Nela Yanti Despan, S.H.,S.Pd

Nama Saya Nelayanti Despan, S.H Lahir di Tanjung Balai, Sumatera Utara pada tahun 1974. Saya lulusan Universitas Muhammadiyah Sumatra Ut...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pesona Messi Cilik Lembah DIM
Malik Al Ghazali

Pesona Messi Cilik Lembah DIM

Bintang lapangan hijau dan futsal ini bernama Malik Al Ghazali. Ia adalah salah satu siswa terbaikku di SD Plus Darul Ilmi Murni. Namanya sudah masuk jajaran pesepakbola yang viral di kotaku. Anak kedua dari tiga bersaudara ini sudah menekuni bola sejak kecil. Memang buah tak jauh jatuh dari pohonnya. Ayah Malik seorang pemain bola yang handal, namun sekarang memilih menjadi pelatih sekaligus manager Malik.

Malik berasal dari Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, maka tidak ada yang menyangka jika pemain yang dari kota kecil ini mampu menjadi yang terbaik. Lebih dari itu, Malik juga menjadi Best Player atau pemain terbaik di semua even yang di ikutinya. Dan semenjak saat itu namanya semakin dikenal di kota kami. Tidak hanya itu, bocah yang kini berusia 11 tahun ini berhasil terpilih mengikuti seleksi Milo tahun lalu dan Danone event di Senayan Jakarta kedepan. Berarti, mulai dari tingkat kecamatan sampai nasional sudah dijajalnya. Prestasi Malik yang sangat gemilang ini mampu menarik perhatian klub-klub bola .

Selain menjadi pemain futsal disekolah, ia juga masuk klub bola lapangan hijau dikotaku. Pelatih bolanya menyebutkan bahwa Malik memiliki tiga skill, yakni teknik, kontrol bola, dan kecerdasan dalam membaca permainan. Pemain berposisi striker ini masih harus terus mengasah bakatnya agar bisa mencapai potensi maksimal Karena dengan adanya pelatih, latihan Malik dan teman-temannya menjadi terarah. Lazimnya sebagai pelatih, pelatih wajib menerapkan disiplin latihan, begitu juga kusampaikan kepada Malik. Jangan sampai terlambat hadir dilapangan kalau tidak mau kena hukuman oleh pelatih.

“Disiplin sebagai modal utama, bila abang ingin menjadi pemain profesional. Jika abang begini terus, umi takkan ijinkan abang bermain bola lagi” ujarku pada Malik. Sampai saat ini ia masih saja terlambat datang kesekolah. Aku bernegoisasi dengan Malik, jika ia belum bisa disiplin baik disiplin waktu maupun belajar, konsekuensinya ia harus off bermain bola dan bertanding.

Minggu lalu, Sport Centre DIM dibawah naungan Yayasan Pendidikan sekolah kami mengadakan pertandingan futsal antar pelajar se-Sumatera Utara. Aku sangat puas dengan pertandingan antar pelajar itu karena dimenangkan Malik dan teman-temannya dengan skor 1- 0 untuk kemenangan Malik. Pada pertandingan tersebut Malik mencetak gol melalui tendangan kaki kirinya di menit pertama. Malik bermain selalu menghasilkan gol yang tidak di sangka-sangka, dari tengah lapangan dengan melewati dua tiga pemain lawan Malik berlari kencang sambil mendribel bola dan penjaga gawang terkecoh oleh Malik.

“Gol…gol…gol!!! teriakku di pinggir lapangan. Tanpa sadar “euphoria” yang kulakukan dilihat banyak orang. Aku tak perduli demi mendukung siswa-siswa terbaikku sedang bertanding. Menyaksikan Malik bermain sepak bola dengan indah membuatku juga para penonton di lapangan terkagum-kagum melihat permainannya.

Bagai mana tidak? setiap bola berada di kakinya, sulit untuk di ambil oleh pemain lawan, selalu dapat dilewati. Operan dari Malik selalu menghasilkan gol oleh striker utama. Kemampuan bermain bola seperti orang dewasa, begitu cantik dalam mempermainkan bola, larinya sangat kencang tidak mudah di ikuti oleh pemain. Malik dijaga ketat selalu di bayang-bayangi pemain lawan, namum bukan Malik namanya bila tidak bisa melewati lawan bahkan mengelabui pemain lawan dengan gerakan tipunya. Tidak jarang bila bola di kaki Malik, menjadi sasaran takling keras dari pemain lawan. Malik mampu menghindari takling keras dari lawan-lawannya. Malik selalu tersenyum bila mendapat takling keras, inilah membuat simpati para penonton dan lawan.

Bagi Malik, sepakbola atau futsal adalah olahraga spesial. Manfaat olahraga sepakbola bukan sekedar permainan saja melainkan suatu permainan yang mengajarkan Malik dan teman-temannya arti sebuah kekompakan, kerjasama, komunikasi, dan pengendalian emosi dan yang paling terpenting sepakbola menyatukan mereka semua, tidak memandang suku,ras,agama tujuan nya satu mendukung tim kebanggaan.

Aku dan guru-guru yang lain selalu memberi dukungan kepada Malik. Aku tak pernah bosan untuk selalu mengingatkan dan menasihati agar Malik tidak lupa akan kewajibannya sebagai seorang siswa. Tak lupa waktu kalau sedang mengikuti berbagai pertandingan sepak bola atau futsal terutama waktu sholat dan belajarnya, menjaga etika juga sportifitas.

Melihat kelihaian dan kegesitanmu menggiring bola bak “Messi”, Insyaallah kelak kamu akan menjadi pemain bola Profesional, nak. Beranilah bermimpi, bang. Raih kemenangan sejati dengan keikhlasan. Pinta umi, Kibarkan bendera kebanggaan kita “merah putih” sebagai kado terindah untuk bangsa dan negaramu di negeri orang kelak. DIM Sekolah Para Juara!

Tantangan menulis hari ke-21

#TantanganGurusiana

Selasa, 18 Pebruari 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

18 Feb
Balas



search

New Post