MENULISLAH SEBELUM TIDAK BISA MENULIS LAGI
Oleh : Nefrizal, S.Pd
Sebenarnya inilah yang akan saya tulis kemaren karena diakhir tulisan kemaren saya mengambil sebuah petikan kalimat yang sangat menarik sekali. Bukan sekedar meniru dari sebuah quotes yang mengatakan ‘tertawalah sebelum tertawa itu dilarang’ atau kalimat yang lainnya yang mirip-mirip seperti itu. Ini bukan sekedar menakut-nakuti teman-teman penulis, tidak seperti itu. Meskipun pernah dalam sejarah kehidupan bangsa ini ada orang-orang yang dilarang menulis karen tulisannya bisa membuat geger penguasa waktu itu.
Pernahkan ada kejadian seperti itu dalam sejarah bangsa ini?. Pernah. Coba kita flashback sejarah kebelakang beberapa dekade yang lampau ketika bangsa kita berada dalam zaman revolusioner ketika zaman orde lama. Pergolakan politik waktu itu dari zaman orde lama ke zaman orde baru dimana penguasa waktu itu ingin membuat kestabilan politik dan ekonomi. Maka untuk menekan paham politik yang dilarang di Indonesia maka buku-buku dan penulis-penulis yang berseberangan dengan ideologi Pancasila dibredel tidak boleh menulis dan semua buku-bukunya disita oleh negara. Atau buku-buku yang berpaham komunis dan marxis yang dilarang di Indonesia paska pemberontakan G30S PKI. Sejalan dengan pelarangan partai komunis di Indonesia. Apakah ideologi akan hilang setelah buku-buku yang menjadi pedoman ideologi itu disita, dibakar atau dilarang terbit? Tidak akan pernah. Ideologi tidak akan pernah hilang dia akan bermutasi kepada betuk yang lain untuk tetap hidup dan berkembang.
Saya tidak menceritakan bahwa komunis itu masih ada di Indonesia atau tidak, tetapi yang namanya ideologi itu pasti tetap terus hidup karena ideologi itu adalah kehidupan itu sendiri. Coba kita bawakan ideologi Islam yang ada di Turki misalnya yang kehidupan bernegaranya menjadi sekuler selama 80 tahun, tetapi sekarang kita lihat karena ideologi itu adalah kehidupan maka dia akan terus mencari bentuk kehidupannya sendiri. Turki sudah menjadi negara Islam kembali dan mencabut diri dari kehidupan sekuler. Coba kita lihat negara lain seperti Uni Soviet yang merupakan negara adikuasa berpaham komunis pada waktunya dulu dan sekarang sudah menjadi negara liberal dan demokrasi. Apa saja bisa berubah dan terjadi di dunia ini.
Dan cerita ini akan terus berlanjut karena sejarah itu akan terus berulang hanya pelakunya saja yang berganti. Jika dulu kita pernah dijajah oleh Belanda dan Jepang misalnya karena sikap individual bangsa kita atau kita mudah diadu domba. Bisa jadi kita akan kembali dijajah secara eksplisit lagi jika kita tidak pernah menulis sejarah. Apa hubungannya menulis dengan dijajah. Tentu ada karena apabila kita tidak pernah menceritakan sejarah bangsa ini kepada anak cucu kita dengan menuliskannya maka sejarah bangsa kita bisa dijajah lagi. Jadi salah satu cara untuk mempertahankan sebuah ideologi maka ceritakanlah sejarah bangsa ini kepada anak cucu kita. Sejarah G30S/PKI, sejarah kelam bangsa ini akan menjadi cerita turun temurun anak cucu kita dikemudian hari. Tetapi jika sejarah ini dilarang untuk “dituliskan” kepada anak cucu kita maka sejarah ini suatu saat nanti akan berubah. Dituliskan dalam artian diceritakan, dibukukan, dijadikan film dan sebagainya yang merupakan cara untuk tidak melupakan sejarah.
Sama halnya juga kenapa kita tidak ingin dan tidak pernah menulis kehidupan pribadi kita (otobiografi). Kita tidak pernah membuat cerita kehidupan kita karena kita merasa kita ini bukan seorang tokoh atau pahlawan. Kita merasa bahwa cerita sederhana kehidupan kita ini tidak berguna tapi yakinlah tulisan cerita kehidupan kita sekarang akan menjadi sejarah bagi anak cucu kita. Apa lagi tulisan cerita kehidupan kita penuh inspiratif. Tulisan kita ini akan menjadi kebanggaan anak cucu kita nanti. Jadi menulislah sebelum tidak bisa menulis lagi (mati).
Bukittinggi, 2 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ok lah kalau begitu... Hehehe.. memang pak.. kakau ingin menulis biografi sendiri ga pede rasanya... Tapi booeh jugaya kalau mau di cb nnt
Selamat mencoba ya bunda. Salam literasi.
Setuju bapak, salam kenal.
Siap bu. salam literasi.