Nela Yanti Despan, S.H.,S.Pd

Nama Saya Nelayanti Despan, S.H Lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara pada tahun 1974. Saya lulusan Universitas Muhammadiyah Sumatra Ut...

Selengkapnya
Navigasi Web
Gaya Belajar Unik dibalik Lock Down Covid-19

Gaya Belajar Unik dibalik Lock Down Covid-19

Sejak dikeluarkannya surat perintah Lock down terkait penyebaran virus Covid-19 ini di tanah air, hampir semua sekolah diliburkan.  Begitu juga Kepala Daerah Sumatera Utara mengeluarkan surat perintah merumahkan siswa dan menerapkan metode belajar sistem daring mengantisipasi penularan virus ini. Kemudian sekolah dihimbau untuk mengatakanm kepada tenaga pendidik tetap hadir setiap hari ke sekolah untuk melayani siswa dan wali siswa.

Sebagai kepala SD, aku menilai sistem pembelajaran daring yang dilaksanakan secara "mendadak" ini menimbulkan banyak pertanyaan, terutama di kalangan pengajar sekolah dasar yang belum terbiasa dengan metode ini. "Materi apa yang bisa diajarkan di rumah tanpa membebani orangtua yang seharusnya kewajiban guru mengajarkan di kelas? Jam berapa mereka belajar sementara ada yang kedua orangtuanya bekerja? Apakah target laporan penilaian tercapai perharinya?

Sekolah kami belum bisa menerapkan sistem belajar online sebab ku anggap tidak efisien lantaran tidak adanya fasilitas yang memadai di tiap rumah. Jadi hanya memanfaatkan WhatsApp untuk semua kelas baik dari kelas satu sampai kelas enam. Dengan diberlakukannya pembelajaran daring pastinya ada tagihan-tagihan yang harus dilaporkan kepada wali-wali kelasnya setiap hari dengan batas waktu yang sudah ditentukan ada yang melalui live streaming, video maupun kiriman foto.

Tentunya beragam tingkah polah dan gaya terekam sewaktu melaksanakan atau mengerjakan tugas yang diberikan guru saat dirumah. Kelucuan dan keunikan muncul seketika terlihat di kiriman orangtua masing-masing siswa. Jika praktek menari dan senam biasanya dilakukan bersama, kali ini secara perorangan dan pengajarnya merupakan ibunya sendiri. Kemudian video presentasi hasil pembelajaran penuh dengan drama terekam jelas sehingga menimbulkan kelucuan bagi kami yang melihatnya. Tak kusangka begitu hebatnya sinergitas yang dibangun ini membuahkan hasil yang baik meskipun tak semua orangtua yang bisa menerima tugas ini.

Tak ada yang menginginkan situasi seperti ini terjadi namun ada aturan yang harus kita jalankan selama masa isolasi diri selama 14 hari kedepan. Selama dirumahkannya siswa belajar di rumah, orang tua siswa dihimbau tidak mengambil langkah yang berlebihan atau panik. Instruksi untuk memantau kegiatan atau aktifitas anak dirumah melalui laporan di grup whatsapp juga merupakan bagian dari tugas kami. Begitu pula dengan kami, selama bekerja di sekolah, kami juga mencoba tidak terlalu banyak ketemu dengan orang-orang. Orang tua diharapkan bisa menjamin pola makan dan kesehatan anaknya di rumah selama menjalankan keputusan pemerintah ini.

Badai ini akan terus menyerang kita tanpa terlihat. Kita mungkin akan tetap menjadikan corona virus sebagai lelucon. Tapi kita memang tidak akan bisa mengerti jika tidak dalam sepatu yang sama dan hati yang sama. Untuk sekarang, kita gunakan nurani kita dan berdoa yang terbaik untuk cahaya yang menerangi kegelapan. Insyaallah kita mampu menjalani ujian ini dan jangan lupa jaga kesehatan demi buah hati, keluarga dan orang-orang disekitar kita.

Tantangan menulis hari ke -54

#TantanganGurusiana

Sabtu, 22 Maret 2020

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post