, harus dibimbing dan diingatkan terus. Apalagi belajar dirumah suasananya tentu berbeda dengan disekolah bersama guru mereka. Disamping dirumah tidak ada yang mengawasi karena kedua orang tuanya pergi bekerja. Sulit memang tapi sebagai orang tua harus berusaha agar anak terbiasa. Salah satu caranya membuat kontrak belajar dengan anak sendiri. Semoga.
Bukittinggi, 2 Agustus 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah keren pak
Terima kasih Bunda Illah nafilah. Salam sukses buat kit semua
Ide keren Bapak. Tujuan mulia harus dikomunikasikan dgn baik agar jadi sukses
Terima kasih Pak Edi Sutopo. Salam sukses bagi kita semua.
Terima kasih, ide yang mantap pak Nef bikin kontrak dg anak sendiri, sukses sllu pak
Ide yg bagus,Bu. Bisa diterapkan. Terima kasih, bapak
Terima kasih Bu Cicik. Salam sukses buat kita semua.
Terima kasih pak sudah berbagi
Sama-sama Bu Syafrineti. Salam sukses bagi kita semua.
terima kasih idenya bunda, kontrak dengan anak sendiri, sangat keren pak,salam sukses selalu, salam literasi
Iya Bu Habibah. Maaf saya bapak-bapak lho Bu. Salam sukses bagi kita semua.
Top
Top markotop juga buat Pak Rodijatmodjo.