PEJABAT KURANG LITERASI TIDAK AKAN DAPAT SIMPATI
Oleh : Nefrizal, S.Pd
Guru SMK Negeri 1 Tanjung Raya
Akhir-akhir ini didaerah Sumatera Barat sedang hangat dengan salah satu pernyataan dari salah seorang pejabat partai ketika memberikan dukungan kepada Bakal Calon Kepala Daerah Propinsi Sumatera Barat. Kita sebut saja pejabat partai ini dengan singkatan PM. Didaerah Sumatera Barat sejak saya kecil dahulunya tidak pernah menang partai ini dalam pilkada kecuali waktu pemilihan Gubernur Gamawan Fauzi yang didukung oleh salah satunya partai PM ini. Karena tidak mempunyai banyak suara makanya partai PM ini selalu mendukung calon yang ada saja.
Ketika memberikan dukungan kepada Bakal Calon Kada kepada salah satu pasangan calon, PM memberikan pernyataan semoga Propinsi Sumatera Barat mendukung Negara Pancasila. Dari pernyataan ini ada beberapa kesimpulan yang saya ambil yaitu ; Pertama, sepertinya PM kurang literasi tentang sejarah lahirnya Pancasila. Sejarah Kemerdekaan bangsa Indonesia. Para tokoh Sumatera Barat atau ranah Minang ini turut serta melahirkan Pancasila dan mendukung Negara Kesatuan RI ini. Para pahlawan dari Sumatera Barat bangkit melawan penjajah karena didorong oleh semangat jihad melawan kaum penjajah Belanda dan Jepang. Kedua, Paradigma Pancasila dibenturkan dengan Islam. PM sudah termakan dengan pemikiran ini. Kalau berislam yang baik berarti anti pancasila. Pemikiran ini sangat berbahaya sekali ditengah pembahasan UU HIP. Seorang Pancasilais itu adalah pasti seorang yang taat beragama karena mempunyai keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Indonesia ini adalah tempat hidupnya orang yang percaya kepada Tuhan. Atheis atau orang yang anti Tuhan dilarang hidup di Indonesia.
Selanjutnya, ada paradigma baru kalau partai PM ini tidak menang disuatu daerah berarti daerah itu tidak Pancasilais. Ini suatu pemikiran sesat tentang pengarahan kekuasaan oleh partai penguasa. Sepertinya partai penguasa ingin partainya harus menang diseluruh daerah mirip seperti pada saat rezim Orde Baru berkuasa. Padahal kita menganut paham demokrasi Pancasila, seperti pengamalan sila ke empat Pancasila. Seharusnyalah seorang Pancasilais itu mengamalkan tiap-tiap sila dari lima sila Pancasila. Ketahuan kan akhirnya, kenapa Pancasila dijadikan menjadi eka sila. Pancasila dicoba untuk dikecilkan maknanya.
Jadi kalau mau jadi pejabat harus banyak literasi. Kalau kurang literasi tidak akan dapat simpati. Kalau bagi saya pribadi saya tidak marah, malah saya doakan PM mendapat hidayah. Akhirnya Balon Kada yang didukung oleh partai PM mengembalikan dukungan partai PM. Mungkin takut kalau masyarakat semakin antipanti dengan partai PM sehingga Calon Kada ini tidak akan didukung oleh masyarakat Sumatera Barat ketika pilkada nanti. Nah lho...
Bukittinggi, 8 September 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setuju banget pak dengan pemikiran Bapak. Saya mengikuti berita dan perkembangan kasus ini sejak menyeruak pertama kali pekan lalu. Beliau Ketua Dewan, pejabat tapi tidak atau kurang literat
Halus, tajam, dan santun. Luar biasa...
Bahkan terkesan antipati atau mungkin tak mrmiliki hati?
Tajam tetap santun, mantap tap tap, semangat terus, Pak
Wah keren ulasannya pak Nefrizal. Mantap surantap top.markotop.
mantap ulasannya...luar biasa...sukses selalu Pak...salam santun....salam literasi...