All about Carisa Sekolah Baru, Saingan Baru
Banyak orangtua berpikir bahwa ketika anak pindah sekolah, ia dapat langsung menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, berteman dan dengan mudah merasa nyaman.Kenyataannya, pindah sekolah memiliki konsekuensi pada anak.
Carisa, ia adalah salah satu siswiku yang merasakan dampak dari seringnya pindah sekolah. Sebagai seorang pejabat militer tentunya ayah Carisa selalu berpindah-pindah tugas. Sebelumnya ayahnya bertugas di kota Palembang. Sumatera Selatan. Namun saat ini ayahnya bertugas di Batalyon yang berada di dekat sekolah kami, Deli Tua.
Sebagai seorang siswi SD tentunya Carisa merasakan dampak negatif dari kondisi ini, ia merasa sedih berpisah dengan sahabat-sahabatnya di Palembang. Sekolah baru tentunya akan mempengaruhi Carisa secara emosional dan sosial. Ia merasa tak punya teman dan merasa dikucilkan.
Terbukti beberapa saat ia pindah ke sekolah kami, ayah dan ibunya datang menemuiku di kantor untuk membicarakan kegalauan Carisa. Ibunya menceritakan masalah yang menimpa putrinya ini. Carisa mendapatkan perlakuan tak baik dari salah satu teman di kelasnya. Menurut penuturan ibunya, Carisa dimusuhi oleh seorang anak perempuan yang juga mempengaruhi teman lain untuk mengucilkan Carisa. Kemudian ia kesulitan dalam menyesuaikan mata pelajaran juga terkejut akan karakter guru dan siswa yang sangat berbeda di daerah sebelumnya. Ibunya sangat sedih karena akibat perlakuan yang diterima anaknya ini, ia mogok sekolah. Jadi ibu dan ayahnya mengharapkan bantuan dariku untuk mengatasi masalah ini.
Aku sangat menyukai tindakan orangtua Carisa, inilah yang kuharapkan dari semua orangtua siswa, cepat tanggap akan situasi seperti ini. Dengan melaporkan kejadian ini secepatnya kepadaku, jadi kami bisa mencari solusi menyelesaikan hal kecil namun berdampak besar ini. Kesuksesan disekolah memang dipengaruhi oleh kerjasama yang kuat antara anak, orangtua dan guru. Aku berjanji akan membantu mereka untuk memperhatikan Carisa selama beradaptasi di lingkungan barunya ini.
Keesokan harinya, aku menemui Carisa di kelasnya. Aku pun berkenalan dengannya. Hhhmmm, pantas saja ia tidak disukai oleh teman perempuannya, masalahnya Carisa anaknya pintar dan cantik. Aku mendapatkan informasi dari wali kelas dan guru-gutu yang lain bahwa Carisa mempunyai banyak kelebihan. Aku menggali informasi dari teman-temannya yang lain untuk mendapatkan titik permasalahan ini.
“Apa yang membuat kakak gak mau sekolah, nak? Apakah ada yang mengganggu kakak?" tanyaku kepadanya.
Carisa hanya menunduk lalu menganggukkan kepalanya.
"Boleh umi tau, siapa orangnya? Umi mau membantu kakak untuk menyelesaikan ini. Kalo kakak gak berani, nanti mereka akan tetap menganggu kakak". tanyaku kembali sambil berusaha merayunya agar ia berani mengungkapkan dalang dari masalah yang menimpanya.
Ia pun menyebutkan nama temannya satu persatu yang membuatnya merasa resah dan khawatir untuk sekolah. Lalu Carisa menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya di sekolah. Kudengarkan semua ceritanya dan memanggil temannya yang bermasalah dengannya. Cerita punya cerita, teman-temannya itu takut Carisa mengambil sahabat mereka yang sekarang dekat dengan Carisa. Jadi mereka marah, dengan itu mereka berusaha untuk menjauhi Carisa dan tak mau berteman dengannya. Setelah mereka saling curhat denganku keduanya berjanji untuk saling bersahabat. Dengan Carisa aku berjanji akan membantunya untuk memberi perlindungan dan rasa nyaman selama ia bersekolah di SD kami.
