Oleh : Nefrizal, S.Pd

Guru SMK Negeri 1 Tanjung Raya

Melihat perkembangan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Agam yang semakin hari semakin naik. Dari tanggal 1 sampai dengan 2 September tercatat ada penambahan kasus positif sebanyak 30 orang yang tersebar di 16 kecamatan. Kabupaten Agam Sumatera Barat sudah masuk dalam 43 Kabupaten/Kota resiko sedang menjadi tinggi di Indonesia. Selain itu penambahan terpaparnya pandemi Covid-19 sudah ada di kluster sekolah yaitu di Pondok Pesantren daerah Kecamatan Matur dengan penambahan kasus 18 orang positif Covid-19.

Menyikapi ini Bupati Agam juga telah mensosialisasikan program 3M dan 3T untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19 ini. Apa itu 3M? yaitu :

1. Memakai Masker

2. Menjaga Jarak

3. Mencuci Tangan

Sedangkan 3 T yaitu :

1. Test (tes/pemeriksaan)

2. Tracking (penelusuran)

3. Treatment (Penanggulangan)

Dengan adanya program 3M dan 3T ini diharapakan masyarakat kembali mematuhi protokol kesehatan yang sudah terbukti menurunkan kasus pandemi Covid-19 ini di Kabupaten Agam. Melalui program ini secepatnya mata rantai penularan dapat diputus dan anak-anak kita bisa kembali ke sekolah untuk PTM (pembelajaran Tatap Muka).

Untuk memperkuat program ini maka Bupati Agam DR. Indra Catri mengeluarkan instruksi No. 3 Tahun 2020 agar masyarakat menghentikan mengadakan acara keramaian dan pesta perkawinan, orgen tunggal dan sebagainya. Karena salah satu penyebab meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Agam karena kluster pesta perkawinan pada dua kecamatan. Dimana ketika pesta perkawinan tersebut banyak saudara yang datang dari luar daerah dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

Bukittinggi, 3 September 2020