Raihan adalah salah satu siswa pintar di sekolah kami, semua siswa pasti kenal dia dan guru pun selalu memujinya. Tidak ada yang bisa menandingi kepintarannya. Setiap tahun Raihan selalu mendapat prestasi di bidang akademik. Hampir sebagian waktunya selalu ia gunakan untuk belajar. Raihan mempunyai sahabat yang selalu menemaninya. Mereka merasa bangga mempunyai teman seperti Raihan. Meskipun Raihan pintar tetapi ia tidak sombong dan selalu mengajar mereka jika mereka tidak mengerti.

“Raihan, Bagaimana kamu bisa sepintar ini,nak ?” tanyaku padanya.

“Dengan belajar setiap hari, umi ” Raihan menjawab

“Apakah kamu tidak bosan seharian belajar terus tanpa bermain atau refreshing, gitu” aku kembali bertanya.

“Tidak umi, menurut saya belajar juga termasuk hiburan dan permainan. Jika saya menikmatinya dan juga punya tujuan yaitu ingin membahagiakan bunda, umi ” Raihan menjawab. Aku merasa kagum terhadapnya yang sebagian waktunya hanya digunakan untuk belajar dan juga cita - citanya yang mulia.

Setelah di kelas 4 SD Raihan mengikuti ekstrakurikuler olimpiade mata pelajaran IPA. Setiap hari Sabtu ia terus mengikuti latihan dan bimbingan berturut-turut. Semakin terasah kemampuannya karena terbukti dengan hasil belajar dan penilaian selama mengikuti program ini.

Sudah saatnya Raihan dapat mengikuti tahap awal di Olimpiade Sains Siswa dan Guru tingkat provinsi tahun 2019 untuk pertama kalinya. Dengan berani ia siap untuk menjajal kompetensinya di ajang tahunan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Utara di Kota Medan ini. Pada saat yang sama aku dan 2 orang guruku ikut di olimpiade guru. Yang menjadi pimpinan rombongan saat itu adalah aku. Kemudian setelah acara pembukaan, ia dan teman-temannya yang lain berbarengan memasuki ruangan tempat tes.

Kulihat sebelum mengerjakan soal soal olimpiade, Raihan berdoa terlebih dahulu meminta diberi kemudahan dan bisa mengerjakan soal dengan penuh ketelitian. Setelah siswa selesai tes, barulah giliran gurunya.

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba, ia mendapat medali perunggu bersama dengan siswaku yang lain teman satu klub olimpiadenya saat itu. Aku dan 2 guruku juga mendapatkan juara dengan perolehan medali perak. Kami semua sangat terkejut dan senang karena tak percaya. Ini suatu kebanggaan bagi sekolah kami, sungguh awal yang baik. Terkhusus Raihan, karena ini kompetisi yang diikutinya pertama kali maka ia pun turut senang dan bangga.

Kami membawa 5 medali ke sekolah saat itu. Walaupun bukan gelar juara 1 yang kami raih, tapi itu sudah cukup mengangkat image sekolah mereka untuk menjadi lebih baik dan mengubah masa depan sekolah mereka untuk menjadi yang lebih baik walau kami hanya meraih gelar runner up.

Sejak itu Raihan semakin percaya diri untuk mengikuti kompetisi lainnya di bidang lomba yang sama. Berbagai prestasi dan penghargaan mampu diraihnya. Buktinya hari ini, Raihan menjadi utusan dari sekolah dan kecamatan untuk mengikuti Kompetisi Siswa Nasional tingkat kabupaten tahun 2020 di Tanjung Morawa, Deli Serdang. Dengan semangat ia mengikuti rangkaian tes bersama peserta dari kecamatan yang lain.

Kuabadikan dirinya bersamaku di acara itu untuk di kirimkan kepada ibunya sebagai tanda bahwa aku sangat bangga mempunyai siswa pintar, rendah hati pula. Banyak ngobrol di perjalanan menuju kembali ke sekolah, banyak pula cerita baru yang kudapat darinya. Ternyata anaknya asik dan luas pengetahuannya membuat aku tak bosan didalam perjalanan bersamanya.

Aku yakin akan kemampuan dan karakternya yang punya rasa empati dan santun ini, kedepannya ia pasti akan sukses. Karena ia sangat perhatian kepada oranglain dan suka membantu orang lain.

Sudah sepantasnya ia mendapatkan prestasi. Pada prinsipnya, prestasi bukan untuk diakui, tapi prestasi untuk bisa membantu sesama makhluk hidup.

Alhamdulillah, sampai dengan saat ini Raihan tetap mencetak prestasi. Umi bangga padamu, nak. Tetaplah rendah hati dan jadilah idola bagi semua orang. Keep Spirit!

Tantangan menulis hari ke-45

#TantanganGurusiana

Kamis, 12 Maret 2020