PENGUATAN LITERASI KELUARGA DI ERA NEW NORMAL
PENGUATAN LITERASI KELUARGA DI ERA NEW NORMAL
Oleh : Nefrizal, S.Pd
Guru SMK Negeri 1 Tanjung Raya
Kabupaten Agam Sumatera Barat
#TantanganGuruSiana hari ke-84
Keluarga adalah tempat pendidikan anak yang pertama kali. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak sedangkan ayah adalah kepala sekolahnya. Kedua orang tua perlu bersinergi untuk penumbuhan minat dan bakat anak. Pembiasan hidup dicontohkan oleh ayah dan ibu dalam rumah. Bahkan sebelum anak dilahirkan prilaku ayah dan ibu akan tercetak dalam pikiran anak. Otak janin dalam kandungan mengalami respon ketika terjadinya ransangan terhadap ibu. Ibu yang sering mendengar ayat Alquran ketika hamil akan dapat memberikan respon kepada janin, ketika bayi lahir kedunia dia mendengarkan ayat Alquran seolah-olah dia sudah pernah mendengarnya. Begitu juga kalau di dunia barat janin dalam kandungan selalu didengarkan musik instrumentalia atau musik klasik. Dikutip dari halodoc.com musik dapat mempengaruhi perkembangan indera pendengaran dan kecerdasan pada bayi setelah berumur 5 bulan dalam kandungan. Jika ibu seorang yang suka membaca dan menulis pun yang membuat ibu rileks dan nyaman maka kebiasaan itu pun bisa diwariskan ketika janin dalam kandungan.
Bayi akan belajar melakukan apa yang diajarkan oleh orang terdekatnya. Jika orang tua jarang berinteraksi dengan bayinya maka orang yang dekat dengannyalah yang dia contoh seperti baby sitter atau nenek/kakeknya yang mengasuh. Kesibukan ibu diluar rumah sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Begitu juga pembiasaan membaca dan menulis anak akan dipengaruhi oleh kebiasaan orang tuanya atau pengasuhnya. Anak akan tertarik membaca jika orang tuanya mengkondisikan untuk membaca sejak dini. Membacakan cerita ketika anak mau tidur adalah salah satu trik agar anak gemar membaca. Ketika anak didengarkan cerita maka setiap mau tidur anak akan meminta untuk dibacakan cerita. Tentu dengan membaca nyaring (read aloud) untuk membacakan cerita kepada anak.
Cara kedua adalah membelikan buku kepada anak sesuai dengan usia anak. Contoh buku bergambar untuk anak-anak usia PAUD dan TK. Beitu seterusnya orang tua belikan buku sesuai dengan perkembangan anak dan minat anak. Anak-anak yang sudah mulai bisa membaca maka buku cerita bisa dijadikan hadiah ulang tahun untuk anak.
Bahan bacaan anak dapat menjadi pemicu minat dan bakat anak. Karena anak seperti kertas putih maka orang tuanyalah yang menulis dikertas putih itu dengan apa dan bagaimananya. Jika orang tua suka dengan literasi maka anak akan tumbuh menjadi seorang literat juga. Banyak contoh penumbuhan kegemaran literasi yang dicontohkan kepada anak. Mewarnai dan menggambar juga contoh cara memicu kegemaran anak untuk mencintai dunia literasi.
Orang tua juga harus bisa meluangkan waktu untuk bermain permainan edukasi dengan anak. Perhatian ketika bermain dengan anak maka yang harus dihindari adalah singkirkan dulu gadget orang tua. Ketika kondisi pandemi sekarang ini seharusnyalah menjadi momen berharga bagi orang tua untuk dekat dengan anak dengan menumbuhkan budaya gemar membaca dan literasi. Selain membaca buku ibu juga bisa mengajak anak perempuan belajar memasak sehingga anak dan ibu akan mencari referensi bahan masakan dan cara memasak. Sedangkan ayah bisa mengajak anak lelakinya berkebun dilingkungan sekitar rumah untuk mencintai menanam atau bertani. Walaupun dilakukan dipekarangan rumah yang terbatas. Hal-hal ini membuat anak mendapatkan soft skill untuk bekalnya dikemudian hari. Ini trik ketiga.
Trik keempat adalah membuat pustaka mini dirumah. Koleksi buku yang orang tua belikan setiap peringatan hari lahir anak dapat menjadi bahan perpustakaan mini di rumah. Klasifikasi buku orang tua atau dewasa dan anak-anak dapat dipisahkan oleh orang tua. Dengan adanya pustaka mini dirumah akan menjadikan anak gemar membaca karena sumber bacaan bagi mereka tersedia. Yang menjadi tantangan hari ini adalah keberadaan gadget dengan tampilan video seperti youtube membuat anak malas membaca tetapi digantikan dengan mendengar dan melihat. Kalau literasi mendengar dan melihat lebih dominan kepada anak yang baru tumbuh akan membuat kecenderungan anak kepada menonton. Walaupun dari tontonan itu anak juga melakukan literasi.
Trik kelima, sesekali ajaklah anak untuk datang ke perpustakaan daerah atau ke toko buku cerita supaya mereka juga bertemu dan berinteraksi dengan sesama penggemar bacaan. Tentu diera new normal ini membawa anak keluar rumah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak. Berkomunitas akan membuat anak bangga dan senang. Seperti komunitas MGI yang memberi ruang untuk anak berliterasi. Satu siswa satu buku (sasisabu) merupakan gerakan menumbuhkan budaya literasi pada anak sejak dini. Semoga beberapa trik diatas dapat menjadi penguatan literasi keluarga terutama di era new normal sekarang. Semoga.
Bukittinggi, 16 Agustus 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih pencerahannya, Pak. Sukses selalu. Salam literasi
Sama-sama Pak Dede. Salam sukses bagi kita semua. Merdeka berliterasi.
Insya Allah .sll berusaha.
Terima kasih Bu Siti Nur Hasanah. Salam sukses bagi kita semua. Merdeka berliterasi.
Tulisan yg sgt bermanfaat buat saya... Jaman pandemi ini orang tua berperan jg sbg guru di rumah mendampingi mengerjakan tugas2 sekolah anaknya..... Salam literasi salam sukses.. Salam super
Terima kasih banyak Bu Cucu. Salam super juga buat ibu.
Pendidikan usia dini sangat penting sekali.. Di era pandemi anak2 Paud dan TK tidak bisa kesekolah. orang tuanya lah yang jadi guru dirumah.. jangan sampai melewati masa2 emas seorang anak. Mantap ulasannya da nef.. dimasukkan ke korang singgalang atau padang ekspress pasti banyak yang baca..
Terim kasih Pak Arief. Salam literasi.