SAHABAT SAMPAI KE SURGA

Oleh : Nefrizal, S.Pd

Guru SMK Negeri 1 Tanjung Raya

Kabupaten Agam Sumatera Barat

#TantanganGuruSiana hari ke-57

Sahabat sejati itu susah untuk dicari jika yang menjadi ikatannya cuma materi. Sahabat sejati itu dikala suka dan duka. Banyak yang mendekati kita karena kita banyak memberi. Ketika kita jatuh satu persatu pergi menjauh. Memang sangat sulit menemukan sahabat sejati. Sahabat dikala senang dan susah. Seperti kata-kata mutiara teman tertawa mudah dicari teman menangis susah ditemukan.

Banyak orang yang mau menemani kita karana kita kaya. Saat kita miskin semua mundur teratur. Begitulah sifat manusia. Termasuk dalam pencarian jodoh. Mencari teman hidup. Jika didasarkan pada kekayaan, kecantikan/ketampanan wajah dan keturunan orang baik-baik saja belumlah cukup untuk menjadikan jodoh kita sahabat sejati.

Rasulullah SAW berpesan pada sabdanya mencari pasangan hidup itu karena empat perkara yaitu karena kecantikannya, kekayaannya, keturunannya dan agamanya. Jika engkau ingin bahagia carilah berdasarkan pada agamanya. Wanita yang hitam legam tapi beriman lebih baik dari pada wanita cantik tapi musyrik atau kafir. Kesamaan imanlah yang menjadi syarat terbentuknya keluarga yang sakinah, mawadah warahmah. Banyak orang yang berdoa mendapatkan keluarga SAMAWA tetapi keimanannya tidak ditingkatkan. Imanlah yang membuat kita yakin bahagia bersama pasangan kita, kita mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Boleh jadi pasangan kita hanya membuat kita bahagia didunia saja. Semua kebutuhan pasangan terpenuhi lahir bathin tetapi iman dan islamnya tidak meningkat. Ada sedikit persoalan dalam rumah tangga bisa menjadi pemicu pertengkaran bahkan perceraian. Karena ketiadaan imanlah pasangan memilih jalan selingkuh dan bermain belakang. Tidak ada rasa kepercayaan kepada pasangan hidup kita akan membuat kebahagiaan dunia yang kita peroleh hanyalah kebahagiaan semu belaka. Suatu ketika semuanya akan terbongkar dan menjadi penyesalan dikemudian hari.

Maka salah satu kunci ke surga adalah pasangan hidup yang sholeh dan sholehah yang mau saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Itulah firman Allah SWT dalam Al-Quran bahwasanya Allah bersumpah demi waktu, bahwa semua manusia akan merugi. Merugi dalam artian tidak akan bahagia. Kecuali orang itu beriman kepada Allah dan hari akhirat. Beramal sholeh dan saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Dalam rumah tangga peran suami sebagai kepala keluarga harus mendidik istri dan anak-anak. Dan istri pun berperan sama jika suami khilaf dan lupa. Jangan saling ego dalam membina rumah tangga. Karena emosi sesaat akan menjadi penyesalan dunia akhirat.

Marilah kita belajar ilmu keluarga dan rumah tangga karena ilmu ini tidak diajarkan disekolah manapun kecuali sekolah kehidupan itu sendiri. Belajar dari kehidupan keluarga Rasulullah dan para sahabat. Semoga pasangan kita menjadi sahabat kita. Sahabat sampai kesurga. Aamiin.

Maninjau, 20 Juli 2020

Buat istriku yang setia dalam suka dan duka, semoga persahabatan kita sampai kesurga.