Sekolah Kita dan Kemelut di Gerbang 'New Normal'
#TantanganGurusiana hari ke-4
Saya terkejut dengan sebuah photo yang dibagikan di group WhatApp sekolah. Saking sudah lamanya ditinggal ruang kelas sekolah kita sudah ada penghuni baru yaitu laba-laba dan sarangnya. Dan sarangnya bukan hanya dipojok-pojok dinding atau loteng ruang kelas tetapi sudah ada dimana-mana termasuk kursi dan meja siswa.
Waduh..sementara pemerintah sudah mau menjalankan New Normal, sementara apa pengertian dan maksud New Normal itu sendiri belum tersosialisasi dengan baik ditengah masyarakat. Apa lagi kami yang tinggal di Sumatera Barat yang akan menjadi salah satu dari 4 propinsi yang akan menjadi proyek uji coba New Normal. Ada beberapa postingan menarik yang saya baca di media sosial, katanya New Normal itu kembali buka mall..he.he ada ada saja. Mungkin itu pikiran sederhananya. Dan yang lebih parah itu ada yang menyebutkan Tatanan Dunia Baru atau New World Order, ini salah sekali menurut saya. Ini mirip seperti tujuan sebuah Lembaga Internasional.
Oleh karena itu pemerintah perlu mensosialisasikan apa dan bagaimanakah New Normal itu. Sebelum pandemi ini datang kita hidup normal. Ketika terjadi pandemi kita berada dalam suasana tidak normal atau abnormal dan untuk kembali ke suasana normal kita butuhkan satu bahasa apakah itu New Normal? Entahlah, mungkin kita perlu bertanya kepada ahli tata bahasa. Apatah lagi ini bahasa bukan asli Bahasa Indonesia.
Menurut saya inilah sebuah kemelut digerbang New Normal yang harus diselesaikan dengan cerdas dan akurat. Agar siswa kita tidak terlanjur masuk kehalaman sekolah dan ruang-ruang kelas. Jangan sampai terjadi peristiwa dinegara lain yang sudah membuka kembali sekolah, kemudian siswa dan guru terpapar Covid-19. Akhirnya sekolah ditutup kembali. Persiapannya kurang matang.
Sementara pemerintah mensosialisasikan dan memberi pemahaman apa dan bagaiamana New Normal alangkah lebih baiknya kondisi sekolah kita dibersihkan terlebih dahulu. Guru dan tenaga kependidikan datang kesekolah lebih awal mempersiapkan segala hal untuk menyambut kedatangan para siswa. Segala sesuatunya yang akan mendukung proses belajar mengajar dalam suasana pandemi dipersiapkan. Wastafel tempat cuci tangan pasti belum ada disetiap ruang kelas. Penyusunan meja dan kursi yang mendukung sosial disctancing belum diatur. Itu dulu mungkin hal-hal sederhana yang bisa lakukan.
Kasihan kan kita meja dan kursi disekolah kita yang sudah tidak terawat setelah ditinggalkan lebih kurang 2,5 bulan ini. Mari kita lakukan hal-hal positif untuk mendukung kita kembali ke kehidupan normal dengan tetap menjaga diri dan keluarga. Kebiasaan baik selama pandemi ini tetap kita laksanakan. Stop berpikir negatif tentang New Normal ini. bersosial media lah yang positif. Terbitkan aura positif dimedia sosial dengan menuliskan postingan yang positif. Berpikir positif itu juga meningkatkan daya imun kita.
Oke sobat para penulis dan pembaca yang budiman. Saya ingin mendengar cerita seru mu ketika memasuki halaman sekolah dan ruang kelas. Tuliskan dikolom komentar.
Bukittingi, 28 Mei 2020
photo dari doc kang boing (sharing WA)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kita sih ngikut aja mana yang baik Pak, padahal virus masih ganas, we new normar pula sekarang
begitulah buk...semoga kita dilindungi Allah SWT
Menyedihkan ketika kita dihadaokan pada 2 hal yang saling bertentangan..
kembali kepada diri kita buk..cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Semoga pilihan pemerintah baik untuk rakyatnya bukan jadi kelinci percobaan
Mantul. Salam literasi
Salam literasi kembali buk. ganbatte
Pertanyaan nya Pak Nef..Kenapa pelaksanaan New Normal hanya utk 4 propinsi?Bagaimana dg provinsi lain, seperti jawa tengah dan jawa timur..Mgkn pak nef sudah tahu alasan nya..
4 propinsi ini baru uji cobanya Pak Arief...propinsi lainnya menyusul jika sukses....
Mari persiapkan diri menuju New Normal... Tetap semangat dan selalu berpikir positif ditengah kegalauan New Normal. Lanjutkan pak ...
keren pak
terima kasih pak vino
terima kasih pak vino
Pihak sekolah harus tanggap sebelum "new normal" berjalan pak nef....sudah seharusnya pihak sekolah termasuk guru harus lebih dulu masuk mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan pembelajaran...termasuk cek kondisi sekolah masing2...
benar buk wimala, persiapan harus matang kalau tidak corona kembali datang