Workshop Penyiapan Kurikulum Pelatihan Daring bagi Guru-guru Dikdasmen Minang

Oleh : Nefrizal, S.Pd

Guru SMK Negeri 1 Tanjung Raya

Kabupaten Agam Sumatera Barat

#TantanganGuruSiana hari ke-62

Minang Diaspora Network Global (MDNG) punya terobosan bagaimana meningkatkan kompetensi guru untuk menghadapi pembelajaran Daring. Bukan hanya sekedar pelatihan membuat kelas online. Daftar hadir online tetapi bagaimana menyiapkan konsep kurikulum pembelajaran di era pandemi. Dipaparkan oleh narasumber yang kompeten dibidangnya. Acara dibuka oleh Bapak Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D selaku Pembina MDGN dan juga Rektor Universitas YARSI. Dalam pembukaannya Bapak Fasli Jalal menekankan bahwa guru harus selalu meningkatkan kompetensinya dalam pogram Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Continuing Professional Development). Maklum beliau pernah terlibat dalam program PKB guru ketika beliau menjadi Wakil Mendikbud tahun 2010-2011.

Keynote Speaker diberikan oleh Bapak Dr. Iwan Syahril, Ph.D selaku Dirjen GTK Kemendikbud. Sebagai anak seorang guru beliau menyaksikan sendiri kehidupan dan kedisiplinan seorang guru. Kata-kata ayah beliau menjadi semangat untuk beliau. “Bangunlah Jembatan bukan tembok..” sebuah refleksi beliau tentang revolusi pendidikan dan pemikiran yang beliau sampaikan. Beliau juga menyampaikan kenangan sewaktu sekolah dulu di Padang.

Selanjutnya dilanjutkan oleh Bapak Prof. Ganefri, Ph.D selaku Rektor UNP memaparkan pokok-pokok pikiran beliau tentang pembelajaran Daring. Ada beberapa tipe pembelajaran daring seperti Synchronous Distance Learning terutama di Perguruan Tinggi. Asynchronous Distance Learning untuk sekolah menengah. Hybrid distance learning, electronic learning (e-learning). Dan masih banyak lagi jenisnya. Untuk jenis ini sangat baik digunakan adalah e-learning yang sudah instruksional design yang memenuhi desain pembekajaran. Semenjak terjadi Covid-19 e-learning menjadi sangat dibutuhkan dalam pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran daring harus memperkuat pendekatan Student Centered, siswa mencari tahu bukan diberi tahu.

Paparan Bapak Adib Alfikri, SE, M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat menyingkap bahwa pembelajaran daring selama ini belum efektif. Banyak kendala yang dihadapi dalam pembelajaran daring terutama penguasaan TIK. Sebanyak 60 % guru masih belum menguasai TIK. Penyiapan pembelajaran tatap muka untuk daerah zona hijau sudah dipersiapkan. Mudah-mudahan pembelajaran tatap muka segera dilaksanakan walaupun terbatas. Pembelajaran daring akan terus menjadi platform pembelajaran. Karena tuntutan revolusi industri 4.0.

Selanjutnya materi evaluasi pembelajaran daring oleh LPMP Sumatera Barat, Ibuk Citra. Banyak lagi narasumber yang menyampaikan paparan materinya. Diakhiri dengan berbagi pengalaman praktik baik (best practice) di sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran daring dan MPLS daring, seperti paparan ibuk Fetri Aida, M.Pd dari Sekolah Islam Terpadu Fajar Harapan.

Sebagai peserta saya berharap workshop ini akan dilanjutkan dengan kerja sama dan sama-sama bekerja untuk menjawab pembelajaran daring yang akan dipermanenkan sebagai platform pembelajaran. Bahwa pembelajaran daring harus mempunyai instructional design (desain pembelajaran) bukan sekedar penyampaian materi dan sosial media tetapi miskin konten. Pemerintah, LSM dan stakeholder yang memiliki sumber daya dapat memberikan kontribusi pembuatan modul/konsep kurikulum dalam pembelajaran daring. Semoga.

Bukittinggi, 25 Juli 2020