Nela Yanti Despan, S.H.,S.Pd

Nama Saya Nelayanti Despan, S.H Lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara pada tahun 1974. Saya lulusan Universitas Muhammadiyah Sumatra Ut...

Selengkapnya
Navigasi Web
'Catatan Anekdot Mirza'
My Boy

'Catatan Anekdot Mirza'

Sebagai seorang pendidik di Sekolah Dasar apalagi masuk mengajar ke dalam kelas ,menghadapi anak yang tingkahnya luar biasa adalah hal yang lumrah. Mulai dari siswa yang sering terlambat sekolah, tidak mengerjakan tugas/ PR, ribut di kelas, jajan saat jam pelajaran, dan masih banyak contoh “kenakalan” lain yang kerap dilakukan siswa. Hal-hal tersebut memang benar-benar membutuhkan kesabaran kita.

Muhammad Rasyid Mirza, kerap dipanggil Mirza., seorang anak laki-laki berusia 8 tahun yang sama dengan kebanyakan anak pada umumnya, suka bermain, lincah dan mempunyai keingintahuan yang besar. Mirza tidak disukai teman-temannya karena Mirza berprilaku tidak seperti pada umumnya anak-anak. Selama ini, siswaku ini kerap dianggap trouble maker di sekolah. Kadang duduknya di deretan bangku paling belakang kadang didepan, namun tetap kerap membuat keributan. Tidak hanya itu, nilai akademiknya juga tidak terlalu bagus. Bagi guru, Mirza dianggap “nakal” karena merasa tidak sanggup mengendalikan siswanya ini.

Catatan kasus siswa di mejaku tak pernah luput dari yang namanya Mirza. Teman-teman perempuan sekelasnya sangat takut dekat dengannya. Entah apalah kelakuannya sehingga mereka tak mau Mirza ada di kelas mereka lagi. Akhirnya kupanggil semua teman perempuan sekelasnya yang sering jadi bulan-bulannya. Mereka kuinterogasi satu persatu.

Mau tertawa nanti salah, tapi kalau tak tertawa ini ceritanya sangat lucu untuk didengar. Anak seumuran mereka ini sudah tahu cinta-cintaan dan cemburu jika ada yang mendekati salah satu teman sekelasnya ini. “Ini tak bisa dibiarkan,” pikirku. Inilah yang membuat Mirza dan teman sekelasnya sering bertengkar dan terjadi pemukulan. Gimana tidak?Mirza terus saja membuat gaduh kelas dan tak mau disalahkan.

Tanpa pikir panjang lagi akupun memanggil Mirza ke kantor. Segala macam cara aku mengorek cerita darinya agar semuanya keluar dari mulutnya. Aku bicara dari hati ke hati dengannya.

“Nak, tadi ada abang kelas mengadukan pada umi, kalo Mirza ada cakap kotor dan pukul teman di masjid ya? tanyaku padanya. Ia pun mengangguk.

“Trus, apa yang membuat abang bisa lupa akan peraturan sekolah dan perintah umi. Kenapa abang masih terus berbuat salah?” tanyaku lagi dengan tegas.

“Ada setan dibadan saya umi. cuma teringat cakap kotornya saja. Trus saya suka sama Qonita. Jadi saya lupa semuanya,” dengan polos ia menjawabnya. Kutahan tawaku memandang wajahnya yang lugu namun bermasalah.

“Oke, kalo begitu , bagaimana umi mengajarkan untuk menaklukan setan,” tanyaku sambil tegas menanyakannya.

“Istighfar, ambil wudu terus sholat mi,”jawabnya denga wajah memelas

“Tuh, pinter! kalau boleh umi minta, kamu jangan lakukan lagi ya nak. Kasian teman-pada temanmu, nanti mereka gak mau sekolah lagi”. tegasku padanya.

“Iya umi, saya janji”. Itulah janji pertama kami.

Ada-ada saja tingkahnya yang baru, terkadang tak masuk akal semua yang dibuatnya. Baru-baru saja ia kuhukum untuk pindah kelas lain untuk memutus benang merahnya, setelah beberapa kali kusuruh berdiam di kantor untuk merenung semua perbuatannya dengan beristighfar dan melakukan sholat di kantor agar semua terpantau dimataku. Hasilnya Nihil! Mirza tetap konsisten dengan kelakuannya yang “nakal” itu. Pemanggilan orangtuapun kulakukan hari itu karena sudah kelewatan, anak kelas tempat dia dititipkan, dipukul oleh Mirza. Aku mencari tahu bagaimana aktifitas selama Mirza berada dirumah setelah pulang sekolah. Aku hanya sekedar ingin mencocokkan pernyataan Mirza dengan cerita yang disampaikan oleh ayahnya. .

Setelah tahu latar belakang masalah perilaku Mirza dirumah , tentunya aku sebagai pendidik mulai untuk menghentikan label negatif kepadanya dan akhirnya berusaha mendekatinya. Karena sudah mencoba beberapa cara untuk mendekati dan mengatasi perilaku siswaku ini, akhirnya aku “merumahkan” Mirza untuk beberapa hari.

Setelah menjalani masa hukuman, akhirnya Mirza masuk kembali. Setiap saat kuperhatikan aktifitasnya, wali kelas juga kusuruh siaga untuk memantaunya. Yakin dia akan berubah entah itu besok, lusa, atau kapanpun, itu doa dan harapan kami. Pada saat Sholat Duha di masjid, Mirza kupanggil kedepan untuk memberikannya pujian didepan semua siswaku.

“Umi yakin Mirza bisa lebih baik lagi dari Mirza yang kemarin. Umi lihat Mirza sudah banyak berubah. Umi mau Mirza jadi anak yang sholeh dan membanggakan. Jadi janji sama Umi ya nak”.

Ada plus dan minus dari semua perlakuan dan sikap kita jika salah menerapkan hukuman kepada anak-anak. Dengan menegurnya pelan-pelan, tidak membentak atau memarahi akan mampu merubah anak menjadi lebih baik lagi. Tetap berdoa untuk anak-anak yang sedang kita tangani agar diberi kita diberi kesabaran dan pengertian dalam menghadapi mereka. Katakanlah yang baik-baik untuknya, walau bagaimana pun perilaku dan perkataannya.

Intinya adalah tidak ada siswa yang “nakal”, yang ada adalah siswa kurang perhatian dan salah bergaul. Percayalah mereka bisa berubah. Perubahan itu akan bisa terjadi bila dimulai dengan pendekatan hati kemudian melalui tangan kita atau mungkin tangan orang lain.

Jangan menyerah jika perilaku bertambah buruk. Jika tidak, ini akan memperkuat anak bahwa sikap buruknya adalah cara efektif untuk mendapat perhatian. Ketika sikapnya mulai membaik, berikan pujian atau pelukan.

Insyaallah bermanfaat. Aamiin Ya Robbal Alamin

Tantangan Menulis hari ke-39

#TantanganGurusiana

Selasa,25 Pebruari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post