Nefrizal

Menjadi pembelajar sejati.... Tuliskan apa yang kamu baca, baca apa yang kamu lihat. Lihat apa yang terlihat dan tersurat dengan mata kepala dan mata hati. Nis...

Selengkapnya
Navigasi Web
PEMBENTUKAN KARAKTER KERJA DI SEKOLAH VOKASI
Sebuah sertifikat pelatihan pembentukan karakter kerja di industri

PEMBENTUKAN KARAKTER KERJA DI SEKOLAH VOKASI

Oleh : Nefrizal, S.Pd

Saya terlahir memang ditakdirkan berada digaris sekolah kejuruan atau vokasi. Dari mulai belajar di Sekolah Teknik Menengah (STM) Negeri 1 Bukittinggi melanjutkan ke Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang dan kemudian bekerja di industri. Karakter dan jiwa teknik yang disiplin telah membentuk saya menjadi seorang yang berpengetahuan, sikap dan skill tidak bisa dilepaskan dari dunia industri. Perlu waktu lebih kurang 17 tahun saya bergelut dibidang keteknikan sehingga karakter dan budaya kerja industri itu menjadi sebuah kebiasaan dalam hidup.

Banyak pengetahuan, sikap dan skill yang saya dapatkan setelah bekerja di industri itu sendiri. Waktu itu saya bekerja disebuah indutri elektronika, perusahaan modal asing asal Korea Selatan, sub kontrak dari PT. Samsung Electronics Indonesia (PT. SEIN) dan PT. LG EIN di Bekasi Jawa Barat. Pertama kali bekerja di industri yang dibentuk adalah sikap atau attitude. Bagaimana seseorang bekerja menggunakan karakter kerja. Apa saja karakter kerja yang dibutuhkan ketika bekerja di industri.

Menurut Slamet (2011) karakter kerja yang dibutuhkan di dunia industri adalah Etika kerja, rasa keingintahuan, sifat dapat dipercaya, disiplin diri, kejujuran, komitmen, tanggung jawab, respek terhadap diri sendiri dan orang lain, toleransi, kerja keras, hubungan kerja yang baik, integritas, perilaku yang baik, komunikasi, kegigihan, motivasi kerja tinggi, kerjasama yang baik, inisiatif, keberanian, moral, kerajinan, daya adaptasi, pengendalian diri, pembelajar yang cepat, keinginan untuk belajar hal-hal yang baru, kemampuan cara belajar, keluwesan, dan kewirausahaan.

Semua karakter kerja itu dilatih dan dibiasakan mulai dari hal-hal kecil, sederhana, mulai dari diri sendiri dan saat ini juga dan tidak menunggu sempurna. Saya pernah dilatihkan untuk melakukan pembiasaan maaf buang air besar (BAB) dipagi hari oleh Manager HRD. Kenapa penting melatih kebiasan BAB di pagi hari karena waktu yang kita gunakan untuk BAB di jam kerja adalah sebuah pembuangan waktu (loss time). Begitu penting dan efisiennya waktu yang harus kita gunakan dalan bekerja. Bagi saya pribadi ini bukan bertujuan untuk mengeksplorasi tenaga kerja tetapi ini melatih kebiasaan baik. Setelah kita terbiasa untuk BAB di pagi hari sepanjang siang kita tidak akan merasakan rasa ingin kebelakang itu. Memang hal kecil tetapi ini sangat berguna sekali sampai saat ini saya rasakan manfaatnya walaupun sekarang tidak bekerja di industri lagi.

Hal kedua yang sampai saat ini saya rasakan adalah pembentukan pola fikir atau mind set. Mind set orang industri adalah bagaimana menyelesaikan sebuah permasalahan atau problem solving. Dimulai dari mencari atau menganalisa penyebab masalah (root cause problem) dan dilanjutkan dengan membuat penyelesaian masalah sementara dan tetap. Untuk menganalisa sebuah masalah biasakan kita membuat lima buah pertanyaan mendasar terhadap masalah tersebut.

Saya contohkan satu hal terhadap masalah siswa datang terlambat. Pertanyaan pertama adalah kenapa siswa datang terlambat? dijawab karena angkotnya terlambat sampai kesekolah. Pertanyaan kedua kenapa siswa terlambat naik angkot jawabnya siswa terlambat untuk menyetop angkot/ angkot banyak yang penuh. Pertanyaan ketiga kenapa siswa terlambat hadir dipinggir jalan raya tempat jalur angkot? Jawabnya siswa bangun pagi terlambat. Pertanyaan keempat kenapa siswa terlambat bangun pagi? Karena siswa begadang dimalam hari atau tidak ada yang membangunkan di pagi hari. Pertanyaan kelima kenapa siswa begadang dimalam hari? Karena siswa menonton televisi/ main game online/ main gadget dsb/ tidak dikontrol oleh orang tua. Dari lima pertanyaan di atas yang harus diberikan penyelesaian terhadap masalah siswa terlambat adalah bagaimana akar permasalahannya siswa begadang dimalam hari. Agar siswa tidak begadang dimalam hari harus ada yang mengontrol waktu tidur siswa. Jika kita membuat penyelesaian dengan menambah jumlah angkot maka akar permasalahan siswa terlambat belum dapat dituntaskan.

Contoh kasus diatas bisa diaplikasikan untuk berbagai macam permasalahan di dunia kerja, dunia industri dan dunia pendidikan. Ini adalah baru salah satu contoh analisa permasalahan yang telah menjadi kebiasaan pola pikir saya selama ini walaupun sudah 10 tahun ini tidak bekerja di industri lagi. Tetapi karena hal itu telah menjadi pembiasaan cara berpikir maka ketika bekerja di sekolah menjadi guru pun pola pikir tersebut masih bisa diterapkan. Malahan karakter kerja industri ini harus sedini mungkin dipelajari oleh siswa SMK yang akan terjun nantinya kedunia usaha dan industri. Lebih cepat mereka mendapatkan pengetahuan budaya dan karakter kerja industri akan lebih cepat mereka sukses nantinya bekerja di industri.

Saya berharap karakter kerja industri ini secepatnya dilakukan pembiasaan dan penguatan di sekolah vokasi atau SMK. Dengan adanya program budaya kerja yang sedang dilakukan dan disosialisasikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud RI dalam beberapa hari ini. Masih banyak lagi karakter kerja ini yang perlu diterapkan dan diberikan kepada siswa SMK agar tamatan SMK mempunyai sikap dan pengetahuan yang mendukung budaya kerja industri.

Bukittinggi, 14 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selaku guru yang sama-sama mengajar di SMK, ulasan Bapak ini benar-benar sangat bermanfaat. Terima kasih sudah berbagi ilmu, Pak. Salam kenal. Izin memfollow ya.

15 Oct
Balas

Terima kasih bu sudah mampir. Silahkan di follow dan saya follow balik.

15 Oct

Sy pun pernah ngajar di SMK jurusan Akuntansi, jam mengajar di SMK lbh fleksibel krn bnyk praktek, yg perlu ditanamkan ke siswa tdk hanya hrs trampil tetapi jg kedisiplinan krn akan memasuki dunia kerja. Good Pa.... Tulisan nya keren .... Salam sukses

15 Oct
Balas

Terima kasih ibu. Salam sukses selalu.

15 Oct

Mantap prestasinya Dinda. Tetap semangat

15 Oct
Balas

Terima kasih Kanda. Tetap semangat.

15 Oct



search

New Post