Nefrizal

Menjadi pembelajar sejati.... Tuliskan apa yang kamu baca, baca apa yang kamu lihat. Lihat apa yang terlihat dan tersurat dengan mata kepala dan mata hati. Nis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Melanjutkan menyemai bibit Part. 2

Melanjutkan menyemai bibit Part. 2

#TantanganGurusiana Hari ke-3

Kegiatan yang menyenangkan itu bisa bikin ketagihan lho. Apalagi kalau ada keuntungan finansial dibelakangnya. Bak kata orang, menekuni hobby menjadi money. Mengubah waktu luang menjadi peluang. Kenapa tidak? waktu yang kita pergunakan tidak menyita waktu yang banyak dan modal yang besar. Lahan kita yang tidak produktif menjadi produktif.

Rupanya kegiatan ini mengasyikan, sambil menunggu bibit pertama tumbuh subur dan berkembang kita coba untuk menyemaikan bibit yang lain. Kali ini kita coba untuk menyemaikan bibit sawi. Bibitnya dibeli ditoko pertanian sebungkusnya cuma Rp. 10.000. Karena ini baru percobaan pertama maka kita cukup mencobanya sebungkus saja.

Sama seperti menyemai bibit yang lain, tentunya lahan persemaiannya kita persiapkan terlebih dahulu. Tanah dibuat bedengan agar tinggi dari lahan yang lain, disekelilingnya dibuat parit kecil untuk menyalurkan air agar bedengan tidak erosi dan bibit tidak terbawa air jika hujan lebat. Tanah persemaian dibuat agar lebih halus. batu-batuan disingkirkan dari lahan persemaian karena ini membuat terhalangnya bibit tumbuh dan berkembang.

Untuk penyemaian bibit sawi ini saya mencobanya dengan semai langsung tidak direndam dulu karena bijinya yang halus. Penyemaiannya diusahakan agak renggang atau tidak rapat, agar bibit tumbuh dengan leluasa. Berbeda dengan bibit kangkung, bibit sawi ini memerlukan lahan pemindahan bukan hanya ditempat persemaian karena ukuran tanamannya yang besar. Kita harus menyiapkan lahan untuk pemindahan yang luas karena akan ditanam satu tunas sawi perlubang. Pada beberapa cara budidaya sawi dipindahkan ke polibag. Karena lahan yang kita punya cukup untuk pemindahan sawi yang cuma sebungkus ini jadi kita tetapkan saja tempat pembesarannya dilahan bukan di polibag.

Setelah disemaikan bibitnya kita tutupi dengan abu yang halus untuk mencegah serangan serangga seperti semut. Selain abu dapat juga menjadi pupuk bagi tunas sawi nanti setelah tumbuh. Benih sawi ini akan bertunas setelah 2 hari disemaikan. Lahan persemaian ini harus disiram dua kali sehari setiap pagi dan sore. Dan ketika pagi hari penutup bedengan lahan persemaian kita buka agar lahan mendapat cahaya matahari yang cukup.

Sambil menunggu benih sawi ini bertunas sampai berumur 10 hari kita akan mempersiapkan lahan pemindahannya. Lahannya kita gemburkan dengan cara dicangkul lebih kurang dengan kedalaman 30-40 cm. Lahan ini kita buat bedengan memanjang dengan lebar 80-100 cm. Dengan bedengan selebar itu bisa kita tanam tunas sawi dengan jarak 25-30 cm sehingga satu baris itu dapat kita tanam tiga tunas.

Demikian dulu untuk sementara cerita bercocoktanam saya hari ini. Menuliskan apa yang kita kerjakan memang menyenangkan. Kita mendapatkan pengalaman langsung dari proses yang kita jalani. Karena proses bercocoktanam ini merupakan proses yang cukup panjang maka akan kita tuliskan dilain kesempatan. Kalau ada pengalaman dari Gurusianer yang lain bisa berbagi dikolom komentar. Terima kasih.

Bukittinggi, 27 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

27 May
Balas

terima kasih buk

28 May

Mantap

27 May
Balas

bagusnya dipindahkan dari penyemaian bibit ke polibag pak.

27 May
Balas



search

New Post