Memang tak semudah yang kita bayangkan untuk merubah sifat anak-anak yang masih di usia tujuh tahun ini. Sifat kekanak-kanakan, egois dan emosionalnya sangat terlihat. Selama masa pembinaan dan pengawasan teman perempuan yang mengganggu Carisa itu masih butuh waktu untuk merubahnya. Nasehat dan perjanjian sudah diberikan untuknya, namun butuh proses untuk membuatnya untuk menyukai dan bersahabat dengan Carisa. Ibarat kata Carisa ini menjadi pesaing terberatnya dalam pertemanan.
Hari pun berlalu, Carisa sudah mulai menunjukkan kemajuan, ia sudah rajin datang ke sekolah. Ia pun sudah berani untuk mengadu kepadaku jika ia mendapatkan perlakuan tak baik dari orang yang sama atau teman yang lainnya. Walaupun begitu, wali kelas dalam hal ini tetap kulibatkan untuk andil menyelesaikan permasalahan yang ada dikelasnya itu.
Kini, Carisa menjadi bintang di kelasnya. Dengan talenta yang dimilikinya ia mulai percaya diri meng-eksplor segala kemampuan yang dimilikinya. Berbagai perlombaan dan kegiatan sekolah, Carisa pasti ikut dan selalu memenangkannya.
Hari ini di DIM KIds Fun Fest II Tahun 2020 yang kami helat sebagai ajang menggali potensi siswa dan memupuk penguatan karakter dalam berkompetisi, Carisa menjadi juara 1 Spelling Bee. Dengan latar belakangnya yang jago berbahasa inggris, performance-nya sungguh memukau. Orangtuanya juga hadir untuk menyaksikannya menerima hadiah dari perlombaan yang diikutinya ini.
Untuk guru-guru sahabatku se-Indonesia, sebagai orangtua disekolah untuk mengatasi permasalahan yang dialami oleh anak-anak didik kita baik itu siswa setempat maupun anak pindahan, saranku, jadilah pendengar yang baik untuk semua cerita-cerita yang disampaikan anak kita, karena dengan itu mereka akan merasa dihargai dan mendapatkan perlindungan untuk mengatasi masalah yang dihadapinya. Pupuklah rasa percaya diri mereka agar tidak terbebani dengan masalahnya sendiri.
Bukti dari menjadi pendengar yang baik, kini Carisa menjadi anak yang percaya diri dan mampu mengatasi masalahnya sendiri. Meskipun ia masih tetap mendapatkan gangguan dari orang yang sama, namun sudah ada temannya yang lain yang perhatian dengannya. Dengan itu Carisa sudah mendapatkan rasa aman dari teman-temannya yang lain. PR besar bagiku dan guru-guru untuk terus berusaha memahami semua karakter siswa supaya tidak ada masalah besar yang muncul.
Barakallah Carisa, Semoga senyumanmu menjadi obat hati buat siapa saja yang melihatnya. Dengan prestasi yang sudah kamu torehkan di sekolah barumu ini, itu sudah membuktikan bahwa kamu memang anak yang cerdas dan pintar.
Semangat kakak! songsong masa depanmu dengan tegar dan kuat. Tetaplah berbuat baik. Yang terpenting dalam menjalin persahabatan adalah mau saling memaafkan dan selalu menyayangi satu sama lain, itu pesan umi ya kak.
Tantangan menulis hari ke-25
#TantanganGurusiana
Sabtu, 23 Pebruari 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Amin YRA
Makasih bunda,, amiin
Afwan bunda, insyaAllah kedepan jika Carisa ditempat yang baru, ia mampu menjalani fenomena ini ya bun
Alhamdulillah umi, Syukron untuk bimbingan dan bantuan kerjasama yang baik selama ini...saya yakin Carissa bisa berprestasi karena tak lepas juga dari dukungan wali kelas,guru dan Umi khususnya